Tumpukan buku yang bertengger di tangan Ayla tak urung membuat gadis itu berhenti menyusuri rak-rak buku di perpustakaan fakultasnya yang saat itu nampak lengang.
Setiap netranya menangkap judul buku yang berkaitan dengan tugasnya, ia akan berhenti di depan raknya untuk kemudian meraih buku itu.
Butuh waktu lebih dari setengah jam untuk Ayla mengitari perpustakaan sebelum akhirnya ia rasa cukup. Kalau saja ia tidak merasa tangannya kebas karena tumpukan buku yang sudah terlalu lama bertopang di sana, mungkin Ayla masih sanggup menjelajahi perpustakaan yang cukup luas itu.
"Yak! Ayla, kau mau melakukan riset untuk tugas Han kyosu-nim?"
Ayla mengangguk. Ia meletakan buku-bukunya di atas meja sebelum menarik kursi dan menempatkan dirinya untuk duduk di samping Hani.
"Dengan buku sebanyak ini?" Hani menyentuh tumpukan buku yang dibawa Ayla. "Apa tidak terlalu banyak?"
Ayla tersenyum. "Aku belum tentu menggunakan semua bukunya. Biasanya beberapa buku mempunyai isi yang sama karena mereka merujuk pada satu sumber yang sama. Nah, jadi kita perlu memilah buku-buku yang punya sumber berbeda. Dengan begitu, kita punya banyak pertimbangan untuk menyusun kesimpulan."
Hani menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aigoo. Ini kan bukan riset untuk makalah, artikel, atau penelitian tugas akhir. Ini hanya riset sebelum materi dipelajari."
"Lalu apa salahnya? Dengan kita melakukan riset menggunakan banyak buku sekarang, maka kita akan terlatih untuk menggunakan lebih banyak buku untuk riset makalah, artikel, atau tugas akhir." Ayla meraih buku di tumpukan paling atas. "Kau ingat kan apa kata Han kyosu-nim? Riset ini bertujuan agar memudahkan kita mempelajari dan berdiskusi tentang materi yang akan datang. Dengan kita menggunakan banyak buku bukankah kita akan lebih banyak mendapat pengetahuan dan tentunya lebih mudah mengikuti diskusi? Dan ingat juga, siapa yang aktif berdiskusi, akan mendapat poin dari Han kyosu-nim."
"Okay baiklah nona pintar." Ayla terkekeh mendengar pujian sekaligus ledekan yang keluar dari mulut teman seangkatannya itu.
Hani membangkitkan tubuhnya setelah melirik jam tangan yang melingkar di pergelangannya. "Aku harus segera ke kelas."
"Ku fikir kau mau mengerjakan tugas juga." Ayla menekan tombol power di laptopnya.
"Anieyo. Aku ada kelas lima menit lagi."
Ayla mengangguk faham. "Baiklah, semangat!"
"Ah iya, pulang kuliah nanti, aku dan Mirae berencana makan siang di foodcourt mall yang ada di belakang kampus sekalian karaoke. Kau mau ikut?" Tanya Hani penuh harap.
Ayla berfikir sejenak sebelum kemudian menghela nafas panjangnya. "Maaf, sepertinya aku tidak ikut. Aku harus ke mart." Sesal Ayla membuat Hani mengerucutkan bibirnya.
"Kau sudah seminggu bekerja di mart. Kapan hari liburnya?" Gadis tomboy itu menyilangkan tangan di dadanya.
Ayla menggendikan bahu. "Selama satu minggu, aku memang tidak mendapat libur. Untuk minggu depan, aku tidak tahu mendapat libur hari apa."
Tangan Hani terulur menepuk bahu Ayla. "Sungguh pekerja keras."
"Biasa saja." Ayla menepis tangan Hani di bahunya. "Sudah-sudah. Sana kuliah! Kau bilang lima menit lagi mulai kan?"
¤¤¤¤¤
"Baru mengerjakan risetnya hoobae-nim? Mata kuliahnya besok lusa."
Ayla melirik ke sumber suara yang menginterupsi kegiatan mengetiknya. Seorang gadis berambut pirang sudah mengambil posisi duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love [TAMAT] ✔
FanfictionBagaimana jika lembaran kisah manis yang mereka jalin merupakan sebuah kesalahan besar?