"Untuk pertemuan hari ini, saya memberi poin untuk Ayla karena sudah sangat aktif dalam sesi diskusi. Dan saya yakin, risetnya sempurna." Ucap profesor Han di akhir kelasnya hari ini.
"Untuk minggu depan, saya harap hasil riset anda semua lebih baik agar semakin banyak yang aktif terlibat dalam sesi diskusi."
Para mahasiswa serempak mengindahkan permintaan profesor Han dengan serempak mengucapkan 'ne'. Setelahnya, profesor yang dikenal tegas tersebut berpamitan untuk meninggalkan kelas.
Mahasiswa yang menjabat sebagai ketua kelas di mata kuliah profesor Han lalu berinisiatif untuk menagih tugas riset dalam bentuk print out yang diminta profesor Han kepada teman-teman satu kelasnya.
"Jang Mirae, bisa bantu aku?" Pinta Jinki si ketua kelas dengan beberapa bundel tugas di tangannya.
Mirae, sebagai wakil ketua kelas mengangguk. Ayla dan Hani yang duduk berdekatan dengan Mirae otomatis menyerahkan lembaran tugas mereka pada Mirae sebelum Mirae beranjak dan ikut berpencar ke seluruh kelas seperti apa yang dilakukan Jinki.
"Sepertinya untuk riset minggu depan aku harus berguru pada nona pintar di sampingku." Hani memasukan alat tulisnya ke dalam tas. "Ayolah, ajari aku bagaimana menyusun riset yang baik! Agar aku juga mendapat poin dari profesor Han."
"Saat di perpustakaan bukankah aku sudah bicara padamu tentang risetnya? Kau tidak mau percaya padaku sih." Hani menyeringai polos mendengar penuturan Ayla yang memang benar adanya.
Saat akan bangkit dari tempat duduk, Ayla dikejutkan oleh tepukan halus yang mendarat di pundaknya. Seseorang yang menepuknya kemudian melangkah untuk berdiri di samping meja Ayla. "Ayla hoobae-nim, selamat atas poinnya."
"Gomawo." Malas terlibat dalam pembicaraan dengan gadis itu, Ayla lalu tersenyum sebelum memilih beranjak dari tempatnya.
"Permisi, Nara sunbae." Izin Hani yang segera mengekori langkah cepat Ayla.
Nara menyilangkan kedua tangannya di dada. "Dasar sombong." Gumamnya pelan.
¤¤¤¤¤
"Kau ada masalah dengan Nara sunbae?"
Ayla menggeleng. "Tidak. Memangnya kenapa?" Gadis itu menjatuhkan tubuhnya ke salah satu sofa di lobi fakultasnya. Hani mengikuti pergerakannya, menempatkan diri untuk duduk di samping Ayla.
"Tadi itu, kau nampak seperti.. tak suka pada Nara sunbae." Hani membuka tutup kaleng minuman yang dibawanya kemudian meminum sedikit isinya.
"Dia mengucapkan selamat padaku, lalu aku mengucapkan terima kasih dan tersenyum padanya. Aku sudah melakukan apa yang harus kulakukan pada orang yang memberi ucapan selamat padaku. Di mana letak aku tak suka padanya?" Ayla mengangkat alisnya.
Hani meletakan minumannya di meja. "Ya.. setidaknya bicara sedikit panjang. Misalnya kau memberi semangat untuknya agar mendapat poin sepertimu, atau memuji pendapatnya di diskusi tadi."
"Haruskah seperti itu?" Ayla menyandarkan tubuhnya di kepala sofa sementara Hani menggendikan bahu.
"Biasanya seperti itu." Ayla memilih tak menjawab, ia hanya terkekeh pelan menanggapi ucapan Hani.
Dari kejauhan, mereka melihat Mirae berjalan berdampingan dengan Jinki menuju ruang dosen dengan setumpuk berkas di masing-masing tangan mereka.
"Jang Mirae!" Teriak Hani sembari melambaikan tangannya ke arah Mirae yang baru saja menginjakan kaki di anak tangga paling bawah.
Mirae melirik ke arah Hani dan Ayla lalu menanggapi teriakan Hani dengan anggukan.
Letak ruang dosen yang tak jauh dari tempat Ayla dan Hani duduk membuat mereka tak perlu menunggu lama sampai Mirae menyelesaikan tugasnya sebagai wakil ketua kelas hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love [TAMAT] ✔
FanfictionBagaimana jika lembaran kisah manis yang mereka jalin merupakan sebuah kesalahan besar?