37. Ignored

511 61 16
                                    

    
*Sana POV

  Aku baru saja masuk ke dorm, setelah keluar bersama Mark Sunbae membuatku tidak merasa bosan sendiri, saat aku masuk semua member sedang berkumpul, dan menatap aneh padaku, aku yang merasa dipandang anehpun bertanya,
"Yakk! Kenapa kalian melihatku seperti aku ini seorang buronan?!" Pekikku kesal dengan tatapan semua member padaku.

"Sana-ya apa kau baru saja keluar bersama Mark Sunbae lagi?" Tanya Momo padaku.

"Nee, aku bersamanya, kenapa memangnya momoring?" Tanyaku balik.

Kulihat Momo hendak menjawab, tapi dipotong langsung oleh ucapan Jihyo,
"Apa kau tega mengabaikan Dahyun yang sedang berjuang disana Sana-ya?" Tanya Jihyo membuat keningku mengkerut mendengarnya.

"Apa maksudmu leader? Aku tak mengerti" heranku membuat leader menghela nafasnya sebelum berucap,
"Hahh selama sebulan dengan schedule padat kau mengabaikan Dahyun tanpa memikirkan kondisinya, ya kami pahami itu, karena kamipun sama, tapi sekarang kita semua sedang libur dan kau masih saja mengabaikna Dahyun, apa kau benar-benar masih mencintai adikku itu Sana-ya?" Ungkap Jihyo dengan nada dingin.

"Tentu saja aku masih mencintainya, kenapa kau menanyakan itu? Kalo soal mengabaikan, aku tak pernah merasa mengabaikannya, aku selalu memikirkannya walaupun dia tak pernah mengirim kabar sekalipun" jelasku.

"Hahh kuharap ucapanmu tak berubah seiring berjalannya waktu" pasrah Jihyo, kulihat semuanya hanya menundukkan kepalanya seolah telah terjadi sesuatu.

"Apa terjadi sesuatu pada Dahyunku? Kenapa kalian tampak sedih seperti itu?" Tanyaku yang sejak tadi heran dengan sikap member hari ini.

"Tidak ada, kami hanya khawatir, karena Dahyun tidak memberi kami pesan sekalipun hingga sekarang, aku juga merasa perasaanku tak tenang entah kenapa" jelas Jihyo.

   Yang lain tetap menunjukkan raut sedihnya mengingat Dahyunku memang tidak memberi  kami kabar kecuali saat dia baru saja datang disana dia langsung mengirim pesan padaku, setelah itu dia seolah ditelan bumi,  

   Sampai sekarang. Ahh entahlah itu membuatku stress mangkanya aku sering mengiyakan ajakan Mark Sunbae untuk menghilangkan stressku tentang Dahyunku disana.

*Sana Pov End

*

3bulan kemudian...

   Terlihat gadis putih yang agak memucat itu masih betah menutup matanya, tak lama kemudian dia perlahan membuka matanya, nafasnya terengah-engah seperti sudah marathon, tidak ada orang yang dilihatnya pertama kali, hanya kehampaan dan bisingnya suara alat yang menunjukkan kehidupan, dokter yang kebetulan akan memeriksa Dahyun melangkahkan kakinya kearah Dahyun, dia belum menyadari Dahyun sudah bangun dari tidur panjangnya.

"Ohh you have got up?" Tanya dokter John.
("Ohh kau sudah bangun?")

"Yes, just now" jawabnya lemas.
("Ya, barusan")

"Thank God" lega dokter John.
("Syukurlah")

"What happened to me sir?" Herannya karena dokter yang menunjukan wajah khawatirnya
("Memangnya apa yang terjadi padaku pak?")

"You're in a coma, I guess you're awake now, and thank goodness it happened" jelas dokter John
("Kau koma, perkiraanku kau bangun sekarang, dan syukurlah itu benar terjadi")

"Ohh, sure" ucapnya sambil memejamkan mata karena dokter itu menyuntikan vitamin untuk memperkuat kondisi Dahyun yang baru saja bangun itu.
("Ohh, tentu")

"Oh yeah, where's Doctor Eun-woo?" Tanya Dahyun.
("Oh ya, dimana dokter Eun-woo?")
 
"He's on duty in the next room" jawab dokter john.
("Oh dia sedang bertugas diruang sebelah")

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang