24. Burst

601 64 6
                                    

    Mereka akan segera tampil langsung didepan para once, yang selalu setia menemani,memberi motivasi untuk 9 gadis ini dari awal debut hingga sekarang.

Semua sedang menunggu naik ke panggung, dengan jantung berdebar mereka berdoa semoga comeback ini memuaskan hati once, dan membuatnya senang.

Penampilan segera dimulai, dengan album baru yang dibawakan mereka, membuat para once bersorak tidak sabar dengan penampilan OT9.

Merekapun naik, karena sudah mulai memasuki intronya, mereka melakukannya dengan baik, tapi once terlihat sedikit khawatir karena satu member yang terlihat tidak sehat, tapi entah itu perasaan mereka saja atau memang faktor kulitnya yang seperti tofu itu.

*Dahyun POV

Ditengah-tengah perform, aku merasakan sesak yang teramat sangat, entah mungkin karena menari atau karena yang lain aku juga tidak tahu, aku terus mengerutkan dahi sesekali, semoga saja once tidak menyadari ketidaksehatanku ini.

Semakin sini semakin terasa sesak dibagian dada, ketika ada bagian koreografi yang mengharuskan aku menghadap belakang, akupun meremas kuat baju bagian dadaku dan sedikit memukulnya karena sesak yang kembali menyerang, kenapa datangnya disaat seperti ini, pikirku.

"Aku harus menahan ini, dahyun-ah kau terbiasa memendamnya sendirian bukan, ayolahh ini sedang comeback tidak mungkin kau malah pingsan disini , bagaimana reaksi once nantinya, aku tidak ingin mengecewakan mereka dengan kondisiku ini, ayo bertahan dahyun-ah hwaiting, demi once mereka motivatorku dan penyemangat ku, kau harus bisa menahannya oke"
Batinku.

*Dahyun POV End

Tanpa Dahyun sadari, once sudah menyadari keadaannya yang seperti sedang menahan sakit, tapi mereka juga ragu melihat Dahyun yang pucat, karena memang kulitnya yang putih sangat putih itu tentunya, membuat once bingung sendiri, dan berakhir berpikir positif pada salah satu member Twice itu.

Seusai penampilan itu, tepat setelah penutupan dan menyapa once untuk terakhir kali, Dahyun sudah tidak bisa menahannya lagi dia berlari duluan mendahului member yang lainnya yang tampak sama lelahnya, tapi ia berbeda dia sangat sesak sekarang, dan tidak mempedulikan orang-orang sekarang.

"Dahyun kenapa Sana-ya?" Tanya Leader.

"Aku juga tidak tahu, dari tadi kuperhatikan dia seperti tidak fokus, padaku juga dia sangat dingin, entah apa kesalahanku padanya" yang tadinya nada bicaranya lembut berubah melirih mengingat bagaimana dinginnya seorang Kim dahyun padanya untuk pertama kalinya dia melihat sisi lain Dahyun yang menakutkan tapi juga mengkhawatirkan.

"Haha lihat pemeran utamanya tidak menyadari kesalahan yang diperbuatnya sendiri" ketus Chaeng.

"Apa maksudmu Chaeng?" Bingung Sana.

"Sudahlah, ular tetap ular bagaimanapun bentuknya" ucapnya sambil melirik sekilas dan berlalu dari sana untuk mencari Dahyun.

Sana yang mendengar itu dari maknaenya
"Yakk! Kau ini kenapa!" Teriak Sana.

"Yakk! Son Chaeyong jelaskan padaku apa kau tahu sesuatu" lanjutnya sambil sedikit berteriak karena Chaeng sudah agak jauh jaraknya.

Dahyun sedang ada diruang tunggu, saat datang nafasnya benar-benar tersenggal-senggal seperti akan meregangkan nyawa, tidak ada staff disana karena semuanya sibuk membereskan properti comeback mereka.

Dahyun berjalan menuju tasnya, tapi belum sampai ke tempat tasnya dia malah terjatuh duluan, dengan nafas yang tidak beraturan..

Beberapa menit kemudian, terdengar pintu terbuka, dan suara seseorang memanggil Dahyun.

"Dahyun eonnie? Apa kau disini? Jawab aku eonnie" ujarnya sambil berjalan memasuki ruangan

Dahyun yang mendengarnya ingin meminta tolong tapi dia sudah tak sanggup berucap karena nafasnya tidak beraturan dan terkesan menyesakkan,itu membuatnya sulit bernafas, apalagi bicara.

Chaeng bermaksud menelpon Dahyun, tapi tidak diangkat oleh pemiliknya, tapi kemudian dia mendengar suara handphone bergetar dan berbunyi didalam tas dahyun yang hampir tertutupi sofa-sofa disana, Chaeng bermaksud menghampirinya,saat hendak mengambil betapa terkejutnya Chaeng melihat Dahyun yang sudah tergeletak terlentang dengan nafas yang seperti akan habis, bergegas dia keluar untuk mencari manager eonnie atau manager oppa untuk membantu memberikan oksigen pada Dahyun.

"Manager eonnie, manager oppa tolong Dahyun eonnie, palli dia seperti kehabisan nafas, cepat tolong dia" ucapnya histeris dengan air mata yang sudah keluar karena melihat keadaan Dahyun tadi.

Semua yang disana terkejut bukan main, apalagi saat melihat Chaeng yang berteriak histeris sambil menangis, termasuk Sana yang mendengarnya langsung panik berlari  menyusul manager eonnie dan manager oppanya, untuk melihat keadaan dahyun begitu juga yang lainnya bergegas menyusul semuanya yang sangat panik ke ruang tunggu mereka.

Saat sudah sampai, Chaeng memberi tahu dimana Dahyun, saat melihat keadaanya yang sangat pucat lebih pucat dari biasanya dan nafasnya yang tak beraturan Manager dibantu staff mengambil alat oksigen dan segera mengerubungi Dahyun, dan membelitkan alat pernafasan pada hidung dan mulut Dahyun untuk menyetabilkan nafasnya yang seperti akan habis.

Semua member menangis melihat keadaan Dahyun, yang terlihat mengenaskan dengan nafasnya yang tersengal-sengal seperti berlari maraton ratusan kilometer.

Mereka masih sibuk mengurusi Dahyun, dan yang lain juga hanya bisa menangis melihatnya, mereka kira dahyun ingin ke toilet saat tadi berlari dari stage, tapi mereka tidak menyangka akan seperti ini jadinya.

Sana mendekat perlahan, dan menangis diatas tubuh Dahyun yang terkulai lemas, dahyun yang merasa ada pelukkan di dadanya, dia membuka matanya, menatap Sana dengan tatapan sendu karena tidak habis pikir dengan luka apa yang diberikan Sana padanya
"Per...gi" ucap dahyun lemahh.

"Dahyun-ah kenapa bisa seperti ini?" Tanyanya sambil mengangkat kepalanya dari tubuh Dahyun
Dahyun hanya diam memperlihatkan dadanya yang naik turun dan muka datarnya tentunya.

"Hahh hah kau penghia..nat" ucapnya terbata-bata.

"Apa maksudmu Dahyunnie?" Tanya Sana masih tidak mengerti apa maksud Dahyun.

"Cihh, kau tidak mengakui kesalahanmu! Ku wakilkan Dahyun eonnie, Kauu tadi siang pergi bersama Mark tidak memberitahu siapapun, Dahyun eonnie sangat mengkhawatirkanmu, tapi kau? Kau malah bermesraan bahkan berciuman ditaman belakang gedung agency! Apa itu bukan kesalahan hah?!" Jelas Chaeng sambil terisak, mengingat Dahyun yang menangis dipelukannya, sangat membuat hatinya sakit dan sesak diwaktu bersamaan.

Sana yang mendengarnya terpaku, dia memang melakukannya dan tidak disengaja dia malah menikmatinya melupakan Dahyun yang benar-benar mencintai dan dicintainya.

"Lihat kau bahkan diam saja! Kau tahu Dahyun eonnie seperti ini karenamu eonnie karenamu!!" Bentak Chaeng.

Sana terkejut itu pertama kalinya maknaenya itu membentaknya,

"Dahyun eonnie hampir tertabrak mobil hanya karena kau sakiti, kau tahu dia sudah banyak menderita tapi kenapa eonnie? Kau malah ikut memberi luka padanya!" Tangis Chaeng pecah setelah mengatakannya, Dahyun yang merasa terwakilkanpun ikut menangis mengingat semua penderitaannya serasa tak akan berakhir, semua member yang menyimak perdebatan itu hanya diam membisu, antara terkejut dan iba akan kondisi Dahyun.

"Maafkan aku Dahyunnie, aku mohon aku tidak sengaja menginginkannya, tidak aku tidak menginginkannya hanya saja dia mengungkapkan perasaannya, aku hanya menganggapnya teman, tapi saat dia menciumku itu karena aku hanya menggodanya tapi tak disangka dia malah benar-benar menciumku" ucap Sana sambil menunduk.

"Cihh, tapi kau menikmatinya" ketus Chaeng
Mina yang kesal kepada dua-duanya menengahi.

"Sudahlah Chaeng, tunggu Dahyun seperti biasa, biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri" Mina menenangkan







Next

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang