19. Happiness

614 63 4
                                    


*

*

*Dahyun POV

"Ayo Dahyun-ah lanjutkan ceritamu, kau belum selesai bercerita" ucap Momo eonnie.

"Nee, aku lanjutkan, langsung saja saat aku diusir, dan kejadian kemarin"balasku

"Nee" jawab mereka

*Flashback On

Saat itu aku ketiduran disekolah, karena lelah semalam aku sudah dihukum oleh ayahku, dan tidurku tidak nyenyak, jadi aku memutuskan untuk tidur dikelas sebelum saem masuk, tapi saat saem masuk tidak ada yang berani membangunkanku bahkan Chaeng sekalipun,

Saat sudah berada didepan rumah, Akupun membuka pintu, hendak ke kamarku, saat di ruang tengah, langkahku terhenti mendengarnya berkata
"Hm menyenangkan ya bermalas-malasan di sekolah" ucapnya.

"Tadi guru menelpon katanya kau sering ketiduran dikelas, jadi ku suruh saja supaya dia menghukummu dengan tegas" lanjutnya.

"Tak pernahkah ayah memikirkanku yah?" Akupun meluapkan kekesalanku selama bertahun-tahun

"Apa? Memikirkanmu? Maaf tapi aku tidak berniat sama sekali, aku membiayaimu karena wasiat ibumu! Jika bukan karena ibumu itu, aku sudah mengusirmu!!" Sinisnya.

"Ohh kau ingin aku pergi? Baikk aku akan pergi sekarang jugaa!! Maaf sudah membuatmu kerepotan mengurusi anak sepertiku!" Ketusku padanya.

Dia nampak terkejut dengan ucapanku, tapi sedetik kemudian dia nampak tak peduli. "Yasudah ingin pergi ya pergi, aku muak punya anak pembawa sial sepertimu!!!" Bentaknya.

Sambil menangis aku bergegas pergi ke kamar untuk berkemas barang-barangku,yang pasti saat itu aku sangat membencinya.

Ketika sudah keluar dari rumah, aku menangis dijalanan sepi sendirian, ditengah derasnya hujan, aku menangis sepuasku, aku sangat lelah dan frustasi saat itu, tapi aku mengingat ibuku, dia ingin aku menjaga diriku baik-baik, aku sangat ingin membanggakannya dan membuktikan juga kepada ayah kalo aku bisa hidup tanpa bergantung padanya. Akupun berjalan-jalan didaerah sana sampai aku menemukan sebuah gubuk kecil, kuputuskan untuk menginap semalam disana.

*

Keesokan harinya aku bertekad akan mencari pekerjaan, jujur saat itu aku kesulitan mencari pekerjaan, tapi detik-detik aku sedang putus asa tiba-tiba brosur lowongan kerja dari Jihyo eonnie, menubruk wajahku, aku mengambilnya sedetik kemudian aku tersenyum bahagia membaca isinya yang ternyata dibutuhkan karyawan dikafe Jihyo eonnie, aku segera menuju alamat yang tertera disana, dari situlah aku mengenal Jihyo eonnie.

*

kejadian kemarin itu aku tidak menyangka ayahku tahu aku disini, setahuku dia tak pernah mencari tahu keberadaanku,
Kemarin aku terus tertidur karena pusing dikepalaku tentunya, juga karena tidak punya tenaga jadi kuputuskan untuk terus terbaring sampai menunggu kalian datang pikirku, tapi rasa haus dan lapar mengalahkan niatku untuk terus berbaring akupun keluar dari kamar maknae line, saat aku sedang menuangkan air ke gelas, aku mendengar ada yang menekan bel, akupun menyimpan gelas yang baru kuisi air, bergegas membuka pintu, itu pasti manager eonnie, pikirku.

Saat aku membukanya aku berkata
"Manager eonn.." belum aku menyelesaikan ucapanku, aku terkejut melihat siapa yang datang dengan seringainya yang paling kubenci.
"Ayahh!" Kagetku
"Bagaimana kabarmu Dahyun?" Ucapnya sambil menyeringai seolah ingin menyiksaku lagi.
"Mau apa Ayah kemari?!" Tanyaku lantang.
Kurasakan dia menggenggam erat lenganku dan membawaku keluar dari dorm lalu berkata,
"Hey tenanglah, aku merindukan bermain denganmu kau tahu 4tahun terakhir aku terus memikirkanmu, karena kau istriku meninggal kau ingat itu?!!" Bentaknya padaku.
"AKU TIDAK MEMBUNUHNYA, SILAHKAN SIKSA AKU JIKA ITU MEMBUATMU PUAS!!" Teriakku.

Why me?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang