"Baiklah. Hati-hati di jalan!"
Hyungwon mempout bibirnya mendengar kalimat pelan Ayla yang justru seperti sebuah usiran baginya. "Kau mengusirku?"
"Hyungwon-ah, kau pasti lelah, lebih baik kau segera kembali ke dorm dan istirahat." Jelas si gadis yang baru saja menaruh sepedanya di tempat biasa benda itu diparkir.
Tanpa seizin Ayla, Hyungwon melangkah menuju pintu kamar kekasihnya itu. "Aku bisa istirahat di sini."
Memilih tak membantah, Ayla hanya menarik senyuman tipis menanggapi tingkah Hyungwon.
Sebuah kotak styrofoam berukuran sedang yang terletak tepat di depan pintu kamar Ayla menjadi perhatian pertama Hyungwon. "Kau memesan sesuatu?"
Ayla membawa langkahnya mendekat, memperhatikan kotak putih itu sebelum kepalanya berhasil mengingat sesuatu. "Ah iya, tadi saat aku di pameran busana, aku mendapat telepon dari kurir, ia bilang bahwa ia mengantar kiriman untukku, namun aku tak ada di kamar. Jadi, kuminta kurir itu meletakan kirimannya di depan pintu."
"Eomma?" Heran Hyungwon saat ia membaca secarik kertas yang ditempel tepat di bagian sisi kotak itu.
Ayla merebut paksa kotak itu dari tangan Hyungwon. "Ah, benar. Ini dari eomma." Pastinya saat ia turut membaca serangkaian nama dan alamat pengirim yang tertera di sana. "Ayo kita masuk!"
Tak membuang waktu, setelah Ayla membuka kunci pintu, mereka bersama masuk ke dalam ruangan tempat tinggal Ayla itu dengan perasaan penasaran tentang apa yang ada dalam kotak tersebut.
Segera Ayla meraih pisau yang terletak di meja dapur untuk membuka perekat yang menjadi pelindung si kotak styrofoam. Kotak plastik yang menyerupai kotak makanan menyembul saat penutup styrofoam berhasil dibuka.
Semakin penasaran, Ayla meraih kotak plastik tersebut untuk kemudian dipindahkan ke atas lantai.
Mata Ayla berbinar sesaat setelah kotak makanan tersebut dibuka. Sedangkan Hyungwon hanya menatap isi kotak tersebut dengan dahi yang berkerut bingung.
"Sop ayam!" Seru Ayla bersemangat. "Aku memberikan resep sop ayam kesukaanku pada eomma. Dan eomma membuatnya. Ada nasi juga? Aaahh aku tak perlu memasak nasi." Rona gembira seketika muncul di wajah Ayla.
Bertolak belakang dengan Ayla, Hyungwon justru memasang raut kecewa setelah mendapat fakta tersebut. "Bagaimana mungkin eomma mengirim makanan padamu, sedangkan aku tidak?"
"Tenang saja, ini banyak. Kita bisa makan berdua. Aku akan menghangatkannya dulu." Mengambil gerak menggebu, Ayla berlalu menuju dapur diikuti Hyungwon yang dengan malas mengekor di belakangnya.
"Aku pakai toiletnya dulu." Izin Hyungwon yang hanya dibalas anggukan oleh Ayla.
Setelahnya, Ayla lantas sibuk menyiapkan kompor dan wajan untuk menghangatkan makanan berkuah favoritnya itu.
Aroma wangi yang menggugah selera makan segera menyapa indera penciuman Ayla sesaat setelah ia memindahkan sop-nya ke dalam wajan panas. "Ini pasti enak." Gumam Ayla bersemangat.
Tak perlu waktu lama untuk sekedar membuat makanan itu hangat. Setelah dirasa cukup, Ayla kemudian menyiapkan peralatan makan beserta nasi dan sop yang ia hangatkan tadi di atas meja lipat yang akan mereka gunakan untuk makan.
"Ayla?"
Mendengar suara tak asing memanggil namanya di balik pintu kamar, Ayla menghentikan sementara kegiatannya untuk kemudian menemui si pemanggil di luar sana.
"Ada apa, eonni?" Sambut Ayla begitu menemukan Hyesun setelah ia membuka pintu kamar.
"Ayla, izinkan aku pakai toiletmu. Kran air di toiletku mendadak tidak berfungsi." Mohon Hyesun dengan gestur yang menunjukan ketidaknyamanan di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love [TAMAT] ✔
FanfictionBagaimana jika lembaran kisah manis yang mereka jalin merupakan sebuah kesalahan besar?