Jihyo melangkahkan kakinya menuju ruangan rawat Dahyun, yang hanya disambut dengan suara alat saja karena member lain sudah tertidur, diapun berjalan perlahan menuju samping ranjang Dahyun, dan menggenggam tangan Dahyun yang agak dingin.
"Dahyun-ah apapun akan eonnie lakukan untuk kesembuhanmu, kuharap kau akan kembali pada kami nantinya" lirih Jihyo.
Beberapa saat kemudian Jihyo merasakan gerak jari Dahyun ditangannya, dengan perlahan Dahyun mulai membuka matanya, Jihyo tak dapat lagi menampung air matanya untuk tidak keluar, saat dia ingin berlari memanggil dokter, Dahyun segera menggenggam erat tangan Jihyo seolah memintanya untuk tidak memanggil dokter,nanti yang lain bangun dengan mata Dahyun yang melirik member kemudian melirik sendu Jihyo, Jihyo yang pahampun langsung berbalik dan tidak jadi memanggil dokter.
"Kau ini kau yang sedang sakit kenapa masih memikirkan orang lain?" Tanya kesal Jihyo.Tangan Dahyun melepaskan genggamannya dan beralih berusaha menyingkirkan alat pernafasan yang ada di mulutnya, Jihyo yang tahu apa yang akan dilakukan Dahyun segera menarik tangannya menjauh dari alat itu, membiarkan alat itu tetap menempel pada sekitar mulut sampai hidungnya.
Dahyun pun hanya pasrah,
"Dahyun-ah Dokter bilang kau punya gangguan pernafasan, jadi jangan pernah lepaskan alat-alat ini pada tubuhmu selama kau masih merasakan sesak didadamu, dan kau juga butuh cuti panjang sekitar 6Bulan lebih, untuk pemulihan dan penyembuhanmu, apa kau mau Dahyun-ah?" Tanya jihyo memastikan Dahyun untuk melakukan pengobatan yang disarankan dokternya tadi.Dahyun yang mendengarnya kaget, karena dia belum pernah sekalipun memeriksakan sakitnya, dia terlalu takut untuk sekedar tahu penyakit apa yang dideritanya, setelah lama berpikir dia hanya menganggukkan kepalanya, Karena dipikirannya dia masih ingin berbahagia dengan cintanya dan kehidupannya sekarang.
"Baiklah aku akan mencari cara untuk izin ke Sajangnim, tapi bolehkah ku ceritakan penyakitmu ini pada member lainnya?" Tanya Jihyo
Dahyun menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berusaha bicara,
"Ja..ngan eonnie, ku..mohon" lirih Dahyun yang kesulitan bicara walau hanya beberapa kalimat.
"Yasudah berarti ini rahasia kita bertiga" pasrah Jihyo
Dahyun mengerutkan dahinya seolah bertanya siapa orang ketiga?
Jihyo yang pahampun menjawab,
"Aku, Kau, dan sajangnim dia taakan mengizinkanmu jika aku tidak jujur padanya" jelas JihyoDahyun hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Eonnie se..baiknya isti..rahat, a..aku ta..hu eonnie ba..ru da..tang" ucap dahyun susah payah.
"Syutt Dahyun-ah jangan memaksa bicara, kau pasti kesulitan, iya aku akan istirahat setelah kau tidur oke, sekarang ayo tidur ini sudah larut malam" lembut Jihyo
Dahyunpun mulai menutup matanya, tak berapa lama Jihyo mendengar suara nafas Dahyun yang teratur menandakan Dahyun sudah tertidur, Jihyo yang sama mengantuknya memutuskan untuk bergabung dengan member lainnya untuk beristirahat di sofa ruang itu.
Keesokan harinya..
"Hoaam badanku terasa sakit semua, mungkin karena posisinya yang tidak nyaman jadi badanku sakit" -Chaeng
Saat dia akan melihat Dahyun, dia terkejut melihat ranjang yang kosong, diapun segera membangunkan member lainnya untuk mencari Dahyun,
"Eonnie! Eonnie! Palli, bangun Dahyun eonnie tidak ada diranjangnya, bagaimana ini?" Panik Chaeng.
Semua yang mendengarnya bergegas membuka matanya, dan ikut panik dengan Dahyun yang tidak ada ditempatnya,
"Yakk! Kemana anak itu" teriak leader"Eonnie jangan seperti itu, Dahyun eonnie sedang sakit" -Tzuyu
"Aku tahu, tapi tadi malam dia itu sudah sadar" jelas Jihyo membuat semuanya kaget,
"Leader kau tidak bercanda kan? Dahyunku sudah sadar, lalu dimana dia sekarang?!" Panik Sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me?✓
FanfictionBagaimana jadinya menjadi bintang karena faktor tekanan hidup yang menuntut diri untuk membuktikan keberhasilannya tanpa tergantung pada sosok apa yang orang lain butuhkan tapi tidak dibutuhkan olehnya. "Aku lelah, entah sampai kapan aku hanya menge...