17. TERJEBAK

1.2K 122 24
                                    

Assalamualaikum

Ayo vote dulu! Jangan lupa komen. Gak usah gengsi, gak apa-apa kok!

 Gak usah gengsi, gak apa-apa kok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kenapa?" tanya Rangga heran ketika melihat istrinya habis keluar dari kamar mandi sambil memegangi perutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kenapa?" tanya Rangga heran ketika melihat istrinya habis keluar dari kamar mandi sambil memegangi perutnya. Raut wajah Nitha pun seperti menahan perih.

"Tamunya dateng," jawab Nitha.

"Tamu?" Rangga berjalan keluar kamar lalu menengok ke pintu utama dan ruang tamu. "Tamu siapa? Gak ada," ucapnya. Rangga ini kadang peka kadang tidak.

Nitha yang merasa perutnya masih sakit lantas kesal sendiri. "Kamu masa nggak paham sih?"

Rangga menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ya... gak tau," jawab Rangga sekenanya.

Nitha yang kesal lantas tak bilang apa-apa lagi kepada Rangga. Gadis itu perlahan menuju dapur untuk mengambil minuman herbal lalu meneguknya sedikit demi sedikit untuk menghilangkan nyeri di perutnya.

"Itu teh Ichi Ocha ya?" tanya Rangga yang tiba-tiba saja sudah ada di dapur. Ternyata cowok itu mengikuti Nitha.

"Pahit," gumam Nitha, gadis itu menoleh ke arah suaminya. "Kiranti, mau coba?" tawarnya.

Rangga mengusap wajahnya perlahan saat dia baru tahu maksud Nitha. Baru kali ini Nitha mengatakan hal tersebut dengan kode-kode. "Enggak deh, kamu aja," ujarnya.

"Yah, gak bisa sholat bareng lagi deh."

☆。゚。☆

Bel istirahat kedua berbunyi. Seluruh murid SMA Abinegara yang beragama Islam dikerahkan untuk melakukan sholat zuhur berjamaah. Ini sudah biasa dilakukan ketika siang hari tiba, agar bisa membimbing murid muslim lebih giat untuk melakukan sholat. Dikhususkan untuk jum'at dipulangkan lebih awal.

"Kalian sholat dulu aja ya. Aku libur," ucap Nitha kepada Dina dan Fina.

Dina dan Fina yang mengerti keadaan Nitha lantas mengangguk maklum. "Ya sudah kalau gitu baik-baik ya di sini. Kita sholat berjamaah dulu," pamit Dina.

ANITHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang