Malam semua, seperti judulnya, kita memang sedang lelah, jadi maaf kalau updatenya agak lama. Dan juga bagian ini agak pendek. Tolong dimaklumi🙏
TAPI TENANG PARA PEMBACA,
karena kita akan lebih giat lagi untuk kedepannya.War to the ning!!
Vote & Comment guys.
🌻
Sammy Yiroko
"Lo mikir gak sih!?, lo habis nyelakain orang, tidakan lo itu udah tindakan kriminal. Lo gak takut masuk penjara!!" Bentak gw
Gw udah cukup emosi, melihat Zia. Dia dengan santai duduk manis di bawah pohon. Padahal dia baru melakukan hal buruk.
"Zia lo denger gak sih!!"
Zia seakan tak mendengarkan ocehan gw.
"Zia!!" Teriak gw.
"Bacot!" Ujar Zia nyolot.
"Makin berani ya lo" Ujar gw meladeni tingkah nyolot seorang Zia. "Denger ya zi, gw gak akan tinggal diem. Gw bakalan bikin lo di penjara" Lanjut gw lagi.
"Terserah lo. Asal lo tau, lo gak bakalan bisa menjarain gw, karena apa, karena lo gak bakalan bisa punya cukup bukti, dan gw masih di bawah umur" Jelas Zia yang lalu pergi meninggalkan gw.
Berani sekali dia.
Bocah yang baru saja melangkah ke tingkat atas, sudah berani melakukan hal buruk seperti ini. Mau jadi apa negeri ini, jika pewaris bangsanya seperti dia.
🐣
Lusi Areyna
Hanya berpegang sedikit pada jaket Defan, membuat gw harus menyeimbangkan tubuh gw. "Def, lo masih hafal jalan ke rumah gw?" tanya gw
"Masihlah. Alamat rumah lo, gak mungkin gw lupain, apalagi lo termasuk dalam masa lalu paling indah" Jawab Defan.
"Bisa ga, gausah bawa masa lalu kita lagi. Itu kan cuma kenangan"
"Lus, mungkin bagi lo itu cuma kenangan. Tapi gw, gw gak semudah itu untuk lupain kenangan indah sama lo"
"Cukup def..."
"Gw adalah orang bego yang dengan berani bikin lo kecewa. tapi satu yang gw sadari lus, walaupun gw udah buat lo kecewa, gw masih punya kesempatan kedua. Kesempatan untuk bersama lo lagi"
"Berhenti!" Teriak gw.
Gw langsung turun, begitu Defan menghentikan laju motornya.
Bagi gw, Defan hanya masa lalu. Kita sudah tutup buku sejak lama. Dan kehidupan gw juga, udah bukan tentang dia lagi, sekarang ada Sammy yang menghiasi segala langkah gw.
"Lo ngapain turun. Kita kan belom sampe rumah lo"
"Cukup!!"
"Kenapa sih lus?"
"Defan, plis. Gw mohon sama lo, lupain gw. Karena dengan lo ngomong kayak tadi, hati gw kembali remuk def, gw sakit. Cukup lo buat gw menangis, gw udah lupain segalanya tentang lo. Bahkan gw udah gak mau mengingat apa yang terjadi di masa lalu. Mengingat alasan kenapa kita bisa berakhir, mengingat kenapa gw pergi ninggalin lo" Tanpa disadari air mata mulai mengalir di pipi gw.
Gw akhirnya memutuskan untuk pulang sendiri tanpa diantar oleh Defan.
"Lus, jangan pulang sendiri. Sini gw anter"
"Gak perlu. Gw bisa pulang sendiri" Semakin gw percepat langkah ini.
"Lus, ayolah, gw anter aja ya" Ujar Defan yang masih saja membuntuti gw.
"Jangan ikutin gw lagi, kecuali, lo, mau gw, makin benci sama lo" Ancam gw agar Defan berhenti.
Defan seketika diam sewaktu gw berkata begitu. Dia tak lagi mengikuti gw dengan motornya. Gw pun berjalan sendiri sampai ke rumah.
Benar-benar, hari ini sungguh melelahkan.
I'm tired.
Dari mulai kejadian naas yang hampir menimpa. Tangan yang terluka. Raldo yang pergi. Dan yang terakhir sikap gila seorang Defan.
Andai Sammy menelepon gw. Pasti dalam seketika lelah ini menjadi hilang.
Drrt. Dering handphone berbunyi.
Dari layar handphone terlihat,
Sammy is calling you.
Jodoh tuh emang gitu. Baru di harapin, eh malah benar terjadi. Sammy ini kah yang dinamakan takdir.
Saranghae, Sammy.
tbc
thanks for reading..
enjoy😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Boo | Sanha
FanfictionIni bocah, bukan sembarang bocah. Langkahnya yang sat set sat set, membuat seorang wanita dewasa terpincut akan sikapnya. Lusi, wanita cantik yang umurnya dua tahun diatas pacarnya itu, tak ada yang aneh dengan hubungan mereka. Hanya saja kini merek...