29. Afraid

591 55 6
                                    

     Setelah diberi libur yang panjang, Twice kembali menjalani Schedulenya seperti biasa, Kali ini mereka akan membuat album baru. Jadi mereka sangat sibuk sekarang membuat MV dan sebagainya.

Ditengah-tengah syuting solo member, sekarang bagian Syuting solo Dahyun untuk diambil hasil rekamannya.

Karena tempat syuting solo mereka berbeda-beda, Sana yang tahu sekarang bagian Syuting solo Dahyun, memutuskan untuk menontonnya, dari belakang monitor.

Dahyun yang sedang dalam mode profesional hanya memfokuskan dirinya pada kamera, siap-siap untuk direkam, sesaat sebelum perekaman, dahyun gugup, dtengah-tengah rasa gugupnya yang berlebihan, dia kembali merasakan sesak didadanya, rasa sesak itu menjalar, tapi sebisa mungkin Dahyun terlihat baik-baik saja karena perekaman akan segera dimulai, pikirnya.

Saat sudah selesai perekaman, Dahyun bernafas lega dan dilihatnya Sana datang menghampirinya
"Kerja bagus Sayang, kau tampak cantik tadi dimonitor" puji Sana

Pipi dahyun memerah, tapi karena sesaknya tak kunjung hilang diapun memutuskan untuk meminta bantuan eonnie kesayangannya ini.

"Eonnie, bisakah bantu aku keluar, aku ingin ke toilet" pinta Dahyun
"Apapun untukmu sayang" lembut Sana.

Merekapun keluar dari tempat perekaman menuju toilet, saat diperjalanan menuju toilet, Dahyun merasa sesaknya semakin terasa, dia merasa akan tumbang tapi mengingat Sana ada didekatnya, dia memutuskan terus menahannya sampai ke toilet nanti.

Setibanya ditoilet, Dahyun bergegas masuk ke dalam toilet, nafasnya sudah terengah-engah akan rasa sesak yang dirasakannya dari awal perekaman, dia membasuh wajahnya yang nampak memucat, bermaksud menghilangkan rasa sesak itu, walaupun sedikit, tapi bukannya hilang, sesak itu malah makin menjadi, Dahyun hanya meremas erat baju bagian dadanya, dan lama kelamaan karena tidak tahan Dahyun kehilangan kesadarannya didepan wastafel.

Sana yang masih menunggu Dahyun diluar mulai kesal, pasalnya Dahyun sudah daritadi izin masuk ke dalam, tapi sampai sekarang Dahyun belum juga kembali,

*Sana POV

Aishh kenapa dia lama sekali,aku sampai jadi pusat perhatian disini, ayolah Hyunnie kau sedang apa didalam. Aku yang sudah mulai kesalpun memutuskan mengetuk pintu toilet sambil berkata.

"Hyunnie apa kau didalam, cepatlah keluar, aku menunggumu" ujarku sedikit teriak.

Tidak ada jawaban dari dalam, aku yang memang sudah kesalpun segera membuka pintu, untungnya tidak dkunci.

Aku yang tadinya akan memarahinya, mengurungkan niatku saat aku melihatnya tergeletak dilantai, segera ku pangku kepalanya ke pahaku,

"Astaga Hyunnie, kau ini kenapa? Kenapa tiba-tiba seperti ini" panikku sambil menitikkan air mataku.

Aku segera berlari keluar toilet, dan kebetulan Chaeng dan Jeong berjalan melewati toilet.

"Chaeng, Jeong!!
Dahyunn!" Teriakku
Mereka yang melihat wajah panikku bergegas berlari kearahku, dengan wajah bingung mereka.

"Ada apa Sana-ya? Kenapa kau berteriak? Dan kemana Dahyun? Bukannya tadi dia bersamamu?" Tanya Jeong bertubi-tubi.

"Nah itu masalahnya, tolong Dahyun, Chaeng, Jeong, kumohon dia tidak sadarkan diri ditoilet" lirihku sambil tetap menangis.

"Hah?! Dahyun eonnie kenapa lagi eonnie?" Panik Chaeng.

"Kalian masuk saja, dan cepat tolong bantu Dahyun bawa dia kerumah sakit, palli!!" Paniku.

menyuruh mereka masuk dan memeriksa keadaan Dahyunku.
Mereka bergegas masuk, dan betapa terkejutnya Chaeng dan Jeong yang melihat Dahyun sudah tidak sadarkan diri dan kulitnya yang memucat. Dengan kepanikannya mereka memanggil manager oppa melalui telepon untuk menjemput Dahyun ditoilet dan membawanya ke rumah sakit.

Saat manager oppa datang,
"Kenapa lagi Dahyun?" Panik manager eonnie, yang mengikuti manager oppa untuk membantu menjaga Privasi agency, karena jika sampai ada paparazzi yang melihat, pasti netizen akan memanas, dan bertanya-tanya kenapa, sedangkan setiap kali Dahyun sakit di agency, Sajangnim tidak pernah mengetahuinya, Dahyun sendiri yang ingin menutupi sakitnya agar tidak diberi cuti panjang sendirian nantinya.

"Aku akan membawanya ke rumah sakit, jika ada yang mau ikut kusarankan satu orang saja cukup, yang lain kabari member terutama Leader" seru Manager oppa dengan memangku tubuh Dahyun yang sudah terkulai lemas, Sana yang sudah berurai air mata bergegas mengikuti langkah manager oppa dibelakangnya.

"Aku ikut manager oppa" ucap Sana sambil masih menangis
"Sudah Sana, jangan menangis Dahyun taakan kenapa-napa" manager eonnie menenangkan.

Saat semuanya sudah dimobil agency, mereka bergegas menuju ke rumah sakit terdekat.

Disisi lain...

Chaeng dan Jeong setelah melihat Dahyun dan Sana yang bergegas kerumah sakit, mereka juga bergegas menuju ruang pembuatan MV mengabari member yang lainnya disana, hanya membernya, untuk staff mereka melakukan titah Dahyun yang jangan memberitahu siapapun jika dia sakit lagi kecuali member dan manager²nya tadi.

Mereka berlari, dan berakhir memasuki ruang pembuatan MV dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Hey kalian bisa santai tidak seperti orang yang jadi buronan saja" ucap Momo.

"Aish sudah tak ada waktu, Dahyun leader Dahyun" ujar Jeong sambil menetralkan nafasnya,
"Ada apa? Kenapa Dahyun?" Tanya Leader.

Karena diruangan itu sedang istirahat dan, mereka juga sedang berkumpul Jeong memutuskan untuk memberitahukannya langsung pada semuanya.

"Dahyun eonnia sakit lagi eonnie" ucap lirih Chaeng
"Hahh?! Apa yang terjadi?" Panik Jihyo
"Aku tidak tahu, saat kami sedang berjalan dikoridor melewati toilet, kami melihat Sana yang sudah sangat panik disana, dan saat kami masuk Dahyun sudah tidak sadarkan diri didepan wastafel" jelas Jeong
"Semoga tidak terjadi sesuatu padanya, aku sudah menganggapnya adikku sendiri, dan aku tak mau kehilangannya" lirih Jihyo
"Dan sebaiknya setelah ini kita menyusul Dahyun ke rumah sakit" Ucap Nayeon lembut.

Merekapun memutuskan untuk menyusul Dahyun setelah kegiatan pembuatan MV selesai, dan untungnya bagian take Dahyun sudah clear semua, jadi Dahyun tidak perlu mengambil take ulang di MVnya. Sana juga sama, sudah menyelesaikan take MV nya jadi mereka pergi tanpa harus memikirkan pekerjaan yang belum selesai, karena bagian mereka sudah clear semua.

Dirumah sakit terlihat seorang gadis sedang menangis disamping kanan ranjang seorang pasien yang baru saja memasuki ruang ICU yang dingin itu,

"Dahyun-ah apa kau akan terus menutup matamu ? Aku takut Dahyun-ah, aku takut kau meninggalkanku, aku.. aku tak sanggup jika kau benar-benar meninggalkanku, kumohon buka matamu dan berjanji padaku jangan pernah meninggalkanku" ucap gadis itu dengan suara Isak tangisnya,

Dia tahu taakan ada jawaban, tapi dia berharap Dahyunnya mendengarkan apa yang dia ucapkan, dan mengetahui ketakutan terbesar seorang Minatozaki Sana adalah kehilangan Dahyunnya.

Dahyun masih betah menutup matanya, dengan kulit yang tambah pucat.

Sore itu diruang ICU tempat Dahyun dirawat,hanya terdengar suara isakan-isakan Sana, yang bila siapapun yang mendengarnya akan merasa pilu, seperti merasakan penderitaan yang sama.







Next

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang