0.2 Perjanjian (2)

81 14 2
                                    

Halo semuaaaaaa.......
Gimana nih cerita little boo yang 0.1??

Kira-kira ada yang penasaran dengan Lusi gak ya?

Kenapa sih dia kemarin diam, waktu ditanya gitu sama Sammy??

Penasaran???

Sok atuh dibaca 0.2 nya :)

🌻


Lusi Areyna.

Melamun dan sedikit membayangkan masa depan. Gw memandang ke arah langit malam, memikirkan ucapan Sammy. Gw bingung harus bagaimana. Gw menutup pintu jendela dan duduk di ujung kasur. Mengacak sedikit rambut. Semuanya kacau. Hati ini, perasaan ini kacau.

Sam, andai saja gw bisa kayak wanita lain. Diakui tanpa takut kehilangan. Gw akan segera bilang 'tolong katakan pada dunia, aku milik mu' tapi gw gak bisa. Semua ini berawal sekitar lima tahun yang lalu. Saat si brengsek itu meninggalkan gw dan ibu gw gitu saja.

Kalo aja gw tahu. Kalo pengakuan saat itu akan membuat ibu gw makin sedih. Gw gak akan mau, datang dengan segudang mimpi ke tempat itu. Memikirkan tentang keluarga bahagia, yang di dalamnya terdapat pelukan ayah dan ibu.

'Kamu bukan anak saya. Pergi dan jangan kembali'

Kata itu sering terngiang di telinga gw. Hancur. Sebegitu hinanya kah gw?. Gw cuma ingin kehangatan dari seorang ayah. Tapi semua keinginan itu pudar. Sirna.

"Hmmh" Gw menghela napas, Sammy maaf, untuk sekarang ini aku belum siap, jika harus kehilangan kamu juga. Maaf jika aku tak bisa.

🐣

"Kak. gw mau jadi pacar lo" Ucap Sammy spontan di barengi rintik air hujan.

Mata Lusi membelak. Kaget, itu yang dia rasa. Dia tak menyangka akan secepat ini. Mereka baru beberapa bulan ini dekat. Hati Lusi berdegup kencang. Tangannya langsung sedingin es. Kedua kakinya lemas. Rasanya seperti ada kupu-kupu yang ingin keluar dari lubuk hati Lusi.

Lusi ingin sekali menjawab 'gw juga mau jadi pacar lo' tapi itu hanya menjadi niatnya saja. Tanpa bisa diutarakan. Niat Lusi terhenti karena dia mengingat satu hal. Bagaimana jika rasa itu tumbuh dengan cepat dan semua sudah indah. Lalu ada suatu hal yang memecah mereka. Rasanya Lusi tak siap jika kehilangan dia.

"Gak. Gw gak mau lo jadi pacar gw" Ucap Lusi setelah beberapa menit diam.

"Kenapa?? Gw belom cukup gantengkah??" tanya Sammy

Pertanyaan macam apa itu. Penolakan Lusi tentu bukan karena itu. "Ngaco ya lo. Bukan itu alasan gw nolak" Tegas Lusi.

"Terus kenapa?"

"Karena lo lebih muda dari gw. Lo belom cukup dewasa untuk memulai hubungan dengan gw" Jelas Lusi.

"Kak, denger ya. Letak kedewasaan seseorang itu tak bisa diukur dari umurnya. Dan gw benar-benar mencintai lo. Gw emang belom bisa lakukan hal-hal seperti para pria yang ada di dekat lo. Tapi gw mau memulai semuanya bersama lo. Gw pengen lo yang genggam tangan gw, untuk sekarang dan selamanya" Ucap Sammy sambil menggenggam kedua tangan Lusi. Dia menatap dalam-dalam Lusi. Sammy ingin Lusi tahu, bahwa dia benar-benar tulus.

Lusi memejamkan matanya sebentar. Lidahnya kelu. Kali ini dia dilanda bingung. Bagaimana dia menolak lelaki yang begitu tulus mencintainya. Lagipula Lusi juga mencintai Sammy. "Gw terima lo. Tapi dengan syarat" Sahut Lusi

"Syarat??, kenapa harus bersyarat?"

"Terserah gw lah. Kalo lo gak mau, yaudah jangan jadi pacar gw" Jawab Lusi

"Yahh, jangan gitu dong. emang apa sih syaratnya??"

"Hubungan ini cukup kita dan tuhan yang tau. Gimana??. Lo masih mau??"
tanya Lusi sambil menaikan kedua alisnya.

Sammy tak langsung menjawab. Dia malah membuka jaket berbahan jeans, yang sedari tadi ia kenakan. Bukan untuk ditaruh di tasnya. Tapi dia pakaikan untuk Lusi. "Oke, mulai sekarang lo pacar gw" Jawabnya tepat di sebelah telinga Lusi.

TBC

Thanks for reading.

Little Boo | SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang