Diruang latihan, member lainnya sedang berlatih untuk comeback album baru mereka, mereka sangat sibuk sampai-sampai mereka setiap harinya pulang larut malam, mereka sekarang sedang menghafal koreografi untuk stage MCountdown.
Saat waktu istirahat tiba, seperti biasa Chaeng mengajak Jeongyeon ke Cafeteria sekedar mencari angin segar atau makan dan minum disana.
"Jeongyeong eonnie, ayo ke Cafeteria, aku sudah lapar" ajak Chaeng.
"Hahh.. kebiasaanmu itu Chaeng selalu saja mengajakku kesana, terkadang sekarang kau bilang lapar setelah disana kau hanya diam duduk tidak memesan" Jeongyeon mendengus kesal mengingat Chaeng yang terkadang bertingkah aneh.
"Miann eonnie, aku suka dicafeteria disana udaranya sejuk" Cengir Chaeng menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Yasudah, kajja aku juga lapar sekarang" ajak Jeongyeon, Chaeng segera berlari menuju Cafeteria diikuti member lainnya yang daritadi menyimak saja tidak mengeluarkan kata-kata karena terlalu lelah.Semuanya sudah keluar, kecuali J-Line yang memutuskan untuk tidak kemana-mana, bukan hanya lelah, tapi mereka juga terlalu malas untuk pergi dari tempat latihannya itu.
Tak lama pintu masuk terbuka mengambil atensi ketiga gadis yang ada disana, Sana terkejut melihat orang yang terakhir kali dia tinggalkan di taman, karena lancang menciumnya, sehingga membuat renggang hubungannya dengan Dahyun kala itu.
Mark terus berjalan menghampiri mereka bertiga, sampai dia tepat didepan mereka bertiga lalu berkata.
"Sana-ssi bisakah aku bicara denganmu sebentar?" Tanya ramah Mark.
Sana yang mendengar namanya dipanggil hanya memutar bola matanya malas melihat orang yang dengan lancangnya tiba-tiba menciumnya, walaupun dia yang memulai tapi tetap saja dia tak terima diperlakukan seperti itu secara spontan, apalgi oleh sunbaenya sendiri.
"Mian, aku sibuk" singkat Sana.
"Kumohon Sana-ssi, aku hanya perlu waktumu sebentar" mohon Mark.
Mendengar Mark memohon padanya membuat dirinya merasa bersalah pasalnya dia hanya seorang Hobae, tapi sekarang Sunbaenya sedang memohon padanya, itu membuatnya tidak enak.
"Sana sudah iyakan saja, apa kau tak kasihan dia sudah memohon-mohon padamu" saran Momo.
"Iya eonnie, Momo eonnie benar" ujar mereka berbisik agar tidak terdengar oleh Mark.
Sana menghela nafas kasar,
"Hahh.. arasso" ucapnya sambil beranjak menuju Mark yang agak jauh didepannya."Khamsamnida Sana-ssi" ucapnya hendak membungkuk tapi ditahan oleh Sana.
"Jangan seperti ini sunbae, aku semakin merasa bersalah karenanya" -Sana.
"Hehe Mian aku terlalu senang" cengir Mark salah tingkah.
"Baiklah tak apa, Sunbae ingin bicara apa?" Tanya Sana.
"Jangan disini, kajja ikut aku" ajaknya sambil menarik tangan Sana keluar dari ruang latihan.
Saat pintu tertutup..
"Semoga saja Sana eonnie, tidak berpaling dari Dahyun" ucap tiba-tiba Mina membuat Momo mengerutkan keningnya.
"Aish Mina-ya kau terlalu berlebihan, itu tidak akan terjadi, lagipula Sana kan sangat mencintai Dahyun, dia taakan mudah berpaling begitu saja" jelas Momo menenangkan perasaan gelisah Mina.
*Mina POV
Entah kenapa melihat Mark Sunbae mendekati Sana eonnie, membuatku merasa cemas tiba-tiba, semua orang tahu aku punya masalah kecemasan, dan terkadang setiap aku melihat sesuatu yang mengganjal itu mudah membuatku cemas tiba-tiba. Entah kenapa saat aku melihat mereka tadi, itu membuat perasaanku tidak enak, seolah akan terjadi sesuatu, tapi entah sesuatu apa itu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me?✓
FanfictionBagaimana jadinya menjadi bintang karena faktor tekanan hidup yang menuntut diri untuk membuktikan keberhasilannya tanpa tergantung pada sosok apa yang orang lain butuhkan tapi tidak dibutuhkan olehnya. "Aku lelah, entah sampai kapan aku hanya menge...