Ayo vote. Jangan lupa masukin cerita ini ke reading list kamu ya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo Dik! Cepetan, ini udah mau masuk! Kita harus cepet-cepet ketemu Rangga!" desak Awan saat dia dan Andika baru saja sampai di SMA Abinegara.
Andika meletakkan helmnya ke atas motor. "Iya sabar," sahut Andika.
Andika dan Awan segera berlari menuju kelas XII Bahasa 1. Waktu sebentar lagi menunjukkan pukul 7 tepat, dan mereka harus benar-benar memanfaatkan waktu tersebut dengan baik. Lebih cepat mengungkapkan justru lebih baik bukan?
"Hoi! Rangga gue mau bilang sama lo!" ucap Andika tepat setelah dia dan Awan masuk ke kelas Rangga.
"Bilang apa? Gak biasanya lo nemuin sama gue," ucap Rangga. Rautnya datar melihat Andika.
Andika mengatur napasnya yang memburu. "Gak di sini, cepet ikut gue." Ujar Andika sembari berlalu keluar kelas Rangga.
Karena penasaran, Rangga pun memilih mengikuti langkah Andika. Azka juga memilih untuk ikut bersama temannya.
Dan di sinilah mereka. Kolam renang SMA Abinegara yang sangat sepi. Ramai doang kalau ada pelajaran berenang atau acara.
"Jadi mau bilang apa lo?" tanya Rangga.
Andika mengambil air mineral dari dalam tasnya kemudian meminum air tersebut. Capek dia dua kali berlari.
"Rang, sebelumnya jangan salah paham dulu sama gue. Jangan benci gue karena poster itu, gue berani sumpah Demi Allah kalau gue gak melakukan itu sama Nitha! Kita gak pernah selingkuh!" ucap Andika setelah selesai minum.
"Terus?" tanya Rangga.
"Gue yakin, lo gak percaya sama berita yang kesebar kemarin. Nitha istri lo kan, Pasti lo lebih tau sifatnya gimana sekarang," kata Andika.
"Gue kaget tiba-tiba nama gue disebut-sebut. Difitnah, ya udah gue sama Awan coba selidiki kasus ini. Dan akhirnya, gue tau siapa pelaku dibalik tersebarnya berita hoax ini," kata Andika.
"Siapa pelakunya?" tanya Rangga.
"Arisya, gadis pindahan dari Inggris," jawab Andika.
"Buktinya?"
"Wan jelasin!" suruh Andika kepada Awan.
"Jadi bedasarkan logika, kalau berita itu hoax berarti foto itu juga hoax. Bisa jadi foto itu editan," kata Awan. "Lo ke sini bawa hape gak?" tanya Awan kepada Rangga.
"Bawa," jawab Rangga.
"Buka internet!" suruh Awan lalu dia memberi tahu kata kuncinya kepada Rangga.
Rangga menulusuri pencariannya. Dia mengerutkan dahi saat melihat sebuah foto yang sangat mirip dengan foto yang tertempel kemarin. Hanya beda wajahnya.
