6. GADIS BERMATA VIOLET

2.7K 243 47
                                    

Assalamualaikum

Bintang-bintangnya mana nih?

Call me Ky

Jangan pernah menganggap seseorang bodoh dalam hal duniawi, karena bisa jadi dia pintar dalam hal akhirat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pernah menganggap seseorang bodoh dalam hal duniawi, karena bisa jadi dia pintar dalam hal akhirat.

-Ky-

Malam harinya, setelah berkeliling rumah, sholat isya' dan juga belajar, Nitha duduk di balkon kamar yang terasa nyaman, teduh, dan cukup luas. Di sini, dia bisa melihat bintang dan bulan yang tersenyum ke arahnya. Angin malam yang lewat pun sedikit demi sedikit dia nikmati. Sungguh menenangkan sekali ciptaanmu ini Ya Allah, batinnya.

Nitha menghirup udara malam yang segar, lalu menghembuskannya perlahan. Tanpa dia sadari seorang laki-laki sudah duduk manis di sampingnya sambil menikmati wajah cantik itu. "Cantik," gumamnya.

Nitha terkejut mendengar suara berat yang ditangkap oleh telinganya. Dia menoleh ke samping dan menghadapi Rangga tengah tersenyum sembari menatapnya intens. "Kamu, ngagetin aja," ucapnya.

Rangga mengusap lembut surai rambut kepala Nitha. "Rambut kamu cantik," pujinya lagi. Lalu dia mendekat ke arah Nitha, membuat dentuman jantung gadis itu terasa lebih kencang. Rangga menghirup aroma jeruk yang menenangkan dari rambut Nitha. "Wangi juga."

Nitha memegang jantungnya yang bergetar hebat. Dia menghirup pasokan oksigen dengan rakus.

"Kamu tau," celetuk Rangga.

Nitha mengerutkan dahinya. "Tau apa?" tanyanya.

"Wanita adalah seorang ratu," ucap Rangga.

Nitha mengangguk. "Aku tahu. Wanita, adalah ibarat seorang ratu yang wajib dijaga dan disayang. Harga diri seorang ratu sangat tinggi, apalagi wanita yang memiliki harga diri tak terhitung," ujar Nitha.

"Aku dulu pernah punya impian," kata Rangga.

"Impian apa?" tanya Nitha lagi.

"Jika nanti waktu udah besar aku punya istri, maka aku akan jaga dia seperti seorang pengawal yang menjaga ratu. Seperti aku yang menghormati dan menjaga ratu pertama dalam hidupku, yaitu Bunda," jawab Rangga.

Hati Nitha dibuat hangat kesekian kali oleh ucapan maupun perilaku Rangga. Allah benar-benar baik mengirimkan seorang suami seperti Rangga untuk Nitha.

"Ya udah ayo masuk! Udah malem, besok sekolah," ajak Rangga.

Rangga berdiri diikuti Nitha yang juga berdiri. Saat melihat postur tubuh Rangga yang lebih tinggi darinya, membuat Nitha kagum. "Kamu tinggi banget," ucapnya.

Rangga tersenyum simpul. "Alhamdulillah."

"Tinggi kamu berapa?" tanya Nitha.

"175 senti," jawabnya.

ANITHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang