Hamparan langit malam diterangi bulan penuh benderang, bersama kawanan bintang yang berkelap-kelip menjadi pemandangan pertama saat Ayla dan Hyungwon menginjakan kaki di rooftop apartemen.
Sunyi sejenak, seakan lupa tujuan mereka untuk datang ke tempat itu. Masing-masing menyunggingkan senyum, merasakan benda-benda langit di atas sana menyapa mereka.
"Ayla?"
Yang dipanggil hanya begumam, ia melirik ke arah Hyungwon yang masih belum melepas pandangannya pada langit malam di sana.
"Boleh aku bertanya sesuatu?"
"Tentu. Apa itu?"
Hyungwon mengambil langkah mundur. Ia kemudian menjatuhkan tubuhnya di kursi kayu yang tak jauh dari tempat mereka berdiri tadi. Tanpa diminta, Ayla mengikuti gerakan Hyungwon, ia turut mengambil posisi duduk di samping pria idol tersebut.
"Kenapa.. kau mengabaikan pesan dan panggilanku?" Tanya Hyungwon langsung ke inti, karena dia tahu, Ayla tak punya banyak waktu untuk bicara kali ini.
Si lawan bicara menggigit pelan bibir bawahnya. Terkaan Ayla benar. Ia tahu Hyungwon pasti akan mempertanyakan hal itu.
Ayla mendongak menatap langit yang beberapa saat tadi ia abaikan. Seakan mencari jawaban di atas sana, Ayla beberapa kali menghembuskan nafasnya.
"Aku melakukan kesalahan padamu?"
Dengan cepat Ayla menggeleng. "Kau tidak pernah berbuat salah padaku."
"Lalu?"
"Geunyang..." Ayla menggantung kalimatnya membuat Hyungwon spontan mengalihkan atensinya pada Ayla, menunggu jawaban gadis dengan paras manis di sampingnya itu.
"Aku.. hanya takut.. salah faham." Final Ayla yang beberapa saat tadi nampak menimbang kata-kata yang pantas sebagai jawaban atas pertanyaan Hyungwon.
Dahi Hyungwon mengerut mendengar pernyataan yang baru saja keluar dari seorang Ayla. "Maksudmu? Salah faham? Salah faham seperti apa?"
Ayla memilih tak segera menjawab. Foto-foto menyebalkan itu terlintas kembali di kepalanya. Ia kemudian meraih ponselnya, mengutak-ngatik sebentar sebelum ia memberikan benda persegi miliknya itu pada Hyungwon.
Kekehan yang keluar dari mulut Hyungwon saat ia mengambil alih ponsel Ayla membuat si pemilik ponsel mengerutkan dahi. "Kenapa?"
"Jadi karena foto itu kau mengabaikan pesanku?" Hyungwon menyerahkan kembali ponsel berwarna hitam itu pada Ayla.
Anggukan kaku Ayla menjadi jawaban yang membuat Hyungwon harus menahan tawanya. "Lalu, kau mempercayai itu?"
Kembali Ayla mengangguk. "Buktinya sudah jelas bukan? Kau masih begitu dekat dengannya. Bukan tak mungkin jika kau akan segera kembali pada Nara sunbae. Dan, aku fikir tak baik jika pria yang sudah memilih seorang gadis juga dekat dengan gadis lain."
"Masalahnya, apakah bukti yang kau sebut tadi itu akurat jika hanya kau dapat dari satu pihak saja? Bagaimana jika aku menyangkalnya?"
Ayla memiringkan kepalanya. "Maksudmu? Apa fotonya palsu?" Tanya Ayla polos yang lagi-lagi membuat Hyungwon terkekeh.
"Fotonya tidak palsu. Tapi, matamu tertipu karena kau hanya melihat dari sisi Nara saja."
Jawaban Hyungwon membuat dahi Ayla semakin berkerut. Gadis itu lalu memutar sedikit tubuhnya agar ia bisa semakin fokus pada Hyungwon. "Jadi?"
Sudut bibir Hyungwon terangkat. Pandangannya tak pernah lepas dari wajah cantik di sampingnya. Entah mengapa hatinya merasa berbunga mengetahui alasan Ayla yang membuat gadis itu mengabaikan pesannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love [TAMAT] ✔
FanfictionBagaimana jika lembaran kisah manis yang mereka jalin merupakan sebuah kesalahan besar?