Hari-hari berlalu, minggu-minggu, bahkan berbulan-bulan telah terlewati, dahyun masih menjadi pegawai dikafe Jihyo. Semakin lama kafe Jihyo semakin ramai, selain dahyun yang sangat ramah, dia juga kerap mengabulkan keinginan pembeli seperti mendekor kopi atau yang lain, tapi masih dalam standar wajar kafe, dan pembeli tidak masalah akan aturan itu, asal mereka bisa berekreasi sesuai ekspetasi mereka.
Di dalam ruangan terlihat Jihyo sedang sibuk berkutik dengan berkas-berkas pengeluaran kafe, termasuk tugas kuliahnya, memang Jihyo masih kuliah di semester akhir, sebentar lagi akan kelulusan, tapi dia masih sibuk mengurusi presentasi atau tugas data-data perdagangan lainnya.
Saat sedang memperhatikan pengeluaran kafe, ada sedikit penurunan di kafe tersebut entah orang-orang mulai bosan atau apa yang pasti Jihyo tidak mau terjadi terus menerus penurunan keuntungan seperti itu, dia ingin mempunyai sesuatu yang dianggap tidak membosankan bagi para pengunjung, pikirnya.
*Jihyo POV
Hahh akhir-akhir ini kafe ku mengalami penurunan, padahal kemarin-kemarin baik-baik saja, baru beberapa hari sekarang yang mengalami penurunan apalagi sekarang penurunannya sangat drastis, "ide apa yang bagus supaya pengunjung tidak bosan dan tetap menjadi pelanggan disini ya maksudku setidaknya mereka tidak bosan saat sudah memutuskan untuk singgah kemari, tapi apa yang harus kulakukan agar mereka tidak pergi?" Pikirnya berusaha keras.
"Ahh kenapa aku tidak meminta semua pegawai berkumpul saja toh mungkin mereka bisa memberikan ide atau saran yang dibutuhkan oleh kafe kan, harus ku coba" gumamku.
Perlahan tapi pasti kulangkahkan kakiku menuruni tangga dari ruang kerjaku, ku pandangi kafe yang mulai terlihat sepi setiap harinya, aku segera berjalan menuju salah satu pegawaiku dan mengucapkan "Tolong suruh semua pegawai masuk ke ruangan ku sekarang! Ada yang perlu aku bicarakan pada kalian." Sambil berjalan kembali menuju ruang kerjaku.
Beberapa saat aku menunggu akhirnya semua pegawai masuk satu persatu ke ruangan.
"Silahkan duduk kalian semua, mau dibawah mau diatas sofa terserah asal jangan kembali keatas, ke tuhan" candaku karena suasana yang sangat canggung ini.
"Nee" ucap mereka serempak.
"Aku sudah memeriksa semua pengeluaran kita bulan ini, tapi kenapa akhir-akhir ini kita mengalami penurunan? Apa itu karena pelayanan pembeli yang boleh me ekspresikan kreatifitasnya? Apa karena itu?" Ucapku serius."Eum ituu aku yang mengurusnya tapi aku selalu memperhatikannya saat mereka meekspresikan kreatifitas mereka, maksudku aku sudah mengatur semua yang dibutuhkan pelanggan yang ingin mendekor sendiri makanannya dan juga aku sudah membatasi bahan-bahan yang mereka minta" ucap dahyun.
"Hmm bagaimana kalo pelayanan pelanggan kita hilangkan, dan menggantinya dengan sesuatu yang tidak membosankan, bagaimana menurut kalian? Saranku,
"Tapi aku tidak tahu apa yang tidak membosankan itu, aku bingung makanya kalian ku suruh kemari" lanjutku."Bagaimana kalo kita mengadakan theater?" Ucap Ten,
"Atau pertunjukan seni?" Ucap Junhe
"Eum bagaimana kalo pertunjukan musik?" -dahyun.
"Musik ya? Boleh juga, tapi pasti perlu kebutuhan lainnya" ujarku.
"Aku punya piano dirumah sajangnim, jarang sekali dipakai, kalau kau mau aku bisa meminta bantuan orang untuk membawanya kemari" Ujar Yoona.
"Ya aku juga punya peralatan karoke tidak terpakai, tapi masih bisa dgunakan, dan masih terlihat bagus juga"-Junhe.
"Boleh-boleh apa kalian tidak keberatan barang-barang kalian dipakai untuk kafe? Apa tidak papa?" Tanyaku memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me?✓
FanfictionBagaimana jadinya menjadi bintang karena faktor tekanan hidup yang menuntut diri untuk membuktikan keberhasilannya tanpa tergantung pada sosok apa yang orang lain butuhkan tapi tidak dibutuhkan olehnya. "Aku lelah, entah sampai kapan aku hanya menge...