Vote dan komennya jangan lupa
Usahakan komen sebanyak-banyaknya yuk!
Hari demi hari terus bergantian, hingga tak terasa ujian kenaikan kelas sudah ada di depan mata. Di kelas XI Bahasa 2, terlihat seluruh muridnya tekun dalam mengerjakan soal. Tak ada yang berisik. Pak Marwan-pengawas sekaligus guru matematika yang terkenal tidak galak tersebut, sedang fokus dengan laptopnya. Guru satu ini memang tak lepas dengan laptopnya. Entah apa yang beliau kerjakan. Saking sibuknya, sampai-sampai ponsel milik Pak Marwan dianggurin gitu aja.
"Ibu membeli 10 ekor unta... widih... Ibunya sultan," lirih Eka sambil membaca soal ujian. "Lalu Ibu menyembelih 6 ekor sapi... berapakah sisa unta... hah? Sejak kapan Ibu membeli sapi?"
"Jawaban A, 7 unta, jawaban B, 10 unta, jawaban C, 2 unta, jawaban D... 20 unta? Perasaan tadi Ibu membeli 10 unta deh...." Eka menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal-berusaha mencari jawaban yang tepat dan benar.
"Ibu membeli 10 ekor unta lalu menyembelih 6 sapi, berarti untanya sisa 10 dong, Ibu kan menyembelih sapi bukan unta," gumam Eka sambil mencoret jawaban yang menurutnya benar pada soal nomor 25-soal terakhir.
Eka maju ke depan kelas lalu meletakkan lembar jawaban di sebelah kanan dan lembar soal di sebelah kiri. Kemudian dia ke luar kelas untuk menyusul ketiga teman-temannya di kantin yang sudah selesai terlebih dahulu.
☆。゚。☆
"Rangga sama Azka mana?" tanya Eka sembari duduk di sebelah Erland.
"Perpus," jawab Erland singkat sambil meminum es teh manisnya.
Eka mengangguk, cowok itu lalu melahap bakso yang baru saja dipesannya.
"Tumben gak mie lagi?" tanya Erland ketika sadar bahwa Eka kali ini memesan bakso.
"Kasihan organ pencernaan gue," jawab Eka.
"Ah, pengen gorengan gue! Gue beli gorengan dulu ye!" kata Erland kepada Eka. Cowok itu berdiri lalu menyusuri keramaian kantin.
Brak...
Secara tidak sengaja, Erland menabrak seseorang. "Aduh sorry," kata Erland.
Seorang lelaki yang tak sengaja ditubruk oleh Erland mendorong bahu cowok itu kasar. "Enak aja lo minta maaf!" ujarnya yang membuat perhatian seisi kantin teralihkan.
"Lah lu ngapain dorong gue? Entar gue gak minta maaf dibilang sombong. Gue minta maaf dibilang 'enak aja lo minta maaf' terus mau lo gimana? Masa iya gue harus manjat pohon cemara dulu baru lo maafin Andika Pratama?" ujar Erland.
Andika berdecih. "Basi bercanda lo..., ya gak Wan?" Andika melirik Awan-temannya.
Awan mengangguk. "Dasar basi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANITHA
Teen Fictionᴋᴇᴘᴀʜɪᴛᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴍᴇɴʏᴀʏᴀɴɢɪ ᴋᴇʙᴀʜᴀɢɪᴀᴀɴ ~𝑺𝒌𝒚𝒚𝒑𝒖𝒓𝒑𝒍𝒆, 𝟸𝟸𝟶𝟽𝟸𝟷-𝟷𝟹𝟶𝟿𝟸𝟷 Kamu teman sekolahku? Mending jangan baca cerita ini. (end) [PLEASE DON'T FORGET FOLLOW ME] Anitha Yulio, kerab dipanggil Nitha adalah sosok gadis berkerudung den...