31. Ending.

38 3 0
                                    

𝐀𝐬𝐬𝐚𝐥𝐚𝐦𝐮'𝐚𝐥𝐚𝐢𝐤𝐮𝐦, 𝐚𝐥𝐡𝐚𝐦𝐝𝐮𝐥𝐢𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐢 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚, 𝐠𝐚𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐚𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐮𝐚 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐤𝐢𝐫𝐚-𝐤𝐢𝐫𝐚, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐝𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐫𝐚𝐠𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐩𝐮𝐛𝐥𝐢𝐬𝐡, 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐤𝐞 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚.

𝐒𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐚𝐧𝐢, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐛𝐮𝐫, 𝐬𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐞𝐧𝐠𝐤𝐫𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚,

𝐒𝐢𝐥𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚.

🌻

Dua polisi, membuka secarik kertas berisi surat penangkapan, tepat setelah Dareyn keluar dari kantor itu, "Selamat siang, dengan Pak Dareyn" ujar salah satu polisi.

"Iya, ada apa lagi ini?" tanya Dareyn.

"Anda kami tahan"

"Tidak, kalian tidak bisa menahan saya. Saya akan memanggil pengacara saya, lagipula tidak ada hal salah yang saya lakukan"

"Iya pak, anda bisa membawa pengacara anda ke kantor kami. Dan membicarakan masalah ini disana. Karena anda telah terbukti melakukan tindak kejahatan dan kekerasan"

Dareyn tak mengelak, dirinya telah habis hari ini. Kekuasaan, jabatan dan lainnya, semua yang dia rangkai sedemikian rupa, harus berakhir hari ini. Andai langkah yang dia ambil, bukan langkah yang salah, Dareyn tidak mungkin berakhir di penjara.

"Berhenti" Ujar Remmy yang keluar dari mobilnya.

Bergegas mendatangi mantan besannya, "tunggu sebentar pak polisi, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan untuk teman karib tercinta saya ini"

Dareyn, menatap bengis Remmy.

"Bagaimana Dareyn? Apa anda puas melihat hasilnya?" Remmy menatap sinis Dareyn, terlihat banyak kekesalan dan kekecewaan dalam binar matanya, sahabatnya dengan mudah mengkhianati dirinya, "Semua tidak akan seperti ini Dareyn, tapi, sepertinya kau memang pantas mendapatkannya"

"Remmy, harusnya kau hancur!"

Remmy tak menghiraukan ucapan Dareyn, "Sudah selesai pak, silakan bawa dia ke kantor polisi"

Permainan busuk Dareyn telah selesai.

---

"Mami" Teriak Zia, sambil mendatangi maminya yang tersenyum di taman rumah sakit. Dia memeluk maminya erat-erat,"sudah selesai mi"

Dua wanita yang daritadi mengikutinya pun turut tersenyum.

"Anda?" tanya pelan Sarah—Maminya Zia.

"Saya Rosyana, mantan istri Dareyn" Jawab ibunya Lusi, "Dan ini anak saya, Lusi" Lanjutnya mengenalkan Lusi pada Sarah.

Sarah tersenyum melihat mereka berdua, sudah sejak lama Sarah ingin bertemu mereka. Sarah ingin sekali mengucapkan tanda maafnya atas perlakuan suaminya, jujur dalam relung hatinya, dia tidak tega, dan juga tak tahan, melihat segala perlakuan Dareyn terhadap mereka. Karena sebenarnya, Sarah juga telah mengetahui masa lalu Dareyn, dia tahu bahwa Dareyn memiliki anak lain, selain anak dari dirinya. Dan benar juga, bahwa Sarah pernah merasa kecewa, dan ingin menguasai suaminya, hingga dirinya pun gelap mata dan menghalalkan segala cara, untuk memutus masa lalu suaminya dengan Rosyana. Tapi semua itu tidak lagi berlaku, Sarah telah sadar yang dia lakukan salah. Dan dia juga menyadari bahwa Dareyn, adalah sosok yang buruk, baik sebagai ayah ataupun suami.

Little Boo | SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang