Part ini mengandung baper! Harap kuatkan hati untuk membacanya ya😩 Aku gak mau tanggung jawab!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nitha menatap dirinya sendiri di cermin. Gaun pernikahannya sudah melekat di tubuhnya saat ini. Gaun berwarna putih tulang, serta kerudung yang senada menutup dada. Dan tak ada punuk di belakang kepala. Memang, semua ini Nitha yang memintanya.
Degupan jantung ini lagi-lagi terasa bergemuruh di dada Nitha. Namun kali ini... lebih kencang dari sebelumnya. Dia meremas gaun yang ia kenakan kini karena merasa sangat gugup.
Dina yang sejak tadi berada di kamar Nitha-membantu gadis itu bersiap menepuk pelan pundak sahabatnya. "Tenangin diri kamu Nit, kamu kelihatan banget gugupnya," ujar Dina sedikit menggoda.
Nitha menghela napasnya. "Kelihatan banget ya gugupnya? Napasku agak sesak Din," ujarnya.
Dina terkekeh melihat raut wajah Nitha. "Itu pasti jantung kamu lagi berdisko di dalam," timpal Dina.
