Epilog

13 5 0
                                    

Hyungwon mengayunkan kakinya, melangkah menuju halaman belakang rumah orangtuanya, satu lengannya mengapit bola basket berwarna oranye yang masih ia simpan rapi di kamarnya. Ia masih ingat, bola itu merupakan hadiah ulangtahunnya di usia sekolah menengah pertama. Ayahnya, Tuan Chae memberikan bola itu lengkap dengan ring basketnya yang menjulang di samping kebun bunga milik Nyonya Chae. Ya, demi memenuhi keinginan putranya, Nyonya Chae saat itu rela memangkas setengah luas kebunnya untuk dijadikan area bermain basket. Tak luas layaknya lapangan basket sungguhan, namun cukup membuat Hyungwon teramat bahagia kala itu.

Aroma segar yang berasal dari berbagai tanaman serta udara sejuk khas pagi hari bercampur, menciptakan suasana amat menenangkan yang segera menyambut Hyungwon begitu ia sampai di halaman belakang. Tatapan Hyungwon terpaku kemudian pada pemandangan yang disuguhkan di tempat itu. Ayla di sana, di antara bunga-bunga milik Nyonya Chae yang selalu bermekaran indah di musim semi. Satu tahun telah berlalu, Hyungwon menyadari bahwa musim semi kali ini jauh berbeda dengan musim semi sebelumnya. Tentang perasaannya, tentang hidupnya, tentang gadis di hadapannya, semua telah berubah.

Gadis berparas persis dengan Hyungwon di sana sedang bermain-main dengan kupu-kupu bersayap terang yang bertengger di punggung tangannya. Sesekali ia terkikik geli saat kaki-kaki kecil kupu-kupu itu bergerak menuju jari-jarinya, hewan bersayap itu kemudian bertengger nyaman di atas cincin yang melingkar di jari manis Ayla, cincin dengan manik biru laut yang tak pernah Ayla tanggalkan sejak satu bulan terakhir.

Hyungwon merasa dejavu seketika. Ayla, senyuman itu, bunga, dan kupu-kupu menyatu, nampak tak asing baginya. Sepersekian detik, fikirannya melayang, mengingat pada mimpi yang pernah menerornya beberapa kali sebelum Ayla dinyatakan sebagai adiknya. Sekarang ia faham arti di balik mimpi itu. Mereka memang akan bahagia bersama, namun bukan sebagai pasangan kekasih, tapi sebagai sepasang saudara kembar.

Kupu-kupu yang beberapa saat tadi bermain di jari-jari Ayla mulai mengepakan sayap, melepas pijakannya dari kulit halus Ayla, membuat senyuman gadis itu luntur saat itu juga. Rupanya si kupu-kupu terbang tak jauh, serangga kecil itu tertarik pada bunga beraroma semerbak tak jauh dari tempat Ayla berdiri.

Hendak menghampiri kupu-kupu itu, Ayla urung saat merasakan ada sesuatu yang menghantam pelan kakinya. Ia menunduk menemukan sebuah bola basket di bawah sana, benda yang menggelinding dan berakhir menghantam kakinya tadi. Sedikit membungkuk, Ayla meraih bola tersebut dengan kedua telapaknya kemudian melayangkan pandangannya lurus ke depan, menemukan Hyungwon yang tengah tersenyum lebar padanya.

"Aku pernah berjanji bahwa aku akan mengajarkan adikku bermain basket." Ujar Hyungwon seraya berjalan menghampiri Ayla.

Tak menjawab, Ayla hanya mengangguk beberapa kali sebelum melangkahkan sepasang kakinya menuju area bermain basket. Hyungwon mengekor.

"Tolong lihat ini!" Ayla memantulkan bola tersebut ke tanah sebanyak tiga kali sebelum melemparkannya di area three point. Gadis itu tersenyum bangga saat bola yang dilemparnya berhasil masuk ke ring dengan mulus.

Hyungwon menganga, menggelengkan kepalanya sembari melakukan tepuk tangan bertempo lambat. "Woaaa aku tak menyangka."

Ayla sedikit berlari, meraih kembali bola basket yang menggelinding ke sembarang arah. "Giliranmu." Ucapnya melempar bola tersebut ke arah Hyungwon yang refleks ditangkap pemuda itu dengan mudah.

Dengan percaya diri, Hyungwon melempar bola tersebut ke arah ring, namun sayang, lemparannya meleset.

Giliran Ayla yang menggeleng-gelengkan kepala sambil berdecak memasang wajah prihatin. "Waah sepertinya justru aku yang harus mengajarimu."

"Hei itu tadi kebetulan, biasanya aku hebat dalam hal ini." Protes Hyungwon membuat Ayla mencebik.

"Baiklah, ayo buktikan!"

Sepasang saudara kembar itu kemudian berlarian, saling memperebutkan bola basket, berlomba mencetak angka untuk membuktikan siapa yang lebih hebat dalam permainan tersebut. Sederhana, tapi mampu membuat mereka saling menguar tawa.

Tak ada lagi perselisihan, tak ada lagi air mata, tak ada lagi penolakan, yang tersisa hanyalah tawa dan bahagia. Cinta asing perlahan memudar. Mereka telah berhasil, melebur dan mengubur cinta yang sebelumnya terlarang, menciptakan cinta baru yang akan mereka jaga untuk selamanya.

🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢

Hai, aku Ayla Jasmine Chae!
Kalian tak pernah menduga bukan jika hidupku akan berubah hampir mencapai 360 derajat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun sejak aku memijakan kaki di negara ini?
Jika iya, maka kita sama.
Siapa sangka bahwa aku merupakan adik dari Chae Hyungwon, seorang idol K-Pop yang sempat menjadi kekasihku juga?
Tujuanku hanyalah lulus dari kampus lalu segera pulang ke negara di mana aku dibesarkan, kemudian bahagia di sana bersama ibuku, tepatnya ibu asuhku.
Namun ternyata Tuhan memberikan lebih dari apa yang aku harapkan.
Meski harus melalui banyak drama menyakitkan, tapi itulah hidup. Semua yang telah terjadi seakan mewarnai hari-hariku yang sedari dulu penuh dengan misteri, menjadi bumbu pelengkap agar aku semakin bijak.

Ah iya, satu lagi kabar yang ingin aku sampaikan pada kalian bahwa satu bulan lalu aku memutuskan untuk menjadi kekasih Son Hyunwoo. Kini jari manisku terlihat sangat cantik karena cincin pemberian darinya.
Hyungwon benar, Hyunwoo sangat baik, ia benar-benar menunggu jawabanku hingga satu tahun lamanya.
Aku akan berusaha menjadi setulus dirinya, mencintai Hyunwoo seperti Hyunwoo yang juga mencintaiku.
Dan untuk Hyungwon, aku akan berusaha menjadi saudara yang baik, menyayanginya dan selalu ada di sampingnya semampu yang aku bisa.

Semua yang telah terjadi terlalu berharga untuk dilupakan, aku akan menyimpan memori itu untuk selamanya.
Dan kalian tahu? Pelajaran paling berharga dalam perjalanan ini adalah ketika aku dan Hyungwon berusaha berdamai dengan kenyataan, melawan sebuah perasaan terlarang yang terlanjur menancap begitu dalam. Kami telah berhasil melalui proses itu, proses di mana hati kami merasa asing satu sama lain ketika mengingat bahwa kami adalah sepasang saudara kembar.
Namun kami menikmatinya, perjalanan itu, proses itu, that's a STRANGE LOVE.





-TAMAT-

🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢🐢

Tamat gaes tamat!! Setelah satu tahun nulis book ini akhirnya tamat juga. 😭
Fyi, ini book pertama aku yang aku tamatin, karena sebetulnya aku udah nulis beberapa book tapi selalu berakhir di-unpublish. 🤭
But, kayaknya aku gak akan tamatin book ini juga kalau bukan karena kalian yang read, vote, dan komen. So, untuk kalian yang lagi baca ini, percayalah kalian sangaaaaat berharga untuk aku, Dysa si author amatir yang sering ilang-ilangan. 😭😭😭

Udah, segitu dulu! Karna nanti aku akan cuap-cuap lagi di halaman berikutnya.

Apa?! Halaman berikutnya? Kan udah tamat!

IYA!! JADIIIII....
NEXT, AKAN ADA SPECIAL PART !!
FOR SPOILER, SPESIAL PART AKAN BERISI TENTANG DIALOG ANTAR CAST DENGAN STYLE STORY YANG BERBEDA.
PENASARAN?
JANGAN DULU HAPUS BOOK INI DARI READING LIST YAAA!!!

THANKYOU AND SEE YOU ON SPECIAL PART 💕

Strange Love [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang