14. The beginning of the struggle

619 80 4
                                    

   Para traine sedang sibuk berlatih, tiba-tiba mereka diperintahkan untuk berkumpul, saat semuanya berbalik badan, mereka baru menyadari ada calon traine baru.

Dahyun yang pertama kali melihatnya  hanya diam terpaku ditempat dia berdiri,
"Mereka disini?" Batin Dahyun.
1 menit

2menit

3menit

5menit

Chaeng segera berlari kearah Dahyun dengan tangis bahagia, karena telah menemukan sahabatnya itu.

Srekkk
"Dubu kau jahatt, aku selalu mencarimu bodoh" ucapnya disela-sela tangisnya.

"Maa..maafkan aku" sesal Dahyun sambil membalas pelukan Chaeng.

Mereka berpelukan cukup lama, traine yang berada disana terheran-heran.

Jihyo yang tahu keadaannya segera menghampiri Chaeng yang masih memeluk erat Dahyun,

"Chaeng sudahlah, dia punya alasan tersendiri untuk itu, sebenarnya dia ada bersamaku, tapi setelah dia tahu aku sepupumu, dia tidak ingin ada orang yang tahu keberadaannya makanya aku merahasiakannya"
Jelas Jihyo.

"Kalian jahat, aku dan Jeong lelah mencarimu Dahyun, tapi kau malah merahasiakan keberadaanmu." Ujar Chaeng sambil melepas pelukannya.

"Mianhe, aku tidak tahu kalian mencariku, kukira tidak ada yang mencariku saat itu, jadi aku memilih merahasiakannya" -Dahyun.

"Sudah ayo kita diperintahkan berkumpul oleh PD Nim diruangannya" ajak Jihyo.

Semuanya mulai berjalan keluar dari ruangan dance.
Saat sedang berjalan dikoridor Dahyun yang tidak enak dengan Sana yang nampak terkejut sampai sekarang segera menghampiri Sana yang masih melamun, dia mensejajarkan langkahnya dengan langkah Sana, dan perlahan menggenggam tangan Sana.

Sana yang merasakan pergerakan ditangannya segera menoleh, Dan terlihat Dahyun sedang menggenggamnya dengan senyuman manisnya disepanjang koridor.

"Mianhe, kau juga pasti mencariku" -Dahyun.

"Hiks.. kau benar-benar jahat Dahyun-ah" Ucap Sana sambil terisak kecil.

Dahyun yang melihatnya segera menariknya menuju toilet tak lupa dia izin ke Jihyo untuk duluan saja nanti dia akan menyusul bersama Sana.

Sana yang ditarik menuju toilet hanya pasrah dia memang tidak mungkin menghadap PD Nim dengan mata yang sembab bukan.

Setelah sampai ditoilet mereka berdua masuk dan menutup pintu toilet supaya tidak ada yang masuk.

Sana masih menangis, Dahyun yang tidak tega segera mendekap Sana ke dalam pelukannya. Sana semakin menangis dia sangat merindukan Dahyun, entah alasannya apa yang pasti dia sungguh merindukan gadis yang mendekapnya ini.

"Kau jahat Dahyun-ah kau jahat" ucapnya sambil memukul-mukul pundak Dahyun dalam dekapannya.

"Mianhe Nee, aku berjanji taakan meninggalkanmu lagi" -Dahyun.

"Janji?" -Sana.

"Ne, Janji" - jawab Dahyun.

"Yasudah ayo cuci wajahmu, kita akan segera ke ruangan PD Nim" lanjutnya.

"Nee" Balas Sana sambil mencuci wajahnya diwastafel yang ada disana setelah selesai mereka segera keluar dan berjalan menuju ruangan PD Nim.

*

*

  Orang-orang sedang menunggu Dahyun dan Sana yang izin ke toilet tadi,

Cklekk

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang