20. BERKHIANAT?

1.4K 135 66
                                    

Vote dan komen ya.

Jangan lupa masukin cerita ini dan masukin ke reading listmu ya

Jangan lupa masukin cerita ini dan masukin ke reading listmu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari Jum'at, pulangnya pun lebih awal. Jadi Erland bisa segera mengganti kemeja sekolahnya yang kotor di rumah. Begitu pula dengan Eka yang kemejanya terkena noda kuah mie ayam saat jatuh. Untung cuman sedikit. Kalau banyak, bukan cuman lidahnya yang kepanasan, namun badannya juga.

Soal Andika, cowok itu sudah benar-benar dipecat sebagai ketua OSIS. Pak Rendi dan Pak Rudi pun mulai mencari penggantinya dengan lebih teliti saat ini, agar kejadian seperti itu tak terulang lagi. Mereka memilih salah satu dari murid kelas 10 atau 11. Karena kelas 12 akan segera pensiun dan mereka pasti lebih banyak fokus kepada ujian.

Jam 11 siang, Rangga dan teman-temannya pulang sekolah. Mereka berencana untuk melakukan sholat jum'at bersama-sama. Tentunya Rangga izin dulu dengan Nitha.

Setelah melaksanakan kewajibannya itu, Rangga pun pulang. Katanya hari ini, Rizal dan Ranti sudah kembali dari Filipina. Dan sekarang, mereka sudah berada di rumah Rangga dan Nitha untuk menjenguk menantu mereka.

"Kamu gimana kabarnya Nitha?" tanya Ranti.

"Alhamdulillah udah baikan Bun," jawab Nitha.

"Kami cemas saat tau kejadian yang menimpa kamu. Maaf ya, kami tak bisa ada di dekat kamu saat kamu lagi ada masalah," ucap Ranti.

"Nggak masalah Bunda. Aku bersyukur, Allah melindungiku," ujar Nitha.

Ranti mengelus puncak kepala Nitha lembut. "Jaga kesehatan ya sayang." Ranti menoleh ke arah putranya. "Kamu juga Rangga. Sebagai suami, tetap selalu menjaga istri ya."

"Rangga bakal selalu jaga Nitha...." Rangga menggantungkan ucapannya. "Sampai ajal menjemput."

☆。゚。☆

"Nitha aku mau tanya sesuatu," ucap Rangga kepada Nitha yang sedang mencatat materi.

"Iya tanya aja," sahut Nitha masih fokus menyalin materi dari buku Dina.

"Tapi kamu jangan terkejut atau ketakutan ya," peringat Rangga.

"Iya, emang mau tanya apa? Jadi penasaran," ujar Nitha.

"Ini soal kasus kamu seminggu yang lalu. Saat kamu terjebak di toilet tua itu, kamu belum cerita apa-apa sama aku," kata Rangga.

Nitha sontak menghentikan aktivitasnya. Dia menghela napas untuk memulai ceritanya. "Ponsel aku hilang, seseorang ngirimin aku pesan di kertas kalau ponselku ada di dia dan menyuruhku mengambilnya di belakang sekolah. Aku gak tau dia siapa. Waktu aku udah sampai di belakang sekolah, seseorang membekap mulutku dengan kain yang sudah diberi alkohol yang membuat pingsan. Lalu, setelah sadar aku ada di dalam toilet tua itu," jelas Nitha.

ANITHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang