30. Sentenced

562 58 6
                                    

     Malam menjelang, semua member Twice sudah menyelesaikan jadwalnya, dengan keadaan lelah, mereka memutuskan untuk ke rumah sakit menjenguk salah satu maknaenya yang tiba-tiba sakit tadi.

Sesampai mereka di rumah sakit, mereka segera memasuki gedung rumah sakit dengan terburu-buru, karena belum diberi tahu tempat ruangannya, merekapun bertanya pada resepsionis disana.

"Permisi sus, apa disini ada pasien yang bernama Kim Dahyun?" Tanya Jihyo

"Ada kak, baru saja dipindahkan ke ruang rawat VVIP tadi, ruangannya ada dilantai 2, nomor 7" jelas resepsionis itu.

Mereka bergegas menuju ke lantai dua menuju ruangan yang dimaksud Resepsionis tadi.

Setelah sampai, semuanya terlihat tambah panik karena melihat Sana yang sedang duduk didepan ruangannya dengan masih menitikan air matanya, member yang melihatnya merasa pilu dengan keadaan Sana yang nampak berantakan sekarang.

Mereka menghampiri Sana dan bertanya,
"Ada apa Sana?" Tanya nayeon sambil menyamakan posisinya dengan berjongkok dan sana yang duduk diatas bangku.

"Eonnie, aku takut, tadi Dahyun sudah tidak apa-apa karena sudah dirawat di ICU, tapi sekarang setelah dpindahkan kemari, dia seperti orang yang kesulitan bernafas entah apa sebabnya dia sedang diperiksa oleh dokter didalam" lirih Sana.

Nayeon yang seperti merasakan apa yang dirasakan Sanapun memeluk Sana erat untuk meredakan tangisannya yang sangat pilu didengar.

Sana yang merasa dirinya didekap hanya terus menangis menumpahkan kegelisahannya terhadap Dahyunnya yang sedang berjuang didalam, tak lama kemudian Dokter keluar..

Terlihat dia menghela nafas kasar dan lelah, sambil berujar..
"Apa kalian keluarga Dahyun? Jika iya ikut aku salah satu, aku ingin membicarakan keadaan pasien" ujar dokter itu.

"Ya dok, biar saya yang ikut denganmu" Jihyo mengajukan diri
"Baiklah, kajja ke ruangan saya" -Dokter.

"Nee" -Jihyo

"Leader kenapa kau yang kesana, biar aku saja yang ikut keruangannya kumohon" mohon Sana.

"Sudahlah Sana, biarkan Leader yang menanganinya, lagipula kamu juga sedang tidak baik-baik saja, pikirkan dirimu sendiri" -Jeong.

"Itu benar eonnie, aku tak ingin kau sakit, sebaiknya kita masuk dan kau eonnie, istirahatlah sebentar, aku akan menjaga Dahyun eonnie" -Chaeng.

"Tapii..." Belum selesai Sana menyelesaikan ucapannya, dipotong duluan oleh Mina.

"Turuti saja Sana eonnie, Dahyun akan semakin sedih jika melihat kondisimu yang seperti ini, kau pasti kurang tidur bukan? Karena menjaga Dahyun, jadi kumohon jaga dirimu juga, kajja kita masuk" ajak Mina.

Mereka semua masuk, saat masuk mereka disambut dengan suara monitor yang membantu pernapasan, serta alat-alat pembantu lainnya.

Semua menatap pilu orang yang tengah berbaring lemah disana, dengan kulit yang memucat.

Chaeng yang akan menjaganya mendekati ranjang yang dipenuhi alat itu,
"Dahyun eonnie, wae? kau belum benar-benar terbuka pada kami" ucapnya dengan air mata yang mulai menetes.

"Eonnie bangunlah, kami semua menghkhawatirkanmu, eonnie bertahanlah demi kami, demi Twice, demi Sana eonnie, demi semuanya" lirih Chaeng dengan air mata yang banyak mengalir.

Member lainnya hanya menunduk dan menangis dalam diam, sedangkan Sana, mungkin karena terlalu lelah, jadi dia cepat tertidur disofa.

Mina bangun berinisiatif memberi semangat pada kekasihnya yang sedang rapuh melihat partnernya terbaring lemah dengan segala alat yang menempel pada tubuhnya.

Segera Mina memeluk Chaeng dari belakang, sambil berucap ..
"Sayang sudah jangan bersedih, kita semua sama sedihnya tapii dahyun akan sedih jika kita terus menangisinya seolah Dahyun tidak akan pernah kembali, itu hanya membuat stress kita Chaeyoung-ah" lembut Mina sambil mengeratkan backhugnya.

Chaeng yang sudah agak tenangpun, berbalik tanpa melepaskan pelukan mereka
"Mina eonnie, sebaiknya kau juga istirahat lihatlah member lainnya sudah tertidur karena jadwal kita yang padat hari ini membuat kita semua lelah, dan aku akan berjaga disini" ujar Chaeng.

"Tapii kau bagaimana?" Tanya Mina sambil melepaskan pelukan mereka berdua.
"Tak apa aku akan menyusul kalian jika aku merasa mengantuk" -Chaeng
"Yasudah kalo ada apa-apa bangunkan kami nee?" Pinta Mina.

"Nee eonnie, sudah jaljayoo" ucap chaeng setelah mengecup kening Mina.

Mina segera kembali untuk bergabung beristirahat dengan yang lain, walaupun dengan posisi tidak mengenakan tapi tak apa untuk sekedar mengisi tenaga, pikirnya.

Disisi lain...

"Bagaimana dok? Keadaan adik saya? Apa dia baik-baik saja? Tanya Jihyo bertubi-tubi membuat sang dokter menghela nafas kasar.

"Sebenarnya.. saya mohon maaf sebelumnya tapi mungkin Dahyun pernah mempunyai trauma, dan trauma itu menyebabkan hatinya bermasalah, awalnya dari hatinya tapi lama kelamaan, dia sepertinya terlalu mengabaikan ini lebih lama Jadi sekarang sakitnya berpindah kebagian paru-paru, menyebabkan yang mengalami gangguan ini merasa sesak tiba-tiba jika sedang merasa terlalu gugup atau tertekan, bahkan penyakit itu seperti virus yang sudah meradang diparu-parunya, kami belum mengetahui jenis apa penyakitnya tapi yang pasti kusarankan dia jangan terlalu gugup jika melakukan sesatu, usahakan membuat dia rilex serilex mungkin" -Dokter.

"Lalu cara menyembuhkannya bagaimana dok? Apa masih bisa diobati dan sembuh dok?" -Jihyo
"Hahh sebenarnya ada, tapi ini akan memakan waktu lama untuk mengatasi keradangan pada paru-parunya itu" ucap dokter.

setelah menghela nafas kasar.
"Berapa lama kira-kira dok?" -Jihyo
"6bulan bahkan itupun bisa lebih, karena ini sudah tahap serius peradangannya, dan kami sedang berusaha mencari obat untuk hal semacam ini" jelas Dokter.

Jihyo yang mendengarnya mematung seketika, yang dia takutkan akhirnya terjadi, dia tak mau kehilangan salah satu membernya, dia juga tidak mau mengecewakan once karena harus tampil ber8 kembali, setelah sakit kecemasan Mina setahun yang lalu.

"Bagaimana aku akan meminta izin cuti sepanjang itu nantinya? Pikir Jihyo.

"Hah baiklah dok, tolong usahakan yang terbaik untuk adik saya dok, apapun itu asal dia sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa lagi" lirih Jihyo.

Dokter pun hanya mengangguk dan mempersilahkan untuk keluar dari ruangannya,

"Hanya itu saja Noona jadi silahkan anda kembali ke ruang rawat adik anda"-Dokter.

"Nee" jawab Jihyo sambil beranjak akan keluar dari ruangan dokter tersebut.

Saat sudah keluar Jihyo memutuskan untuk ke taman rumah sakit sebentar, untuk menenangkan diri dan mencari cara agar dapat Mengizinkan Dahyun cuti 6bulan lebih.

Sesampainya ditaman, dia hanya duduk sambil melamun disana sendirian,
"Dahyun-ah kenapa kau tak jujur dari awal kau punya penyakit ini, mungkin aku taakan mengizinkanmu mengikuti audisi agency saat itu, biarlah kita tak jadi idol agar kesehatanmu tak bertambah parah seperti sekarang" gumam Jihyo dengan air mata yang mulai menetes mengingat bagaimana kerja kerasnya seorang Kim Dahyun dimatanya, dia mengingat saat pertama kali bertemu dengan Dahyun, dan mengetahui ternyata dia diusir dari rumahnya, dan hanya tinggal dirumah sewaannya selama bekerja dicafe dulu.
Jihyo sudah menahan tangisnya saat sedang bicara dengan dokter tadi, dia terkejut tapi sebisa mungkin dia harus terlihat tenang, karena menangis tidak akan membuat Dahyunnya kembali, pikirnya.

Malam semakin larut, angin malam sudah terlalu dingin untuk sekedar melamun dibangku taman, Jihyo pun memutuskan untuk masuk kembali ke dalam rumah sakit dan bergegas memasuki ruangan Dahyun untuk melihat keadaannya.






Next

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang