10. Menunggu

29 8 0
                                    

Pagiiiiii...
Setelah beberapa hari tidak update, akhirnya bisa update juga hari ini. Maklum, kalau bulan puasa jadwal makin banyak, mau ketemu ini lah, mau beli ini lah. Tapi gapapa, kan pada akhirnya update juga toh.

Okey tak perlu banyak ngomong lagi, sok langsung aja dibaca.

Warning, habis part ini ada yang bikin baper!!

Warning lagi!!

Ku tunggu vote dan commentnya:)

🌻

Lusi Areyna

Mulai membuka sepatu high heels dari kaki kanan gw. Setelah terkilir terbitlah lecet pada bagian mata kaki gw ini. Gw mengambil beberapa tissue dari dalam tas, dan mengganjal sebentar di bangian sana, guna meredam rasa sakit karena lecet.

"Hufft" Membuang napas panjang.

Duduk di antara kursi panjang yang kosong. Di bawah halte bus, gw meneduh sekaligus menunggu Sammy disini.

Sekarang hampir jam enam sore. Tapi batang hidung Sammy belum juga terlihat, dan rintik hujan juga belum berhenti. Suara kilatan petir sesekali membuat jantung gw berdegup.

Gw memindahkan sebungkus mie ayam, mendekat ke arah gw. Derasnya hujan, membuat cipratannya mengenai gw yang duduk disini. Awalnya gw dan Sammy janjian akan makan mie ayam di sebrang jalan ini. Tapi sewaktu gw datang ke kedai mie ayamnya, dan menunggu setengah jam lamanya. Sammy belum juga datang, karena itu gw memutuskan untuk membeli sebungkus mie ayam untuk di bawa pulang.

Gw masih mencoba menunggu Sammy, gw pergi ke halte bis tempat biasa kita ketemu. Dan menunggunya disini.

"Dimana kamu Sammy??"

Apa mungkin Sammy masih sangat sibuk.

Mengambil handphone dari dalam tas, gw melihat tidak ada notifikasi apapun disana. Padahal gw sangat berharap ada pesan dari Sammy. Entah nantinya isi pesan itu, menyuruh gw menunggu atau malah memberitahukan dia tak datang, yang jelas gw menunggu pesan darinya.

Gw mencoba menelepon Sammy, tapi nomornya malah tidak aktif.

'Sebenarnya dimana dia sekarang'
Batin gw

🐣

Sammy Yiroko

Little Boo | SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang