Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Rio, gue butuh rencana baru," ucap Isya.
Isya, gadis itu tiba-tiba datang ke apartemen Rio, sehingga membuat Rio yang sedang bermain game merasa terganggu.
"Lo pikir cari rencana baru itu mudah? Lo pikir gue internet yang bisa search apa aja langsung ketemu?" ucap Rio dengan kesal.
"Ya berusaha kek," balas Isya.
"Bentar gue pikir-pikir dulu," ujar Rio.
Setelah beberapa lama Isya menunggu Rio berpikir, akhirnya cowok itu menemukan sebuah ide. "Kita coba serang Nitha," ucap Rio.
"Caranya?" tanya Isya.
"Lo harus neror Nitha dengan nomor ini." Rio mengulurkan sebuah kertas ke arah Isya.
Isya mengambil alih lalu mengamati nomor tersebut. 08233356xxxx. "Ini nomor siapa? Dan buat apa kita teror Nitha?" tanya Isya.
Rio mengeluarkan sebuah kartu SIM lalu menyerahkannya kepada Isya. "Sebenarnya itu nomor cadangan gue, tapi gue kasih ke lo aja. Kalau Nitha diteror terus-menerus dia akan mengalami cemas berlebihan," ucap Rio.
"Jadi... gue neror Nitha pakai nomor ini. Ditelepon gitu?" tanya Isya.
"Ya, lo harus nelpon. Tapi pas Nitha udah angkat lo diam aja. Lakuin itu terus menerus. Gue harap lo tahu langkah selanjutnya," ujar Rio.
Isya mengangguk paham. "Thanks Yo!" kata Isya.
Rio mengangguk. "Nanti kalau semisal Nitha terganggu dan ngeblokir nomor ini, lo bisa pakai nomor lain. Nanti malem gue kasih," ujar Rio.
"Hm... gue jadi pengen mulai rencana ini sekarang," ucap Isya.
"Jangan! Nitha pasti ada sama Rangga sekarang. Lakuin waktu Nitha lagi nggak sama Rangga," ucap Rio.
"Oh iya, tapi nanti kalau Nitha bilang-bilang ke Rangga gimana?" tanya Isya.
"Kemungkinan besar Nitha nggak akan ngelakuin itu. Dia tipe orang yang nggak mau buat orang lain cemas. Kalau pun Nitha bilang sama Rangga, dan Rangga bakal menyelidiki tentang nomor ini, gue tinggal blokir SIM nya," jawab Rio.
"Lo tahu dari mana soal Nitha?"
"Nitha dulu sebenarnya temen SMP gue, sekelas. Jadi gue sedikit tahu tentang sifatnya," ucap Rio.
"Serius? Lo dulu temen sekolah itu cewek?" Isya terkejut.
