7. SENJA

2.1K 228 47
                                    

Mumpung ide lagi ngalir deres, update saja lah.

Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya!

Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"TOLONG!!! COPET!!!"

Suara jeritan minta tolong membuat perhatian Rangga dan Nitha yang baru saja keluar gerbang SMA Abinegara--hendak pulang menjadi teralihkan. Terlihat seorang gadis tengah menjerit minta tolong karena dompetnya dicopet.

"Itu Isya," ucap Nitha.

"Kamu kenal?" tanya Rangga.

"Aku kenal dia. Tolong dia Rangga, dompetnya kecopetan," ujar Nitha panik.

"Tapi kamu gimana? Aku gak akan biarin kamu sendirian," kata Rangga.

"Aku bakalan temenin Isya, sementara kamu kejar pencopetnya," ucap Nitha memutuskan.

Rangga berpikir dengan keputusan Nitha, beberapa menit kemudian dia mengangguk setuju. "Kamu tunggu di halte ya sama dia," ujar Rangga.

Nitha turun dari atas motor Rangga. "Iya, kamu cepet kejar, hati-hati," ucap Nitha.

"Iya Ita," sahut Rangga. Cowok itu mengambil sesuatu yang tergeletak di trotoar.

Rangga segera melajukan motornya untuk mengejar pencopet tersebut. Sedangkan Nitha berlari ke arah Isya yang terlihat sedih karena dompetnya kecopetan.

"Isya, kamu yang sabar ya," ujar Nitha.

Isya terkejut melihat Nitha yang sekarang sudah mengelus punggungnya. "I-iya."

☆。゚。☆

Motor Rangga melaju dengan kecepatan tinggi di Jalan Mentari. Rangga tengah mengejar 2 pencopet itu. Beruntungnya mereka belum jauh, sehingga masih sempat dikejar.

Aksi kejar-kejaran itu terus berlanjut, beruntungnya di Jalan ini sepi kendaraan, karena memang di jam-jam begini selalu sepi. "Woi! Berhenti gak lo!" teriak Rangga keras.

Salah satu pencopet itu menoleh ke arah Rangga. "Bos! Cepet Bos kita dikejar!!" pekiknya.

"Gue bilang berhenti!!!" teriak Rangga sekali lagi.

Ya... yang namanya pencopet mah di suruh berhenti sampai ban kereta meletus pun, tetep gak akan pernah berhenti! Kecuali... kalau tiba-tiba dapat hidayah tak terduga dari Yang Maha Kuasa.

Rangga pun menaikkan kecepatan laju motor, hingga menyalip motor pencopet itu. Dia berhasil menghalangi mereka, sampai-sampai saat mengerem, jok belakangnya sedikit kayang. "Balikin dompet itu!" suruh Rangga.

"Kalau kita gak mau?" Copet itu menantang Rangga.

Rangga maju ke arah motor pencopet itu, kemudian dia menundukkan badan.

ANITHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang