Di sore yang indah dengan pemandangan sunset di kota, terlihat seorang gadis tengah berdiri di balkon rumahnya, berkutik dengan handphonenya seperti mengumpulkan keberanian untuk mendaftarkan diri dan teman-temannya tentunya.
*Sana POV
Aku sedang berdiri di balkon memikirkan apa aku sudah siap dengan segala konsekuensinya jika menjadi idol, aku tidak ingin menaruh harapan penuh aku akan menjadi idol, tapii aku hanya takut apa yang dibisikkan anak-anak benar-benar terjadi.
Tapi itu juga cita-citaku dan teman-temanku bagaimana kalo aku membatalkan dan malah mengecewakan teman-temanku nantinya.
*Flashback On
Setelah aku selesai melihat Mading disekolah, aku segera mencari Nayeon eonnie dan Mina, saat tidak menemukan dikelasnya aku berinisiatif menuju kantin dan benar saja Mina dan Nayeon eonnie sedang dikantin menungguku,
Kami memang seperti itu jika salah satu diantara kami belum datang maka kami akan menunggu satu sama lain, itu yang aku sukai dari persahabatanku bersama mereka sejauh ini sangat menyenangkan.
Akupun bergegas menghampiri mereka, tak lupa menyapa lalu duduk disamping Mina.
"Eonnie, Mina apa kalian tahu? Aku punya kabar gembira disini.
"Kabar apa sana-ya kau tinggal bilang saja tak usah bertele-tele" -Mina
"Ayolah, kenapa kau serius sekali Mina-ya?" Ucapku.
"Sudah-sudah, kalian seperti anak kecil saja, ayo katakan sana apa maksud dari kabar gembira itu?" -Nayeon
"Aku berniat mengikuti audisi perekrutan Traine/calon idol eonnie, apa kalian akan ikut? Cita-cita kita semuakan sama.
Mina dan Nayeon eonnie tampak berpikir beberapa menit kemudian, keduanya menunjukkan senyuman manisnya, aku yang mengerti langsung berucap,
"Kurasa kalian menyetujuinya, aku benarkan?" Tanyaku.
"Ndee, majjayo" balas keduanya.
"Hahaha sudah kuduga, ekspresi kalian sangat menggemaskan" ucapku.sambil mencubit pipi keduanya.
"Yakkk sakit sana-ya" -Nayeon"Shhh kau ini benar-benar" kesal Mina.
*Flashback Off
Aku harus bagaimana? Sudah terlanjur ku telpon sajalah, toh temanku akan senang dan kita akan berjuang bersama bukan, aku tidak akan sendirian, dan mereka juga sudah seperti keluarga keduaku.
Akupun mulai mencari kontak yang tadi kusimpan terterna nama kontak
JYP Ent. Aku segera menekannya dan menaruh handphoneku pada telinga untuk menunggu jawaban dari ujung sana saat sudah terjawab,"Yeoboseo? Ada yang bisa saya bantu?" Ucap orang disebrang sana.
"Ne, ahjussi apakah perekrutan Traine itu masih berlaku? Jika masih aku dan kedua temanku akan mendaftarkan diri" jawabku.
"Masih Noona, saya staff disini siapa saja yang akan mendaftar biar saya catat langsung dan anda bisa langsung kesini besok" titah orang itu.
"Nde, khamsamnida ahjussi, namaku Minatozaki sana, dan kedua temanku bernama Myoui Mina dan Im Nayeon"
- ucapku."Baiklah, kalo sudah saya tutup, maaf tidak sopan tapi saya sedang sibuk sekarang"
"Nee, khamsamnida sekali lagi, ahjussi, anyeong"
Setelah mengatakan itu, telpon dimatikan secara sepihak dari sana,
Hahh kuharap jalan yang kuambil benar, aku akan meminta izin dulu nanti pada orangtuaku, begitupun yang lain.*Sana POV End
*
*
Di sebuah ruangan tampak dua orang yang tengah gelisah, entah apa yang mereka pikirkan.
"Jeong apa kita akan mengikuti audisi itu? Aku tertarik tapii mengingat Dahyun belum ditemukan, apa kita akan meninggalkannya dalam kesusahan? Aaa aku tidak memikirkan itu" -Chaeng.
"Ayolah Chaeng, Dahyun pasti senang kalo kita mengikutinya, nanti kita bisa membantunya untuk menjadi seperti kita, atau semacam memberi bantuan padanya" -Jeong.
"Ayolah Jeong, bagaimana kita tanpa Dahyun? Selama ini saja kita selalu pulang larut hanya untuk mencari Dahyun, kalo kita ikut itu mungkin pencarian Dahyun akan terhambat" -Chaeng
"Iya aku tahu, tapikan itu cita-cita kita chaeng, cita-cita kita, mencapai cita-cita tidak perlu menunggu orang lain!" Suara Jeong mulai meninggi.
"Hey kau meninggikan suaramu! Baiklah baiklahh mari kita ikuti, kau ini egois sekali" kesal chaeng.
"Nanti juga akan ada hal baiknya percayalah chaeng" -Jeong.
"Ndee, aku percaya" chaeng lalu memilih memfokuskan dirinya pada handphonenya.
*Flashback On
Jam istirahat tiba, Chaeng dan Jeong, melihat anak-anak mulai mengerumuni Mading, tapi mereka tampak tidak peduli pada Mading itu, mereka memutuskan untuk pergi ke kantin saja karena perut mereka yang lapar, semenjak hilangnya Dahyun Chaeng dan Jeong memang jadi jarang mempedulikan dunia luar,
maksudnya mereka menjadi sama seperti Dahyun, menjadi orang-orang dingin, mungkin itu bentuk keputus asaan mereka berdua karena belum menemukan sahabatnya.
Saat sudah dikantin, mereka duduk disebelah meja Nayeon ,Mina, dan Sana.
Sambil menunggu pesanan datang mereka mendengar ketiga sahabat itu membicarakan audisi calon idol, Chaeng dan Jeongpun tertarik dengan topik yang mereka bahas, akhirnya mereka menguping sampai ketiganya beranjak, tanpa disadari oleh ketiganya, mungkin karena letak meja yang berdekatan jadi terkesan tidak menguping, juga karena mereka berbicara seperti dipasar sangat ramai padahal cuma bertiga, pikir mereka berdua.
"Chaeng ayo ikut audisi itu, itukann cita-cita kita juga" ajak Jeong.
"Akuu.. ingin tapi bagaimana dengan Dahyun?" -Chaeng.
"Ayolah Chaeng, kita harus maju, Dahyun saja tidak tahu kemana sekarang" - Jeong.
"Hahh setelah sekolah pulang sebaiknya kita pergi ke rumahku, sebelum kerumah kita lihat dulu brosur yang ada dimading tadi pagi" Chaeng.
"Okee" -Jeong.
Setelah itu mereka memutuskan ke kelas, karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.
*Flashback Off
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me?✓
FanficBagaimana jadinya menjadi bintang karena faktor tekanan hidup yang menuntut diri untuk membuktikan keberhasilannya tanpa tergantung pada sosok apa yang orang lain butuhkan tapi tidak dibutuhkan olehnya. "Aku lelah, entah sampai kapan aku hanya menge...