43. Sorry

722 65 18
                                    

      Di ruang serba putih, terlihat seorang gadis yang terbaring lemah dengan gadis lainnya yang tertidur dengan posisi duduk disamping ranjang pasien.

Perlahan Dahyun mulai membuka matanya, yang pertama kali dilihatnya Sana yang sedang tertidur dengan posisi tidak nyaman, sedang menggenggam tangannya erat, walaupun ia tertidur.

Dahyun terus memandangi wajah damai Sana, gadis yang menyakitinya tapi ia juga sudah menyakiti gadis dihadapannya ini, lama ia memandangi wajah damai seorang MINATOZAKI SANA, tak sadar senyumnya tercetak begitu saja, melihat orang yang dicintainya sedang menunggunya sampai terlelap.

"Miann eonnie, aku tidak berencana seperti ini awalnya, aku hanya dibutakan sakit hati, kupikir aku akan mendengar penjelasanmu sekarang, aku juga tak ingin kehilanganmu, sama sekali tak ada niatan sedikitpun ingin meninggalkanmu, Mianhe eonnie jeongmal Mianhe" ucapnya sambil menggunakan tangan yang satunya untuk mengusap lembut kepala Sana yang masih menutup matanya itu.

"Nghhh.." lenguhan Sana yang terusik dengan usapan Dahyun..

"Apa aku membangunkanmu?" Tanya Dahyun membuat Sana langsung menegakkan tubuhnya menatap khawatir pada Dahyun sekarang.

"Eohh, kau sudah sadar Dahyunnie, wae? ada yang sakit?" Ucap Sana dengan nada khawatirnya.

"Anii, aku merindukanmu eonnie" jawab Dahyun, Sana yang mendengarnya matanya mulai berkaca-kaca.

"Wae eonnie? Apa aku salah bicara?" Khawatir Dahyun melihat mata Sana yang berkaca-kaca.

"Hikss.. hikss.. Dahyun pabbo, aku.. aku menunggu kabar darimu selama 5bulan ini, tapi kau tak pernah menghubungiku sama sekali, dan aku sama bodohnya denganmu terbuai dengan namja brengsek itu hiks hikss" Ucap Sana terisak.

"Mian eonnie, aku tak mengabarimu karena aku koma saat itu, sebelum aku menceritakan lebih jauh, akan lebih baik eonnie menjelaskan apa yang terjadi selama aku tidak ada" pinta Dahyun.

*Sana POV

  Syukurlah Dahyun ingin mendengar penjelasanku, aku juga kecewa padanya karena tidak memberiku kabar, tapi setelah mendengar dia koma aku langsung memahami kenapa dia sulit memberiku kabar walau hanya satu kali.

"Arraso, saat kau tidak ada ..

*Flashback On

  Sebulan sudah aku tidak menerima kabar dari Dahyun, aku merasa sering bosan semenjak Dahyun pergi jauh dariku, tapi aku juga tak ingin memaksa kehendakku untuk terus bersamanya disaat ada yang akan menjauhkan kami benar-benar jauh dari ini. Aku lebih baik menunggu daripada harus kehilangannya selamanya.

Mark Sunbae juga sering mengajakku keluar saat aku sedang merasa sangat bosan, semenjak dia meminta maaf padaku saat di agency waktu Dahyun berangkat ke LA, dan twice juga disibukkan dengan schedule yang ada, tapi saat kami istirahat Mark mengajakku pergi bersamanya dan berakhir di taman, kami mengobrol banyak dan bercanda gurau, membuatku sedikit terhibur dengan tingkahnya.

Lama kelamaan aku dengannya sering keluar bersama, karena sama-sama sedang bosan di dorm masing-masing kami memutuskan untuk keluar sekedar mencari udara segar.

Sampai 2 bulan terlewati tiba-tiba Mark Sunbae menyatakan lagi perasaannya padaku entah apa yang ada dipikiranku saat itu tapi yang pasti aku sedang jenuh karena dahyun tidak kunjung mengabariku.
Akupun mengiyakan saja permintaan Mark yang memintaku untuk menjadi pacarnya.

Sebulan aku menjalani hubunganku dengan Mark, diawal hubungan kami dia sangat baik padaku, perhatian, dia juga awalnya menerima ku apa adanya seperti Dahyun.

Tapi setelah 3 minggu kemudian, dia mulai berubah tidak sehangat sebelumnya. Dia menjadi agak dingin padaku entah kenapa tiba-tiba dia seperti itu. Aku yang sudah geram dengan perubahan sikapnya,

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang