31. BIRTHDAY

945 91 21
                                    

Assalamu'alaikum

Maaf, kurang lebih satu minggu ini gak update. Aku benar-benar sibuk soalnya hehe.

Klik bintangnya ya! Jangan lupa tambahin cerita ini ke reading list kamu

Makasih 1k nya❤️🔥

Saat baru saja sampai di meja makan, Nitha membuat Rangga mengernyit heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat baru saja sampai di meja makan, Nitha membuat Rangga mengernyit heran. Tumben sekali pagi ini istrinya memasak kue. Ada apa memangnya?

"Tumben kamu masak kue, ada yang ulang tahun?" tanya Rangga.

Nitha dibuat terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan Rangga. "Serius kamu nggak tau?" tanya Nitha.

"Tau apa?" Rangga bertanya balik.

Nitha berjalan ke arah ruang tamu lalu mengambil kalender kecil di sana. Kemudian gadis itu kembali lagi di kalender. "Tanggal dua puluh Desember, hari ulang tahun kamu, kamu lupa?" Nitha menunjuk angka 20 di bulan Desember.

Rangga menyunggingkan senyumnya. "Enggak lupa sih, aku cuman ngetes kamu. Ternyata kamu inget ulang tahun aku," ujar Rangga.

"Ya kan aku istri kamu. Kalau gak inget ulang tahun kamu, jadi merasa bersalah," ungkap Nitha.

Nitha duduk di sebelah Rangga kemudian tersenyum lalu menatap suaminya lekat. "Happy birthday Rangga Refeno kesayangan Ita, barakallah fi umrik, semoga cita-cita kamu terkabulkan, Aamiin."

Rangga mengacak gemas puncak kepala Nitha. "Aamiin. Makasih sayang," balasnya.

Rangga melirik kue di depannya. Tidak besar, tapi kecil, namun bentuknya sangat cantik. "Ini kamu yang buat?" tanya Rangga.

"Iya, tapi kayaknya bantet deh, masalahnya aku baru kali ini buat kue," ucap Nitha.

"Kapan kamu buatnya?" tanya Rangga lagi.

"Kemarin, pas kamu gak tau," jawab Nitha.

Rangga mengambil kue tersebut dan hendak memakannya, namun dengan segera Nitha mencegah pergerakan Rangga.

"Kalau gak enak bilang ya, jangan bohong," ujar Nitha.

Rangga mengangguk sambil tersenyum. Kemudian dia memotong bagian kue dan memakannya.

Mungkin ini terdengar biasa saja atau klasik. Namun, sebaik-baiknya ulang tahun dalam islam, adalah mendoakan yang terbaik untuk orang tersebut.

Nitha mencoba mengambil kesimpulan atas kue pertama buatannya dari raut wajah Rangga. Namun sepertinya, gadis itu gagal-melihat Raut wajah Rangga yang datar.

"Gimana enak nggak?" tanya Nitha.

"Enak... tapi...." Rangga menggantungkan ucapannya.

"Tapi?" sahut Nitha.

ANITHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang