07 Kaos Kaki Ajaib

778 45 1
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭😚😘

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡


"Mamud gak meninggalkan bang?" Ceplos Sara agak takut.

Puk

Mulut Sara di pukul pelan oleh Reiner.

"Mulut lemes mu, Sar." Sahut Reiner memperingati.

Hhooaaammmm

Vivi merentangkan seluruh tubuhnya kemudian berusaha bangun. Dia membuka kelopak matanya perlahan-lahan agar cahaya memasuki rongga matanya. Kedua tangan Vivi melepaskan penutup telinga membuat Keempat pemuda dan ketiga gadis itu melongo tak percaya.

"Gue sia-sia dong teriak tadi?! Ternyata mamud memakai penutup telinga?!" histeris Roberto dengan perasaan dongkol + frustasi.

Keenam para anak burung mengangguk kepala. Mata Vivi melihat mereka bertujuh dengan wajah polos dan manis.

"Kalian kenapa?! Kok wajah kalian seperti dongkol dan di tekuk gitu?!" Tanya Vivi polos.

"Mamud sejak kapan memakai penutup telinga?" Sara menanya balik sambil menunjukkan penutup telinga di meja.

"Saat kalian asyik ngerjain berkas sekitar 1 setengah jam yang lalu karena mamud kelelahan dan mengantuk jadi mamud tidur." Balas Vivi polos sambil mengedarkan sekitar.

"Wah ... ternyata langit sore sangat damai dan indah ya." lamjutnya bersorak dan berdecak kagum.

Ketujuh para anak burung menoleh ke arah jendela.

"Iya tante. Sangat indah sekali." Kagum Viera.

"Gak sia-sia gue kesini melihat pemandangan indah dan menakjubkan." Kagum Wendy berjalan kearah jendela ruangan.

Cahaya langit sore menerpa wajah Wendy yang tersenyum lebar. Kara melihat wajah Wendy saat itu jantungnya berdegub kencang.

Deg deg deg deg deg

"Cantik" batin Kara tersenyum tipis, tanpa sengaja diketahui oleh Vivi. Tangan Vivi menyenggol lengan Sara disebelahnya membuat Sara menoleh dengan pandangan bertanya-tanya.

"Kamu harus siap punya kakak ipar rasa sahabat. Soalnya ya Vivi melihat mata Kara memandang Wendy penuh cinta." Bisik Vivi di telinga Sara.

"Apa?! Maksud Mamud kak ka-mmppptthhh" teriak Sara tetapi di bungkam Vivi dengan salah satu tangannya.

"Diam Sara, nanti semuanya tau." Bisik Vivi mengancam.

Sara menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Keenam anak burung menoleh sambil memasang wajah heran dan bingung.

"Tante. Bisa lepasin Sara. Kasian Sara gak bisa napas." Sahut Viera meringis.

Vivi cengengesan sambil melepaskan tangannya dari mulut Sara. Sara menghirup napas rakus.

"Emang ada apa mamud, sampai Sara teriak?" kepo Reiner.

"Gak apa-apa kok Rei. Ya kan Sara." Vivi menggelengkan kepalanya sambil menyenggol lengan Sara dengan tatapan mengancam.

"Iya, bang Rei." Ucap Sara menyakinkan Reiner.

Ceklik

Pintu ruangan ceo terbuka, tubuh Hilda memasuki ruangan tersebut dimana ketujuh anak burung dan induk burung mengalihkan pandangan.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang