9. KELAHIRAN

1.9K 199 47
                                    

Votmennya kawan

Jangan jadi sider

Malam harinya, Isya pergi ke sebuah diskotik yang berada di Jakarta Pusat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya, Isya pergi ke sebuah diskotik yang berada di Jakarta Pusat. Sudah lama dia tak pergi ke tempat ini semenjak pindah ke Indonesia.

Isya duduk di ruangan yang kedap suara, dia sedang tak berniat mendengar dentuman musik di sini. "Beri gue satu botol minuman Bourbon," ucap Isya kepada satu pelayan diskotik.

"Maaf, tapi diskotik ini tidak menyediakan minuman seperti itu," ucap pelayan tersebut.

"Astaga! Diskotik macam apa ini? jenis-jenis minumannya saja tidak lengkap!" ucap Isya. Gadis itu beranjak berdiri. "Mending gue cari diskotik lain! Rio! Rekomendasi lo gak pas banget!"

"Eits... mau ke mana lo." Tiba-tiba seorang cowok bertubuh tinggi datang. Dia adalah Rio, sahabat Isya sejak kecil yang tinggal di Indonesia.

"Panjang umur deh lo! Lihat nih, diskotik yang lo rekomendasiin, gak lengkap banget jenis minumannya. Minuman favorit gue pun gak ada," kata Isya.

"Yaelah gitu doang... nih gue beliin minuman kesukaan lo." Rio menyerahkan sebotol Bourbon ke arah Isya. "Maafkan teman saya mbak," ucapnya kepada sang pelayan.

Pelayan tersebut mengangguk, dia pun segera pergi dari hadapan kedua makhluk tersebut.

"Cuman sebotol doang? Kurang kali...," ucap Isya.

"Nih orang kagak ada terima kasihnya ya! Kalau banyak-banyak entar lo kenapa-kenapa gimana? Gue juga yang repot!" ucap Rio.

Isya berdecak. "Iya... iya... bawel banget," ucapnya, lalu duduk kembali.

Rio pun ikut duduk di sebelah Isya, cowok itu meneguk 1 kaleng Bir. "Lo gak mau nyobain Bir?" tawar Rio.

"Enakan Bourbon," balas Isya.

Rio menangguk. "Gimana sekolah lo?" tanyanya.

"Ya gitu-gitu aja," sahut Isya.

"Maksudnya ada yang spesial gak? Kayak ada yang lo sukai atau gimana?" Rio mengulang pertanyaannya lebih jelas.

Seketika Isya menghentikan aktivitasnya. Pikirannya tiba-tiba jatuh kepada sosok Rangga. Isya menghela napas, gadis itu langsung menghabiskan minumannya dan membuang botol yang sudah habis ke tempat sampah.

Tanpa basa-basi dia langsung meninggalkan Rio sendirian di dalam diskotik tanpa mengatakan apapun.

"Woi! Lo mau ke mana?!" panggil Rio, namun Isya sama sekali tak menyahutinya. "Dasar!"

☆。゚。☆

Tepat 1 bulan kemudian... air ketuban Kayla tiba-tiba saja pecah. Hal itu membuat khawatir seluruh keluarga. Memang kandungan Kayla sudah masuk bulan ke 9, tapi mereka tak sangka dia akan melahirkan di awal-awal bulan.

ANITHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang