36. Forgotten

452 52 16
                                    

     Di sebuah Cafe bertema Classic itu terlihat seorang yeoja duduk berhadapan dengan seorang namja, mereka asik dengan obrolan-obrolan yang tidak penting tapi membuat mereka tertawa sesekali.

"Sana-ya bagaimana kabar member yang lain, semenjak kalian libur, kalian sama sekali tidak terlihat di gedung agency, nampaknya kalian sangat kelelahan sampai betah sekali berdiam diri didorm" Tanya namja itu.

  Dan ya yeoja itu Sana yang sedang diajak keluar untuk sekedar makan dan mencari angin segar, karena Sana yang bosan, dan kebetulan Mark namja yang sekarang tengah bersamanya, mengajaknya keluar untuk mencari udara segar dan makan-makan diluar, Sana yang memang sudah sangat bosan hanya berdiam diri di dorm hanya mengiyakan saja, toh Mark itu orang baik pikirnya.

*Sana POV

  Sekarang aku sedang bersama Mark di cafe classic yang ada di pusat seoul, dia selalu saja tepat waktu jika mengajakku keluar, saat aku sedang bosan-bosannya, dan tidak ada satupun member yang bisa menangani sikap hyper ku, tapi Mark? Walaupun dia sudah tahu aku orangnya hyper saat lelah, dia tak pernah mempermasalahkan itu, dia seperti sosok Dahyun dimataku, malah lebih mungkin, pikirku.
Sesaat kemudian aku berpikir lagi, tentang pikiran yang baru terlintas diotakku.

"Yakk! Sana apa yang kau pikirkan Dahyun tetap yang terbaik kenapa kau bandingkan dengan Mark pabbo!" Batinku.

Mark yang melihatku melamun langsung menyadarkan ku, lalu bertanya,
"Sana-ya apa kau baik-baik saja? Ku perhatikan kamu daritadi terus berdiam diri" tanya nya.

"Gwenchana, aku tak apa, aku hanya sedang merindukan seseorang" lemahku mengingat Dahyun yang tak pernah mengirim kabar sama sekali, bahkan saat ku tanyakan pada member lainpun, tidak ada satupun yang menerima kabar darinya, itu membuatku kesepian dan rindu disaat yang bersamaan, tapi entah kenapa akhir-akhir ini aku sering merasakan sesuatu yang aneh saat bersama Mark, kami sering keluar berdua hanya untuk refreshing saja katanya.

"Hahh beruntung sekali yang orang itu, bisa dirindukan oleh seorang MINATOZAKI SANA" lirih Mark.

Hey ada apa dengannya, kenapa tiba-tiba dia seperti itu? Nada bicaranyapun melirih apa dia cemburu?

"Bukan dia yang beruntung, tapi aku" ucapku membuatnya terlihat menatapku dengan pandangan kecewa.

"Arraso, setiap pasangan pasti keduanya beruntung bisa bersatu" jawabnya.

"Nee, majjayo" ucapku sambil spontan memoupoutkan bibirku.

Dia yang melihatku spontan melakukan hal tadi, langsung mencubit gemas pipiku yang agak mengembung.

"Ahh kau sangat menggemaskan Sana-ya" ucapnya yang masih mencubit-cubit kecil pipiku.

"Aishh Mark lepas..kan ini sa..kit" ucapku susah payah, pipiku sakit dan memanas bersamaan, membuat wajahku merah merona karena ini pertama kali ada orang yang memperlakukanku seperti itu, pikirku.

Dia yang sadar dengan perubahan wajahku hanya terkekeh kecil.

"Apa kau sedang malu Sana-ya?" Ucapnya menggodaku.

"A..nii, aniyaa untuk apa aku malu" gugupku dan sialnya nada bicaraku sangat memperlihatkannya.

"Haha arraso aku hanya bercanda Sana-ya" ucapnya membuatku tersenyum lebar kearahnya.

Kamipun melanjutkan obrolan-obrolan kecil kami, terkadang dia membuatku tertawa karena lelucon yang dia buat, sesekali dia menggodaku membuatku pipiku memerah karenanya.

*Sana POV End

Di dorm member lain sedang berkumpul, dan memilih untuk menonton bersama menikmati waktu liburnya sekarang, ya mereka diberi libur sebulan oleh PD-nim karena bulan kemarin, jadwalnya yang padat membuat mereka kurang tidur dan kurang beristirahat, PD-nim sangat memperhatikan kesehatan idolnya, jika waktu bekerja mereka berjalan dengan baik, libur panjang pantas mereka dapatkan, prinsip PD-nim.

"Apa Sana eonnie keluar lagi?" Tanya Mina dengan posisi bersandar dibahu baby tigernya.

"Hmm dia keluar lagi" jawab Jihyo.

"Apa tidak seharusnya kita larang saja dia keluar? Apalagi itu dengan Mark Sunbae" ucap Chaeng memberi saran.

"Hahh kami lelah menasihatinya Chaeng, dia selalu saja bilang mengatakan hal yang sama jika diperingatkan" lelah Nayeon.

"Benar Chaeng, sudah kuperingatkan bahkan melarangnya tapi dia terus saja mengatakan hal yang sama, membuat kami menyerah memperingatkannya" tambah Jihyo.

"Eumm, mianhe kalau saja waktu itu aku tidak menyarankan Sana untuk mengiyakan ajakan Mark mungkin dia tak akan sedekat ini" Tak enak Momo.

"Tak apa eonnie, aku paham posisimu, kau hanya bersimpati bukan, aku kira dengan kita bersimpati Sana eonnie tak akan melewati batasnya" ujar Mina.

"Tunggu maksud kalian apa menyarankan mengiyakan, maksudnya apa eonnie? Aku tidak mengerti" heran Tzuyu.

*Momo POV

*

*Flashback On

Waktu itu kalian sedang pergi ke Cafeteria, aku Sana dan Mina tidak ikut karena kami terlalu malas untuk beranjak dari ruang latihan, saat kami sedang sibuk mengistirahatkan diri, tiba-tiba pintu masuk terbuka menampakkan Mark Sunbae yang berjalan kearah kami,

"Sana-ssi bisakah aku bicara denganmu sebentar?" Tanyanya pada Sana.

"Mian, aku sibuk" jawab Sana dengan nada tidak peduli.

"Kumohon Sana-ssi, aku hanya perlu waktumu sebentar" ucap Mark Sunbae dengan wajah yang seolah merendah, aku yang merasakan aneh jika Sunbae memohon pada Hobaepun berbisik pada Sana.

"Sana sudah iyakan saja, apa kau tak kasihan dia sudah memohon-mohon padamu" saranku.

"Iya eonnie, Momo eonnie benar" tambah Mina mendukung opini ku.

Kulihat dia membuang nafasnya kasar, beranjak bangun sambil berkata,
"Hahh.. arasso" pasrahnya, setelah itu dia langsung menuju Mark Sunbae untuk membicarakan apa yang ingin dibicarakan Sunbae itu padanya.

*Flashback Off

"Itu wajar momoring, kita jika ada disanapun pasti menyarankan hal yang sama, ini bukan salah kalian, ini salah Sana sendiri kenapa selalu saja mengiyakan ajakan Mark Sunbae padanya" jelas Jeongyeon.

"Hahh syukurlah, aku takut itu karena salahku" lega Momo.

"Tak apa kita tak menyalahkan siapapun disini, hanya saja aku kepikiran Dahyun, apa kondisinya separah itu sampai-sampai sebulan ini dia tidak pernah memberi kabar pada kita" lirih Jihyo.

"Ahh iya kita melupakan Dahyun eonnie selama sibuk kemarin, bagaimana kondisinya sekarang ya? Kuharap dia baik-baik saja" -Chaeng.

"Kau benar Chaeng, semoga tidak terjadi apa-apa pada Dahyun eonnie" -Tzuyu.

" Ya Kita hanya bisa berdoa dan menunggu kabar mengenai kapten school meal club itu, kapan dia akan kembali dan memberikan banyak happy virus lagi" ungkap Nayeon.

"Majjayo eonnie, oh iya sebelumnya aku mendengar kabar Dahyun saat pertama kali datang ke sana, dia mengirim pesan pada Sana eonnie, sekedar memberi tahu bahwa dia baru saja datang, setelah itu dia tak pernah mengirim pesan lagi bahkan pada Sana eonnie sekalipun" -Mina.

"Hahh semoga dia benar-benar baik-baik saja disana" ucap Momo menghela nafas kasar

Mereka terus melanjutkan berbincang-bincang tentang kehidupan mereka bersama Dahyun, mereka begitu merindukan Dahyunnya yang selalu memberikan happy virusnya pada semua member, yang membuat kesan tersendiri bagi mereka.



Next 

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang