45. Epilog

1K 65 18
                                    

Tak terasa 7tahun telah terlewati, Twice sudah menjalani kehidupannya masing-masing, Tzuyu yang melanjutkan karirnya menjadi solo bersama Jihyo.

  Momo yang kembali ke jepang menjadi guru dance disana, 2yeon yang baru seminggu ini melaksanakan janji sucinya di Kanada, Jeongyeon yang mengajak Nayeon menikah di Kanada.

   Karena disana sudah tidak asing dengan pernikahan sesama jenis. Michaeng yang sudah bertunangan semenjak kontrak kerja mereka habis, dan Saida yang menjalani hubungan yang tak tahu akan kapan diresmikannya.

   Karena semenjak kontrak kerja habis Dahyun menjadi penulis dan pianis sekarang, dia juga sudah membawa Sana ke apartemennya di Seongnam dan mulai menetap disana bersama Sana, walaupun setiap harinya Dahyunlah yang bekerja sedangkan Sana hanya dirumah menunggu kepulangan Dahyun, Sana pernah ditawarkan pekerjaan menjadi guru les bahasa Jepang namun dilarang oleh Dahyun karena menurutnya gajinya dari menjadi penulis dan pianis cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pekerjaan Dahyun sekarang sangat menguras waktu, sehingga Sana merasa bosan dengan Dahyun yang sibuk sendiri dengan pekerjaannya yang sekarang berangkat pagi pulang sore atau sampai malam, jika Sana marah barulah Dahyun pulang cepat, tidak terlambat ataupun seperti jam pulang biasanya.

Seperti sekarang Sana sedang menunggu Dahyun pulang, Hari mulai larut dan Dahyun masih berada ditempat kerjanya entah ditempat acara besar ataupun ditoko buku yang biasa menerbitkan buku-bukunya yang terkenal.

"Arghh Dahyun aku bosan, kenapa kau melarangku bekerja sedangkan kau malah mengabaikanku seperti ini" Teriak Sana didalam apartemen sepinya itu.

"Lihat bahkan sekarang kau pulang terlambat, hahh Dahyun sampai kapan kau akan terus membuatku menunggu peresmian cintamu itu, kau bilang kau mencintaiku tapi kenapa kau belum juga mau meresmikan hubungan kita ini, dan kau malah seperti mengurungku di apartemen ini, Aku sebenarnya iri Hyunnie, aku iri pada Nayeon eonnie yang sudah berbahagia menjalani rumah tangganya, aku iri pada Mina yang sudah diikat dengan cincin pertunangan, tapi kau? Argh kau bahkan membuatku berdiam diri disini menunggumu setiap hari" gerutu Sana frustasi mengingat Dahyun sering mengabaikannya karena pekerjaannya yang amat sibuk itu.

Sana mulai tenang dan larut dalam kesunyian membuatnya hanya bisa menangis, mengingat Dahyunnya yang dulu selalu bersamanya dan tidak pernah mengabaikannya, walaupun Sana banyak berbuat salahpun Dahyun selalu memaafkan kesalahannya mau itu besar ataupun kecil, membuat Sana merasa yakin akan keputusannya memilih Dahyun yang tulus padanya.

"Aku sangat mencintaimu tapi apa kau juga masih mencintaiku Dahyunnie? Jika iya kenapa kau terus menggantungku hiks aku, aku ingin seperti mereka diberi ikatan lebih hiks wae Dahyunnie? Wae?" Gumamnya sambil terus menangis, tak lama Sana pun tertidur dengan keadaan yang berantakan, karena kelelahan menangis terlalu lama.

Pukul 10.00PM KST

"Aku pulang" ucap Dahyun yang baru saja pulang dari kerja lemburnya, merasa tak mendapat jawaban dia terus memanggil-manggil eonnie tersayangnya itu.

"Sana eonnie?"

Dahyun mulai melangkahkan kakinya masuk lebih dalam dan menemukan Sana yang tengah tertidur dengan posisi duduk dan juga wajah yang berantakan seperti habis menangis, Dahyun yang merasa bersalah menjongkokan dirinya mensejajarkan badannya dengan Sana yang tengah tertidur disofa.

"Mianhe eonnie kau pasti lelah menungguku bukan? Aku sudah membelikanmu sesuatu yang akan membuatmu senang, maaf aku terlalu sibuk pada pekerjaanku, sebenarnya aku sedang menabung untuk membawamu juga ke Kanada untuk melangsungkan pernikahan disana, tapi karena aku belum cukup uang untuk membawamu kesana dan memberikan ikatan jadi aku akan terus bekerja demi kita" ucap Dahyun sambil tangannya mengelus lembut pipi Sana dan menyingkirkan helai rambut yang menghalangi wajah cantiknya.

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang