35. Critical

454 55 12
                                    

      1bulan telah berlalu, Hari ini Twice sedang diberi libur seperti biasa oleh sajangnim, karena kemarin-kemarin jadwal mereka sangat padat, membuat mereka sangat kelelahan. Bahkan untuk memainkan Hpnya saja tidak sempat, saking sibuknya.

          Semua member masih mengistirahatkan tubuhnya sepuas mereka, kadang seharian penuh mereka tertidur dikamar masing-masing, karena jika jadwal padat, tak jarang mereka sama sekali tidak tidur.

Libur kali ini sangat dimanfaatkan dengan baik oleh semua member, kecuali Sana yang memang mempunyai kebiasaan semakin lelah, semakin hyper, karena Dahyun tak ada dia tak sering melakukannya, member lain tak seperti Dahyunnya.

Dia sangat merindukan Dahyunnya tapi dia tak mendapat kabar sama sekali semenjak sebulan yang lalu, saat dia mengabari kalo dia baru saja sampai di LA.

*Sana POV

Hahh inilah kenapa aku tidak bisa jauh-jauh dari Dubuku, cuma dia yang bisa menerimaku apa adanya, dia tak pernah mengeluh jika aku bersikap aktif padanya, mengeluh saja tidak pernah apalagi memarahi, sungguh Dubuku itu sangat mengertiku, itulah yang membuatku semakin jatuh cinta padanya, tapi entah kenapa dengan perasaanku sekarang, dia tidak pernah memberi kabar lagi semenjak sebulan yang lalu dia mengabari baru saja sampai disana, saat ku balas dia tak lagi membalas pesanku, hahh aku menyesal tidak mengangkat telponnya, saat itu jadwal Twice sangat padat, untuk memainkan Hp saja tidak bisa, karena terlalu sibuk.

Saat aku sangat bosan di dorm, Mark Sunbae selalu mengajakku ke tempat-tempat yang menyenangkan atau indah untuk dilihat. Entah kenapa setiap didekatnya akhir-akhir ini perasaanku aneh terhadapnya, sebenarnya aku ini kenapa? Jangan sampai kau menyukai Mark Sunbae Sana, ingat kau punya Dahyun! Pikirku.

Semenjak saat itu, aku memutuskan untuk tidak menjaga jarak dengannya, setelah dpikir-pikir dia tak seburuk yang kukira.

*Flashback On

Saat itu aku baru selesai menyelesaikan koreografi comeback kami, tiba-tiba pintu terbuka mengambil atensi kami bertiga, semua member sedang pergi ke Cafeteria, kecuali aku Mina dan Momo, kami terlalu malas untuk keluar saat itu karena kelelahan.

Aku sempat terkejut tapi aku berusaha terlihat biasa saja didepannya.

Kulihat Mark Sunbae berjalan kearah kami, lalu berkata,
"Sana-ssi bisakah aku bicara denganmu sebentar?" Tanyanya ramah.

Aku yang mendengar namaku dipanggil, hanya memutar bola mataku malas, karena masih kesal padanya, yang lancang menciumku tiba-tiba.

"Mian, aku sibuk" jawabku singkat tanpa menolehkan pandanganku padanya.

"Kumohon Sana-ssi, aku hanya perlu waktumu sebentar" ucapnya dengan wajah memelas, membuatku tak enak dia juga seniorku, senior tak seharusnya memohon pada juniornya, pikirku. Tiba-tiba Momo berbisik padaku.

"Sana sudah iyakan saja, apa kau tak kasihan dia sudah memohon-mohon padamu" saran Momo.

"Iya eonnie, Momo eonnie benar" ujar Mina menyetujui apa yang Momo sarankan
Aku hanya menghela nafas kasar.

"Hahh.. arasso" ucapku pasrah dan berdiri menghampiri Mark Sunbae

"Khamsamnida Sana-ssi" ucapnya. hendak membungkuk tapi ku tahan, karena tidak enak tentunya,
"Jangan seperti ini sunbae, aku semakin merasa bersalah karenanya" ucapku.

"Hehe Mian aku terlalu senang" cengirnya yang terlihat ambigu di mataku.

"Baiklah tak apa, Sunbae ingin bicara apa?" Tanyaku padanya,
"Jangan disini, kajja ikut aku" ajaknya sambil tiba-tiba meraih tanganku dan membawaku keluar dari ruang latihan, meninggalkan Momo dan Mina disana.

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang