21. SIKAP SESUNGGUHNYA

1.2K 114 27
                                    

Vote dan komen yuk!

Makasih banyak yang udah vote.

Jangan lupa masukin cerita ini dan masukin ke reading listmu ya

Sore harinya setelah melaksanakan sholat ashar, Rangga izin kepada Nitha untuk pergi ke kantor polisi dan menyelidiki kasus istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore harinya setelah melaksanakan sholat ashar, Rangga izin kepada Nitha untuk pergi ke kantor polisi dan menyelidiki kasus istrinya. Nitha sebenarnya ingin ikut, namun Rangga mencegahnya. Dia tak ingin istrinya terlalu memusingkan tentang kasus ini. 

Setelah sampai di kantor polisi, Rangga menyatakan laporannya. Mungkin dengan ini, bisa membantu menguak pelakunya.

Azka menyerahkan bungkus plastik berisi nomor SIM kepada polisi yang bertugas.

Polisi itu segera mengesan sidik jari di nomor SIM tersebut. Namun, ada sesuatu yang aneh. "Sidik jari dalam SIM ini tidak bisa dikesan, hanya sedikit saja. Namun kalau dilihat-lihat, sidik jari ini punya perempuan," ucap polisi itu.

Rangga memijat pangkal hidungnya. Kasus ini ternyata masih abu-abu. Namun setidaknya, dia bisa mengetahui jenis kelamin pelaku tersebut.

"Baik pak, kalau gitu kami permisi. Terima kasih atas kerja samanya," pamit Rangga.

☆。゚。☆

Pagi ini kehebohan terjadi lagi kesekian kali di SMA Abinegara. Seorang gadis bermata violet yang tak lain dan tak bukan adalah Arisya, datang ke sekolah tanpa menggunakan hijabnya. Gadis itu kembali seperti dirinya saat pertama kali menginjakkan kaki di sini. Mereka yang melihat penampakan itu, benar-benar sangat bingung! Sebenarnya ada apa dengan Isya?

Bisikan-bisikan pun mulai terdengar di telinga Isya. Gadis itu tak memperdulikannya sedikit pun. Toh Rio sekarang sudah tak membantunya lagi. Jadi untuk apa dia masih mengikuti nasehat cowok itu? Isya akan memulai rencananya sendiri.

"Isya!" Revina menatap terkejut penampilan Isya saat ini. "Kamu... kamu kenapa melepas hijabmu?"

"Lo gak perlu tahu!" jawab Isya ketus.

Lagi-lagi bisikan mulai terdengar saat Isya mengatakan panggilan dengan kata gue-lo, juga jawaban ketus yang keluar dari mulut cewek itu. Dan itu menjadi pertama kali yang mereka dengar. Pasalnya saat pertama kali Isya datang ke sini, kosa katanya benar-benar lembut.

Sungguh! Padahal baru kemarin gadis itu mengenakan hijabnya. Sekarang? Hijabnya menghilang. Bahkan pakaiannya pun terlihat sedikit lebih ketat dari waktu pertama kali Isya datang ke sini.

Revina--gadis yang notabene memakai hijab merasa kecewa dengan Isya. "Kamu berubah?" tanyanya.

"Udah gue bilang! Lo gak perlu tahu! Lo bukan siapa-siapa gue!" sentak Isya.

"Tapi kita tem--"

"Lo bukan teman gue lagi!" potong Isya membuat hati Revina hancur mendengarnya. Gadis itu melanjutkan langkahnya yang terhenti.

ANITHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang