15. Tumbal

23 9 7
                                    

Yow, yow, kita balik lagi yow.

Di hari pertama bulan juni ini, kita kembali membawa Lusi dan Sammy. Yow yow happy june yoww.

Happy Reading Yow.

Warning!!

Kita tunggu vote dan comment kalian. <3

🌻

Lusi Areyna

'Lus, kayaknya kita bakal jarang ketemu deh'

Ucapan yang terlontar, saat Sammy menelepon, masih membuat gw bertanya. Bahkan di malam hari, gw terjaga, tak bisa tidur hanya karena Sammy.

Apa maksud dari ucapannya, kenapa dia bilang kita bakal jarang ketemu, gw udah bertanya pada dia. Namun jawabannya malah, dia sendiri tak tahu apa maksudnya. Yang jelas, yang gw rasain pas dia ngomong kayak gitu, Sammy seperti menutupi sesuatu. Sesuatu yang gw belum tau sekarang.

"Hmmh" Gw menghela napas panjang.

Apa mungkin hubungan gw sama Sammy, udah ketahuan. Ketahuan sama orang tuanya Sammy, terus mereka gak setuju dengan hubungan ini. Terus orang tuanya marah dan ngira gw ini udah ngajarin anaknya yang nggak-nggak. Terus mereka juga ngira gw udah manfaatin anaknya, terus... terus.. terus..

Akh. Rasanya kepala gw hampir pecah, jika harus memikirkan, masalah apa yang sebenarnya terjadi.

Brak.

Puluhan berkas berjatuhan tepat di depan mata. Dan membuyarkan lamunan gw.

"Sini kak saya bantu" Ujar gw sembari ikut memunguti berkas-berkas yang terjatuh. Wanita itu mengangguk pelan, dengan tangan yang sibuk memunguti berkas juga

Gw lalu memberikan berkas yang sudah gw ambil, "Ini kak"

"Makasih ya" Ujar wanita itu. Dia lalu mengulurkan tangannya ke gw. "Gw Yeja, nama lo siapa?,lo pasti anak baru ya?"

"Gw Lusi. Salam kenal ya" Jawab gw yang menjabat tangannya.

"Iya"

Selesai berkenalan gw ikut dia ke arah parkiran kantor. Kebetulan dia mau bawa berkas itu ke mobilnya, sedangkan gw. Gw mau beli bubur ayam yang jualan dekat parkiran.

"Oh iya, kok kakak bisa tau kalau saya baru disini?" tanya gw.

Dia menoleh, "Iya lah, kalau bukan anak baru, siapa lagi orang yang mau bantu gw. Lo pasti tau kan, di kantor ini orangnya anti social, ya kecuali gw dan orang yang dari tadi mandang lo itu" Ujarnya sambil melirik ke arah Defan, yang dari tadi berdiri di sebelah motornya.

Defan datang ke arah kami berdua.

"Heh kecil, lo habis gangguin Lusi?" Ujar Defan sambil mengacak rambut Yeja.

"Ihh" Yeja kesal rambutnya di buat berantakan oleh Defan. "Def, lo gak enak ya, kalau gak ngatain gw. Gw emang pendek. Tapi gak perlu lo katain juga"

Little Boo | SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang