Pagi yang cerah, secerah ketiga orang yang sedang berkumpul di taman.
Sana, Mina, dan Nayeon sedang berkumpul di taman, untuk membicarakan bagaimana nanti mereka datang ke agency, dan harus mengatakan apa nantinya, mereka benar-benar gugup sekarang hanya karena memikirkan bagaimana nanti.
Tak lama Chaeng dan Jeongpun datang menghampiri mereka yang sedang berkelut dengan pikirannya masing-masing.
"Hey kalian, apa kalian sedang mendiskusikan untuk ke agency?" Tanya Chaeng.
"Bagaimana kalian tahu?" Heran Nayeon.
"Hmm sebenarnya Kami juga mengikuti audisi itu" -Jawab Jeong.
"Mwoyaa?!" Ketiganya nampak terkejut dengan jawaban Jeong.
"Kalian tidak bercanda kan?" Tanya Sana."Ayolah untuk apa kita berbohong Sana-ssi" -Jawab Chaeng.
Mina tidak banyak bicara, entahlah rasanya gugup jika Chaeng berada didekatnya.
Mereka berlima memutuskan untuk berangkat bersama ke agency.
Matahari mulai merangkak keatas menandakan hari berganti siang, mereka masih berkumpul di sebuah kafe, berbagi cerita, dan bercanda ria sambil menunggu panggilan agency.
"Andai saja Dahyun ada disini, pasti dia akan mengikuti audisi ini, aku tahu dia, dia sangat suka piano dan suaranya juga bagus, aku selalu memergokinya sedang bermain piano sambil bernyanyi di ruang musik sekolah, aku jadi merindukannya, jujur saja aku penggemar rahasianya, dia sangat sempurna dalam bernyanyi sungguh aku kagum padanya" Ucap Chaeng.
"Kau benar Chaeng, aku juga sering tidak sengaja mendengar dia bernyanyi di ruang musik saat aku sedang melewati koridornya, suaranya meneduhkan hati siapapun yang mendengarnya" -Jeong.
"Apa benar? Kenapa aku tidak tahu Dahyun suka bernyanyi atau bermain piano?" Tanya Sana.
"Kau belum mengenalnya lebih jauh Sana-ssi" jawab Chaeng.
"Hm aku penasaran seperti apa suaranya jika sedang bernyanyi" -Nayeon.
"Benar eonnie, aku juga ingin mendengarnya bernyanyi, sepertinya menyenangkan" -Mina.
Saat sedang bercerita tentang Dahyun handphone Sana dan Chaeng tiba-tiba berbunyi tanda ada panggilan masuk, mereka berdua segera menjauh dari sana, untuk menjawab panggilan dari agency tersebut.
Setelah selesai urusan Sana dan Chaeng, mereka segera berangkat ke agency untuk mengikuti audisi yang dimaksudkan disekolah. Mereka sedang menunggu jemputan dari agency, karena saat ditelpon keduanya tidak ada yang boleh membawa mobil pribadi, dan mengharuskan mereka dijemput oleh mobil jemputan agency, bukan apa-apa hanya saja calon Traine disetiap agency memang selalu dirahasiakan, begitu juga JYP Ent.
Cukup lama mereka menunggu akhirnya mobil jemputan JYP datang, mereka bergegas memasuki mobil itu, duduk berpasang-pasangan, Nayeon dengan Jeongyeon, Chaeyong dengan Mina, dan Sana didepan sendirian.
Diperjalanan hanya keheningan yang ada disana, mereka sibuk mempersiapkan mental masing-masing untuk bertemu dengan Pemilik JYP tak lupa dengan Traine lainnya, hanya memikirkannya saja membuat mereka gugup, maka dari itu mereka sibuk berkelut dengan pikirannya masing-masing, berusaha tidak terlihat gugup saat nanti memulai latihan bersama Traine yang lain.
"Pasti akan banyak calon idol disana" pikir mereka semua.Mobil terhenti didepan gedung yang tinggi menjulang bertuliskan JYP Entertainment, setengah jam perjalanan benar-benar diisi dengan keheningan, saat selesai staff memarkirkan mobil di parkiran gedung itu, staff yang mengemudi kemudian memerintah Calon Traine-traine tersebut, untuk berlari kedalam, karena privasi mereka tentunya.
Jeong, Chaeng, Sana, Mina, Nayeon sedang berhenti dikoridor, karena kelelahan berlari dari parkiran ke pintu masuk. Mereka berjalan-jalan sambil melihat sisi-sisi gedung itu yang menampilkan idol-idol JYP Entertainment disetiap sisi dindingnya.
Mereka tampak kebingungan dan memilih untuk bertanya pada resepsionist disana,
"Anyeonghaseyo, kami calon Traine baru disini, kami disuruh untuk bertemu PD Nim, apa beliau ada?" Ucap Nayeon sopan.
"Ada Noona, silahkan kalian berjalan lurus terus dari sini, diujung ada lift, masuk dan ketikan lantai 5, setelah itu kalian berjalan lurus saja, nanti juga ada ruangan yang bertuliskan 'J.Y. PD Nim'," tunjuk resepsionist itu.
"Khamsamnida kalo gitu kami pamit" -Nayeon
Setelah menanyakan itu, Nayeon segera mengajak yang lain untuk pergi keruangan yang dimaksud resepsionist tadi.
*
*
Disebuah ruangan tampak seorang pria paruh baya sedang menyesap rokoknya sambil duduk dikursi kebesarannya, dia pun berbalik.
"Ahh jadi kalian yang mendaftarkan diri untuk menjadi trainee di sini?" Ucap pria paruh baya tersebut.
"Nee, sajangnim Kami yang mendaftarkan diri" -Chaeng.
"Khamsamnida, aku bersyukur ada yang mendaftar kukira tidak akan ada yang mau mendaftarkan diri kemari, tapi aku salah." Ujarnya membuat semua orang yang ada disana mengerutkan keningnya.
"Apa maksudnya sajangnim?" Tanya Jeong.
"JYP Ent sedang mengalami penurunan akhir-akhir ini, traine yang dulu pun belum cukup untuk menghasilkan girlgrup yang kuinginkan, jadi aku masih mencari-cari yang menurutku pas untuk diajak bekerja sama, dan akhirnya aku memutuskan untuk membuat brosur itu disekolah kalian, kukira akan ada banyak orang, dan ternyata yang datang cuma kalian, aku salut pada kalian, disaat yang lain ragu untuk mendaftarkan diri, kalian dengan mantapnya mendaftarkan diri kalian sendiri" jelas PD Nim.
"Ahh nee, Kami mengerti, kami kira disini akan banyak orang, jujur kamipun ragu dan gugup, tapi karena ingin mencapai cita-cita apapun kita lakukan sajangnim" -Chaeng
"Arraso, aku suka semangat kalian, mari kita berjuang bersama dan memajukan perusahaan ini bersama-sama" -PD Nim
"Nee sajangnim" ucap mereka serempak.Selesai berbincang dengan sajangnim, mereka dibawa oleh staff menuju ruang latihan traine, jantung mereka berpacu cepat, rasa gugup mulai menjalar, semuanya berdoa agar traine-traine disana sangat baik dan ramah.
"Kenapa jantungku berpacu sangat cepat?, seperti akan bertemu dengan seseorang yang kurindukan saja, tapi apakah mungkin? Ah tidak-tidak Sana kenapa kau malah memikirkannya disaat begini?" Sana membatin.
Ketika sudah didepan pintu staff mempersilahkan masuk ke dalam dan pergi meninggalkan mereka berlima yang terdiam didepan pintu latihan.
"Bagaimana ini? Aku sangat gugup sekarang" -Chaeng.
"Kau benar Chaeng, aku juga sama" -Mina.
"Sudah-sudah ayo masuk kita harus segera membiasakan diri disini, gugup wajar, semuanya juga gugup tapi akan seru nantinya jika sudah mengenal traine lain didalam" -Jeong.
Perlahan Jeong membuka pintu itu, dilihatnya pertama adalah traine-traine yang sedang berlatih ada yang menari, ada yang bernyanyi,
Mereka terdiam sejenak, memperhatikan orang yang sangat mereka kenal.Dahyun ya mereka melihat Dahyun disana sedang menari di mirorr, yang otomatis dapat dilihat walau dari belakang.
Sana yang sadar akan terdiamnya semua orang mulai ikut melihat apa yang mereka lihat, setelah tahu apa yang mereka lihat, Sana seperti kehilangan nyawanya, dia sangat terkejut dengan adanya seseorang yang benar-benar dia rindukan selama ini.
"Apa aku tidak bermimpi? Sanaa cepat bangun dahyun tidak mungkin disini" batinnya sambil mencubit dirinya sendiri.
"Awhh, jadi aku tidak bermimpi? Baru saja tadi aku punya firasat dan sekarang menjadi kenyataan, aaa aku sungguh senang dahyun-ah kau baik-baik saja, kau tampak bahagia sekarang, aku harap aku bisa dekat denganmu, nanti saat kita sedang berdua aku akan memelukmu sepuasku dahyun-ah, aku juga akan memarahimu karena berani menghilang tiba-tiba seperti ditelan bumi, akhirnya Aku menemukanmu" batin Sana.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me?✓
FanfictionBagaimana jadinya menjadi bintang karena faktor tekanan hidup yang menuntut diri untuk membuktikan keberhasilannya tanpa tergantung pada sosok apa yang orang lain butuhkan tapi tidak dibutuhkan olehnya. "Aku lelah, entah sampai kapan aku hanya menge...