41. Missing

666 62 33
                                    

    Seminggu sudah berlalu, Twice sekarang kembali melakukan aktivitasnya, tanpa Dahyun karena Dahyun tidak kembali sama sekali ke dorm setelah kabarnya yang kembali dari LA terliput paparazzi, tidak ada yang melihatnya lagi, dia benar-benar menghilang sekarang, walaupun dia tidak melewatkan pekerjaannya karena ini masih masa hiatusnya, walaupun begitu member lain sangat mengkhawatitrkannya sekarang.

"Bagaimana ini pasti Dahyun sudah mendengar kabarku, jadi dia tak kunjung kembali kesini" lirih Sana yang sudah lelah setiap hari menunggu kedatangan Dahyunnya.

"Hey tenanglah, biar kita urus nanti setelah didorm, sebaiknya kita jalani aktivitas kita saja dulu setelah semua beres baru kita menyusun rencana untuk mencari Dahyun" jelas Jihyo.

"Hah arraso, mian aku terlalu khawatir sekarang." Ucap Sana sambil menghembuskan nafas lelahnya.

"Gwenchana, kami paham perasaanmu, kami juga mengkhawatitrkannya" lembut Nayeon.

"Sekarang waktunya kita profesional" ujar Jihyo.

"Nee, fighting" semangat Chaeng.

*Dahyun POV

Aku berencana kembali sekarang, ya aku tahu member pasti sedang sibuk dengan schedule nya sekarang, jadi kuputuskan kesana saat mereka juga akan kembali ke dorm, aku merindukan mereka, tak bisa ku pungkiri aku begitu merindukan Sanaku, tapi aku juga tak ingin begitu saja melihat wajahnya tanpa dosa padaku, aku ingin membuat dia membuktikan dia masih mencintaiku atau sudah tidak menginginkanku, pernah kukatakan bukan, jika aku sudah tak lagi diinginkannya maka aku akan pergi untuk selama-lamanya, jika dia masih mencintaiku dan berusaha mendapatkanku, aku akan menemaninya sepanjang hidupku, aku baru akan memulai permainan ini MINATOZAKI SANA, tunggu saja..

Pikirnya. Tak sadar mulutku membentuk smirk, membuat orang yang disampingku bertanya.

"Yak! Kau baru berseringai, kau takkan melakukan apapunkan pada pacarmu yang telah berselingkuh kan?" Ujar Eun-woo oppa.

"Aishh tidak oppa, tapi soal rencanamu waktu itu, aku menyetujuinya, mari kita mulai permainan pembalasan ini, anii pembuktian ini" ucapku dengan seringaiku.

"Yakk! Jangan menunjukkan wajah menyebalkanmu itu, itu mengerikan" ucap Eun-woo oppa sambil bergidik ngeri, membuatku gemas melihatnya.

"Oppa aku hanya bercanda, kau ini baperan sekali" ejekku padanya.

"Terserahmu, dan ya mari kita buktikan kalo Sana masih mencintaimu atau tidak, jika tidak kau akan jadi miliku" ucap Eun-woo oppa dengan seringainya.

"Yakk! Yakk! Apa-apaan wajahmu itu, tadi kau melarangku, lagipula aku tidak membuat kesepakatan itu denganmu" kesalku karena memang aku tidak membuat kesepakatan apapun soal ini.

"Sudahlah aku hanya menggodamu tadi, kau sangat menggemaskan haha" jelasnya sambil terkekeh.

"Arraso terserah, Mian oppa aku selalu merepotkanmu" ucapku menundukkan kepalaku karena tidak enak seminggu yang lalu saat aku memberantakan apartemen ini, aku kembali merasakan sesak didadaku yang membuat aku berhenti menghancurkan apartemen karena emosiku tidak stabil saat itu, Eun-woo oppa lah yang membawaku kerumah sakit, entah dia datang darimana.

  Tiba-tiba dia menolongku dan membawaku kerumah sakit, soal pasword apartemen aku memang memberitahunya untuk jaga-jaga jika kondisiku kembali buruk, dan dia bisa masuk tanpa harus menunggu lama.

"Gwenchana Dahyun-ah kau sudah seperti adikku sendiri" ucapnya lembut

"Khamsamnida untuk semuanya oppa, aku masih ingin merepotkanmu sekali ini saja, setelah itu mari kita saling membutuhkan kedepannya" jawabku sambil mengulurkan tanganku untuk menjabat tangannya.

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang