Hyungwon menenteng secangkir teh hangat yang baru saja ia seduh ke ruang depan kamar kost Ayla.
Sedang di sana Ayla masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.
"Aku membuat teh hangat untukmu." Ujar Hyungwon sembari meletakan cangkir yang dibawanya di samping Ayla.
"Ah, gomawo, Hyungwon-ah." Balas Ayla melirik Hyungwon yang tengah mengambil posisi duduk tepat di hadapannya.
Hyungwon mengambil alih handuk di kepala Ayla, perlahan mengusak rambut panjang itu, menggantikan kegiatan Ayla mengeringkan rambutnya. Sedangkan Ayla hanya tersenyum lebar mendapat perlakuan sederhana namun manis tersebut.
"Jadi, bagaimana ceritanya kau dan Nara bisa berbaikan?" Tanya Hyungwon kemudian tanpa menghentikan pergerakan lembut tangannya di kepala Ayla.
Ayla menggendikan bahunya sebelum berucap. "Begitu saja. Nara sunbae tiba-tiba menyadari sikapnya selama ini. Dan dia meminta maaf padaku."
"Lalu kau memaafkannya?" Gadis di hadapannya hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kenapa memaafkannya? Bukankah dia sudah banyak membuatmu kesal? Bahkan beberapa kali ia melakukan kesalahan yang fatal kepadamu." Lanjut Hyungwon membuat Ayla menarik senyuman lembut setelahnya.
"Apa dengan tidak memaafkannya kejadian buruk yang sudah menimpaku akan terulang dan berubah menjadi kejadian yang indah? Bagiku dengan hukuman yang diberikan oleh Han kyosu-nim dan hilangnya kepercayaan orang-orang di kampus padanya sudah menjadi balasan yang cukup setimpal. Dia sudah menyesal dengan memohon maaf padaku, kurasa tak perlu lagi aku menaruh dendam. Nara sunbae juga manusia yang berfitrah melakukan kesalahan, biarkan dia belajar atas kesalahannya selama ini."
Hyungwon mengangguk seraya menarik handuk di kepala Ayla. "Semoga saja setelah ini dia benar-benar menjadi pribadi yang lebih baik." Harap Hyungwon yang ditanggapi anggukan kecil Ayla.
"Ah iya, Nara sunbae bilang, dia akan pindah ke Paris besok."
"Begitukah?" Hyungwon membangkitkan tubuhnya untuk kemudian menyampirkan handuk di tangannya ke sebuah tali yang tergantung di sana. "Ya, mungkin itu yang terbaik. Ia akan memulai hidup yang baru di sana."
Tak menjawab, Ayla memilih menyeruput teh hangat yang dibuat Hyungwon untuknya.
"Jangan lagi kau menembus hujan, aku khawatir melihatmu kedinginan seperti tadi." Tukas Hyungwon yang dihadiahi cengiran lebar Ayla.
Melihat Hyungwon mengenakan kembali mantelnya, Ayla bangun dari duduknya untuk menghampiri sang kekasih. "Kau mau pergi?"
"Ya, aku harus kembali ke dorm." Balas Hyungwon membuat Ayla mem-pout bibirnya.
"Kufikir kau akan menginap."
"Maafkan aku, hari ini aku harus tinggal di dorm."
¤¤¤¤¤
Pening yang menjalar akibat terkena guyuran hujan kemarin sore, membuat Ayla bangun lebih siang dari biasanya. Beruntung rasa sakit itu sudah lenyap ketika ia membuka mata. Kegiatan perkuliahan yang sudah mulai libur membuat gadis itu tak perlu risau karena keterlambatannya hari ini.
Ayla baru saja selesai mengikat rambut panjangnya ketika dering ponselnya terdengar nyaring.
Letak ponsel yang tak jauh dari tempatnya berdiri, membuat si penelepon tak harus menunggu lama. Ayla dengan segera mengangkat teleponnya dengan wajah sumringah ketika mengetahui siapa yang ingin melakukan panggilan dengannya itu.
"Yeobeosseyo, Eomma!" Sambut Ayla segera setelah teleponnya terhubung.
"Eoh, Ayla. Apa kabar, Nak?" Balas seseorang dengan nama kontak 'Chae Eomma' di seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love [TAMAT] ✔
Fiksi PenggemarBagaimana jika lembaran kisah manis yang mereka jalin merupakan sebuah kesalahan besar?