Assalamu'alaikum guyss....
Malem ini, kita akan menyuguhkan episode terbaru dari pasangan unyu penuh prik. Yaitu Sammy dan juga Lusi.
Cuss, langung aja djbaca ceritanya
WARNING‼️
Don't be a silent readerss.
tolong tinggalkan jejak.
Vote juseyo.🌻
"Tapi bu, apa salah saya sampai harus dikeluarkan dari sini" Lidah gue kelu saat Bu Ria mengatakan kalau gue harus angkat kaki dari perusahaaan ini.
Bu Ria terlihat merasa bersalah, "Jujur, saya sendiri bingung lus. Saya sudah semaksimal mungkin untuk ngebela kamu di depan atasan. Tapi jawabannya tetap sama, beliau ingin kamu di pecat dari perusahaan ini"
Mendengar pernyataan beliau, gue hanya tertunduk penuh rasa pasrah. Ya, mungkin ini memang jalan untuk gue, semua kerja keras yang udah gue tuang disini, harus terhenti hari ini.
Bu Ria membelai bagian punggung gue, seraya mengantar gue keluar ruangan.
Yeja dan Bu Rona, mereka memandangi gue. Dan berjalan seiras, hingga ke arah kantin. Dari sorot mata mereka, gue rasa mereka tahu kalo gue sedang membawa berita buruk, untuk diri gue sendiri.
"Lus, gue gak akan nyuruh lo cerita hal yang gak ingin untuk lo ceritain. Tapi kalo lo cerita, gue siap jadi pendengar setia lo" Ujar Yeja, yang berusaha menenangkan hati gue.
"Bu Rona, Kak Yeja, mulai besok kayaknya aku gak disini lagi deh"
Betul dugaan gue, wajah keduanya nampak sangat kaget dengan yang gue ucapkan.
Bu Rona semakin mendekat kearah gue, "Kamu dipecat?" tanya Bu Rona perlahan.
Gue mengangguk pelan, derai air mata tipis-tipis turun. Kita bertiga pun saling peluk, berusaha menerima kenyataan, "Saya kok ngerasa ada yang aneh ya"
Yeja, mengambil air dari salah satu pedagang di kantin, "Lus, udah minum dulu ya, nanti gue dan Bu Rona bantu cari kerjaan lain buat elo ya lus" Terus mengelus bagian punggung gue.
Gue mengelap kasar, air mata yang terbuang-buang tadi.
"Aku pesen makan dulu ya kak, bu" Ujar gue seraya pergi.
Kalo di bilang sakit. Gak, gue gak selebay itu, hanya saja. Ada rasa kecewa menyelimuti, kayak hal yang selama ini kandas gitu aja, tanpa alasan yang jelas. Sepintas kayak abg labil dalam menjalin cinta kan.
"Udah ..." Gue gak seharusnya memikirkan hal ini lagi, sekarang tinggal gue nikmatin aja waktu terakhir gue di kantor ini.
——
"Raldo brengsek, harusnya gue menyadari dengan cepat, kalau ini ulahnya. Andai aja, gue gak mengenal dia dulu"
Sontak mata gue semakin membulat, gue menepuk pundak kasar Defan. "Jadi bener, kalo Raldo kenal kita dari dulu?" tanya gue spontan.
"G-gak. Lo salah denger lus"
"Defan!" Gue memegang kerah baju Defan kencang, gue semakin tercengang. Bahkan setelah kejadian yang menimpa gue, Defan masih berusaha menyembunyikan hal ini.
"Udah cukup def, gue gak mau denger kata-kata bohong dari lu lagi. Sekarang, gue mohon lo jelasin semuanya. Siapa Raldo, dan apa hubungannya dia sama kita berdua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Boo | Sanha
FanfictionIni bocah, bukan sembarang bocah. Langkahnya yang sat set sat set, membuat seorang wanita dewasa terpincut akan sikapnya. Lusi, wanita cantik yang umurnya dua tahun diatas pacarnya itu, tak ada yang aneh dengan hubungan mereka. Hanya saja kini merek...