Mau pamer dulu senyuman mbak Ayla, siapa tau nular ke pembaca. Biar rileks dulu sebelum baca part ini. 🤭
Udah rileks?
Kalo udah, yok check it out!🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢
Hyungwon tersenyum miring, meletakan kasar ponselnya ke atas meja. Dari akun bodongnya yang hanya memiliki 10 followers, Hyungwon mendapat berita bahwa Mirae hari ini pergi berlibur bersama sepupunya. Lalu, bagaimana bisa Ayla mengatakan bahwa dirinya sedang menemani Mirae di rumah?
Kotak beludru yang bersemayam di kantung jaket Hyungwon diraih pria itu. Memandangi sejenak objek mungil tersebut, jari-jari Hyungwon tergerak kemudian untuk membuka penutupnya.
Cincin bermanik biru laut yang bersemayam manis di dalam sana menyilaukan mata Hyungwon tiba-tiba terasa mengiris dada. Belakangan saat ia ke luar kota, Ayla jarang memberinya kabar, apakah diam-diam gadis itu sibuk bersama pria yang sedang bersamanya tadi? Hyungwon enggan berburuk sangka, namun bayangan menyakitkan tadi siang seakan menampar keras kesadaran Hyungwon, membawanya pada penilaian atas apa yang telah nyata ia saksikan.
Kotak mungil di tangan Hyungwon kembali tertutup dengan kasarnya kemudian berakhir nahas karena dilempar asal ke atas nakas oleh sang pemilik. Hyungwon mengacak rambutnya frustasi. Tak pernah ia menyangka sedikitpun bahwa gadisnya telah berbohong padanya.
¤¤¤¤¤¤
"Ayla, apa Mirae tak mengabari bahwa hari ini ia belum pulang berlibur di Jeju?"
Ayla tersenyum kikuk, terduduk di sofa saat dipersilakan oleh sang tuan rumah. "Sebenarnya, aku ke sini bukan karena ingin bertemu Mirae. Aku ingin bertemu eommonim. Ada hal yang ingin aku bicarakan."
Mirae Eomma, nyonya Jang mengerutkan dahinya. "Ada masalah apa? Apakah masalah persalinan?"
Gelengan pelan Ayla menjawab terkaan nyonya Jang. Air muka Ayla terbaca jelas olehnya, wanita tersebut tersenyum lembut sebelum kembali berkata. "Sepertinya ini serius. Ya sudah, eommonim ambilkan dulu minuman untukmu." Hendak beranjak, lengan nyonya Jang dicekal Ayla.
"Tidak usah, eommonim biarkan aku bicara sekarang saja, mungkin tak akan lama."
Nyonya Jang mengangguk, menempatkan kembali dirinya di posisi duduk seperti semula. "Baiklah, silakan, kau mau bicara apa, Ayla?"
Ayla merogoh sesuatu dari dalam tas selempangnya, meraih lembaran-lembaran foto dari dalam sana. "Saat aku kemari beberapa waktu lalu, aku melihat foto eommonim. Mirae berkata bahwa foto itu diambil saat eommonim masih bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit." Ayla melirik foto berbingkai kayu berwarna putih yang terpajang rapi di salah satu sisi dinding ruangan tersebut. Mengekori arah pandang Ayla, nyonya Jang turut melirik objek yang dimaksud Ayla. Foto tersebut, tak lain adalah foto nyonya Jang dengan seragam perawat yang khas lengkap bernametag Kang Miyeong, nama lengkap nyonya Jang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love [TAMAT] ✔
FanfictionBagaimana jika lembaran kisah manis yang mereka jalin merupakan sebuah kesalahan besar?