"Saya minta maaf, seharusnya saya tidak membantu perawat Raina saat itu, tapi saya sungguh dilanda tekanan yang sangat berat. Dan jika sekarang kalian meminta saya mempertanggungjawabkan semuanya, saya siap untuk menerima hukuman atas perbuatan di luar batas yang sudah saya lakukan kepada kalian."
Tak ada balasan atas uraian panjang dari wanita yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Nyonya Jang. Mantan perawat tersebut memutuskan untuk mengakui dan menceritakan perbuatannya saat itu pada keluarga Chae, berusaha melepas satu persatu beban di hidupnya, beban yang selama ini selalu menghantuinya ke manapun ia pergi.
Hyungwon menangis dalam diam, berusaha menahan puluhan tetes air mata yang memaksa keluar dari persembunyiannya. Namun usahanya sia-sia, kelopaknya gagal menahan, hingga buliran air berwarna bening tersebut tak habis-habis menggenangi pipi mulusnya.
Sedangkan Nyonya dan Tuan Chae tak sanggup berkata-kata. Nyonya Chae bahkan nyaris ambruk jika saja sang suami tak menuntun tubuh ringkihnya untuk duduk di kursi yang tersedia.
Bertahun-tahun merindukan Kang Miyeong, bertahun-tahun memendam beribu ucapan terimakasih, bertahun-tahun pula menaruh kepercayaan pada wanita perawat itu. Hari ini semuanya hancur lebur, hilang melayang begitu saja sebab satu lembar kisah nyata yang diungkap oleh Kang Miyeong sendiri.
Nyonya Kang menjatuhkan tubuhnya, merunduk, kemudian memeluk kaki Nyonya Chae yang masih tersedu dalam kekecewaan yang teramat akut. "Saya mohon maafkan saya. Hukum saya seberat-beratnya! Saya sangat menyesal. Saya minta maaf, saya minta maaf..." Wanita itu menumpahkan tangis yang sedaritadi ditahannya di bawah sana, membasahi sebagian anggota tubuh milik Nyonya Chae yang tertutup sehelai kain.
"Bangunlah!" Pinta Nyonya Chae pada wanita yang sedang memohon kepadanya dengan isakan yang belum kunjung mereda. Sedangkan sang suami, Tuan Chae masih mengusap-ngusap bahu istrinya, berusaha menunjukan sisi tangguhnya sebagai kepala keluarga, meski jauh di dalam lubuk hatinya ia sama terluka, kecewa begitu dalam atas kabar yang baru saja mereka dengar.
"Apa anda tidak dengar? Saya bilang, bangunlah!" Suara Nyonya Chae meninggi ketika permintaannya tak diindahkan oleh Nyonya Kang.
"Maafkan saya." Masih dengan suara bercampur tangisnya, Nyonya Kang bangkit dari posisinya perlahan, merasakan bagaimana seluruh energi dalam tubuhnya menghilang dalam hitungan detik. Ia teramat lemas, hingga untuk berdiri tegak saja rasanya sulit.
"Sekarang, beritahu saya, bagaimana saya bisa bertemu dengan putri saya? Setelah lebih dari dua puluh tahun, bagaimana saya bisa meihatnya? Katakanlah!" Emosi Nyonya Chae mengalir deras hingga sampai di ubun-ubun, tak dapat mengontrolnya, tangis wanita yang sedang dilanda kecewa tersebut semakin menjadi-jadi.
Pertahan Tuan Chae yang ia bangun dengan amat kokoh akhirnya runtuh tanpa diduga, pria bermarga Chae tersebut ikut larut, memeluk istrinya, berusaha membangun kembali kekuatan dalam dirinya.
"Sebenarnya.."
Ucapan Kang Miyeong terjeda ketika pintu kamar terbuka dari luar, menampakan sepasang muda mudi yang melangkah dengan canggung karena menyaksikan situasi yang seharusnya tak mereka saksikan.
"Eommonim?" Gumam Ayla tertuju pada seorang wanita yang berdiri berhadapan dengan kedua orangtua Hyungwon.
"Ayla, kemari Nak!" Pinta lirih Nyonya Kang. Bagaikan gayung bersambut, kehadiran tak terduga Ayla saat ini sangat-sangat tepat pada waktunya, seakan ada skenario sangat sempurna yang sebelumnya mereka pelajari. Nyonya Kang sangat bersyukur.
Seakan terhipnotis, Ayla tanpa ragu mengayun kakinya, melangkah, kemudian bergabung dengan kerumunan itu. Pandangannya melirik Hyungwon sekilas, pria itu nampak membuang muka, namun Ayla peka, Hyungwon baru saja menghapus air matanya, wajahnya bahkan terlihat sangat kacau. Ayla berani bertaruh, Hyungwon sudah banyak mengeluarkan air mata sedaritadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love [TAMAT] ✔
FanfictionBagaimana jika lembaran kisah manis yang mereka jalin merupakan sebuah kesalahan besar?