Bagian 22

30 7 26
                                    

"Gomawo." Ungkap Ayla ketika syal berwarna coklat susu berhasil terkait di lehernya dengan sempurna berkat bantuan Hyungwon.

Tak membalas ungkapan Ayla, Hyungwon malah mengangkat lembut dagu kekasihnya itu, memperhatikan wajah ayu yang justru kali ini dihiasi dengan raut-raut tak baik. "Ada masalah yang terjadi? Kau nampak tak baik."

Gelengan kepala Ayla menjawab pertanyaan dan terkaan Hyungwon, membuat si penanya menghembuskan nafas panjangnya. "Ayla Jasmine, kau tak bisa menyembunyikan air mukamu. Setiap orang yang menatapmu, pasti akan langsung mengerti bahwa ada beban fikiran berat yang sedang bergelayut dalam kepalamu."

"Bicaralah! Aku mungkin tak bisa memberimu solusi terbaik. Tapi setidaknya dengan kau bicara, bebanmu akan berkurang." Lanjut Hyungwon seraya menatap dalam mata Ayla.

Ayla memutar tubuhnya, memalingkan pandangan dari pria-nya menuju pemandangan malam yang terhampar luas di balik pembatas balkon apartemen milik Hyungwon. Sejenak menghembuskan nafas, Ayla memutuskan untuk membagi kisahnya hari ini. "Nilaiku terancam lagi. Di mata kuliah yang sama seperti sebelumnya. Kali ini, tugas milikku ditiru. Namun si pelaku membuat seakan akulah yang menirunya. Ia bermain dengan rapi hingga tak menyisakan satupun bukti yang dapat aku gunakan untuk melakukan pembelaan."

"Kau berniat untuk kembali mencari pelakunya?" Potong Hyungwon membuat Ayla tersenyum lirih.

"Itulah yang membuatku semakin kecewa. Yang melakukannya adalah Jang Mirae."

Dahi Hyungwon otomatis membentuk sebuah kerutan mendengar nama itu disebut sebagai pelakunya. "Jang Mirae? Teman dekatmu? Kenapa dia bisa melakukan itu?"

Ayla menoleh, kembali memutar tubuhnya menghadap Hyungwon. "Dalangnya adalah Kwon Nara. Mantan kekasihmu itu yang meminta Mirae melakukan semua ini."

Wajah Hyungwon berubah kesal, tangannya dengan spontan mengepal keras. "Sudah kuduga! Dia memang licik. Aku akan membalasnya!"

"Tidak!" Timpal Ayla. Gadis itu meraih kepalan tangan Hyungwon membuat pria tampan itu tak sanggup untuk tak membuka kepalannya kemudian menggenggam tangan mungil kekasihnya.

"Dia pasti punya alasan kuat untuk melakukan ini semua. Biarlah aku yang menghadapinya. Simpan dulu senjatamu, karena aku yakin semuanya akan terbongkar tanpa harus kau gunakan senjata itu." Lanjut Ayla.

"Tapi..."

"Percaya padaku, Hyungwon-ah!" Sela Ayla memutus kalimat yang hendak diucap Hyungwon membuat kekasihnya itu mengangguk pasrah.

YAAYYY YAAYY YAAYY WOWWW SALJU!!!!

Sorak gembira yang terdengar dari bocah-bocah kecil di lantai bawah mengejutkan Ayla dan Hyungwon yang sedang terlarut dalam cerita Ayla. Spontan mereka menoleh, senyuman terkembang di bibir masing-masing ketika mendapati butiran halus salju bertaburan di sana.

Tangan Ayla yang terbalut sarung tangan terulur hendak menyentuh luruhan salju yang tak begitu deras itu. Pengalaman pertamanya berhadapan dengan salju membuat gadis itu tak bisa menyembunyikan rona bahagia yang tanpa sadar menggantikan kekalutan yang semula sedang ia rasakan.

"Orang-orang bilang, jika kita bersama dengan kekasih kita saat salju pertama turun, maka hubungan kita dan kekasih kita akan kekal." Ucap Hyungwon.

"Kau berharap seperti itu? Pantas saja kau mengajakku kemari." Balas Ayla yang masih asyik menikmati pemandangan langit bertabur salju yang amat langka untuknya itu.

"Tentu aku berharap seperti itu. Memangnya kau tidak?"

Ayla tersenyum. "Kau tentu tahu jawabannya." Singkatnya kemudian melangkah masuk ke dalam apartemen Hyungwon.

Strange Love [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang