Hai kawan-kawan yang Dysa hormati dan sayangi, mau kasih warning dulu, kalo di part ini Dysa mau ngajakin kalian senam hati biar hati kalian sehat. Maaf kalau gak bikin hati kalian bercucur keringat 🤭
Kalian bisa puter video yang Dysa sertakan di header sebagai musik senamnya ya. 😁
Udah ah, berisik amat si Dysa, yuk check it out !!
🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢
Hyungwon mendecih, menanggapi kalimat tegas Ayla dengan senyuman malas. "Sejak berapa lama kau bermain di belakangku? Apa yang membuat kau lebih memilihnya dan meninggalkan aku?"
"Dia? Apa maksudmu Hyungwon-ah?" Spontan Ayla.
Melihat air muka Ayla yang sangat kental berubah menjadi keheranan, Hyungwon tertawa miris, pelan, namun menyiratkan kekecewaan yang amat mendalam. "Tolong jangan berpura-pura lagi! Aku sudah melihat semuanya. Siang tadi, aku hendak mengunjungimu karena aku sangat merindukanmu, sekaligus memberi kejutan untukmu karena kau tak tahu aku akan pulang hari ini. Namun apa yang kulihat?" Hyungwon menjeda kalimatnya sejenak untuk meraup oksigen sebanyak-banyaknya, berusaha menahan emosinya yang dengan cepat bergerak memuncak.
Bayangan yang tak diinginkan tadi siang kembali berseliwer jelas di kepala Hyungwon "Aku malah melihatmu mengendarai sepeda motor dengan pria lain, di perempatan jalan tepat di seberang mart tempatmu bekerja. Kalian begitu bahagia, tertawa bersama. Dan parahnya, kau berkata bahwa kau menemani Mirae di rumahnya. Kau berbohong, Ayla, Mirae sedang berlibur kan?"
Demi siapapun, pening di kepala Ayla semakin menjalar hebat. Rupanya pemandangan dirinya dengan Jeongmin-lah yang membuat sikap Hyungwon berubah drastis. Di dalam keterdiamannya, Ayla kini merutuki kebodohannya dalam hati. Bagaimana ia akan menjawab pertanyaan Hyungwon? Masalah mereka belum selesai, mengapa jadi muncul masalah baru? "Baiklah, aku akan menjelaskan semuanya. Maukah kau mendengarkanku?"
Hyungwon menghembus nafas kasar. "Jelaskan padaku!"
"Hyungwon-ah, pria yang bersamaku tadi siang hanyalah sunbae-ku di klub fotografi, Lee Jeongmin, hubungan kami hanya sebatas teman, tidak lebih dari itu. Aku tak sengaja bertemu dengannya di halte, dan dia menawarkan tumpangan karena bis saat itu tak kunjung datang. Dan soal Mirae, aku memang pergi ke rumah Mirae, tapi tidak untuk bertemu Mirae, melainkan bertemu eomma-nya. Aku minta maaf soal itu, aku berbohong padamu. Tapi aku bersumpah, aku tak pernah bermain di belakangmu, terlebih dengan Jeongmin sunbae."
Hyungwon menyilangkan tangannya di dada. Penjelasan panjang Ayla lagi-lagi membuat Hyungwon tertawa sinis. "Untuk apa kau berbohong padaku? Lalu kau memilih mengakhiri hubungan kita? Apa lagi alasannya jika bukan karena pria tadi? Selama ini hubungan kita baik-baik saja bukan?"
Keragu-raguan yang sempat terhempas jauh kini hadir kembali memenuhi dada Ayla. Bibirnya bergetar, mencoba menjawab cercaan pertanyaan yang dilempar Hyungwon padanya, namun gagal, lidahnya terasa kelu, sorot tajam dari kedua manik Hyungwon membuatnya semakin membeku.
"Kau tak bisa menjawabnya? Ayla, kau bisa jujur padaku, sebenarnya apa yang terjadi? Jika memang kau memilih pria itu, aku akan melepaskanmu. Sudah tak ada gunanya aku memperjuangkan hubungan kita jika perasaanmu sudah tak lagi sama."
Sesak, Ayla ingin menyangkal panjang lebar, menyatakan bahwa gadis itu hanya mencintai Hyungwon, tak ada siapapun di hatinya, selain Chae Hyungwon, namun untuk membuka mulut rasanya seperti pekerjaan paling berat yang pernah Ayla lakukan saat ini. Ayla menggeleng samar. "Bu..bukan. Bukan itu.." Satu tetes air mata jatuh begitu saja melewati pipinya
"Bukan? Lalu apa?" Suara Hyungwon merendah. Melihat gadis di hadapannya, Hyungwon ingin memeluknya, menghapus air mata yang tiba-tiba jatuh dari manik favoritnya. Namun, ego sudah terlanjur menguasai sebagian dirinya, membawa dirinya untuk terus menyudutkan Ayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love [TAMAT] ✔
FanfictionBagaimana jika lembaran kisah manis yang mereka jalin merupakan sebuah kesalahan besar?