Ayla menghentikan laju sepedanya begitu ia sampai di tujuan. Ia melirik ke sisi kanan tepat saat sebuah mobil yang sedaritadi mengikutinya berhenti di sampingnya. "Kenapa kau mengikutiku? Mobilmu bahkan bisa lebih cepat dari barbie."
Hyungwon tersenyum di balik maskernya. "Aku sudah berjanji akan mengantarkanmu kemari. Jadi, anggap saja aku mengantarmu walaupun kau tidak naik ke mobilku."
Gadis pesepeda itu ber'oh' ria. Ada sedikit rasa yang menggelitik ke dalam hatinya ketika mendengar begitu peduli pria dalam mobil itu terhadap dirinya. "Nep. Kalau begitu terima kasih sudah mengantarku."
Hyungwon menyimpulkan jarinya membentuk ok sign. "Aku pergi dulu. Selamat bekerja!"
Ayla mengangguk sebagai tanggapan sebelum Hyungwon menutup total kaca mobilnya, menginjak pedal gas kemudian berlalu dari pandangannya. Gadis itu memutar sepedanya untuk memasuki area mart. Tanpa sadar, lengkungan manis di bibir ranum itu tak kunjung hilang menghiasi wajahnya hingga ia memasuki gedung kecil tempatnya mencari penghasilan.
"Sedang bahagia hari ini?" Sapa Minji yang tiba-tiba muncul dari balik pintu membuat Ayla terlonjak kaget.
"Aigoo! Kau membuatku kaget, eonni."
Minji mendelik. "Jika kau tidak senyum-senyum sendiri seperti tadi, kau tentu akan menyadari kalau sedari tadi aku di sini membersihkan kaca. Bahkan tubuhku akan sangat terlihat jelas sampai radius satu kilometer dari luar." Wanita itu menyemprotkan cairan pembersih ke kaca besar di hadapannya lalu mengusap kaca basah itu dengan lap tangan yang digenggamnya.
Mendengar sindiran Minji yang benar adanya, membuat Ayla menyeringai, ia menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal. "Mianhae, eonni."
"Ngomong-ngomong, apa yang tadi itu pacarmu?"
"Um?"
¤¤¤¤¤
"Apa kau berkencan Hyungwon-ah?"
Hyungwon menatap si lawan bicara, mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan sang manajer yang begitu to the point.
Tak mendengar jawaban dari Hyungwon yang hanya menatap keheranan, manajer bertubuh gempal itu meraih ponsel yang tergeletak di sampingnya. Mengutak-ngatik singkat layarnya kemudian memberikan alat komunikasi itu pada Hyungwon.
Hyungwon terbelalak ketika layar digenggamannya menangkap gambaran dirinya. Foto itu jelas menunjukan dirinya yang sedang bercengkrama dengan pengendara sepeda yang memarkirkan sepedanya di samping mobil hitam yang dikendarainya tadi.
"Siapa yang melakukan ini?" Refleks Hyungwon, ia menatap si manajer yang duduk berdampingan dengannya.
"Chae Hyungwon, kau tentu tahu siapa yang melakukannya. Beruntung dia hanya mengirimkan foto ini padaku. Apa jadinya jika ia mengirimkan pada agensi atau bahkan ke media?"
"Dia bukan pacarku. Kami tidak berkencan." Kilah Hyungwon datar. Ia menyandarkan tubuhnya ke kepala sofa.
"Hyungwon-ah, jika ini sampai tersebar ke media, pasti akan memunculkan berbagai stigma negatif dari netizen. Terlepas dari berkencan atau tidak, tetap saja hal itu akan membuat pandangan beberapa orang akan buruk terhadapmu. Bagaimana bisa seorang member dari boygrup yang baru debut sudah membuat skandal bersama seorang gadis? Asal kau tahu, tidak semua fans mendukung hubungan idol-nya dengan lawan jenis. Kau mengerti? Kita masih beruntung karena mantan kekasihmu itu berbaik hati. Ia ingin menyelamatkan karirmu."
"Ne. Aku mengerti. Lain kali aku akan lebih berhati-hati." Tanpa aba-aba, Hyungwon bangkit dari tempat duduknya, berlalu meninggalkan tempat itu begitu saja tanpa menghiraukan sang manajer yang nampak masih ingin bicara dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love [TAMAT] ✔
FanficBagaimana jika lembaran kisah manis yang mereka jalin merupakan sebuah kesalahan besar?