49 Nona Vivi VS Nona Besar Ayya Part 2

233 13 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


🍀🍀🍀🍀🍀


Masih di ruang terapi Mansion Oliver

Keadaan remang-remang di dalam ruangan masih tidak bisa mengontrol pertarungan Vivi dan nona besar Ayya.

Vivi terus saja menyerang nona besar Ayya sedangkan nona besar Ayya selalu berusaha menghindar dari serangan Vivi.

"Jangan kabur kamu, pedofil !!!!!! Pemerkosa !!!!!" teriak Vivi murka sambil terus menyerang nona besar Ayya secara brutal.

Nona besar Ayya terus berusaha menghindar. Sebenarnya dia bisa saja menyerang karena banyak janur kuning melengkung disekitar Vivi eeaaaaa 🤣

Nona besar Ayya tidak menyadari kalo di belakangnya ada sofa panjang saat penyerangan brutal Vivi.

Tubuh Nona besar Ayya terduduk dengan gerakan refleks dia mengambil bantal sofa untuk menghalau pulpen di tangan Vivi. Karena tekanan terlalu kuat dan brutal, bantal sofa tersebut tembus bahkan robek hampir mengenai mata kanan nona besar Ayya.

Nona besar Ayya mau tidak mau menendang perut Vivi sampai Vivi jatuh ke belakang mengenai meja kecil.

Pppprrraaaannnggg

BBBRRRRAAAAAAAKKKKK

Meja kecil itu hancur bersamaan tubuh Vivi. Fay yang melihat situasi tidak kondusif berusaha mencari saklar lampu ruangan.

Seketika lampu ruangan tersebut menyala Fay, dokter Naomi dan Lusi menahan napas melihat tubuh Vivi berada di meja kecil yang hancur dan tubuh nona besar Ayya yang berada di sofa panjang dimana pulpen masih menancap dibantal sofa yang sudah hancur.

Kedua mata Vivi menatap nyalang penuh dendam dan amarah, Nona besar Ayya menatap teduh dan tenang agar Vivi bisa merasakan tatapan itu tetapi Vivi sama sekali tidak terpengaruh.

Bola mata Vivi bergerak kesana kemari dan menemukan sebuah pisau buah yang tidak jauh dari meja kecil dan mengambilnya. Nona besar Ayya yang melihat hal itu bangkit dan berdiri diam seperti menantang.

"Inilah kekuatan terpendam kepala keluarga Oliver sebenarnya brutal, sadis dan kejam kepada musuh, hangat, tenang dan nyaman kepada keluarga." batin nona besar Ayya tersenyum amat tipis.

Fay, Lusi dan dokter Naomi juga memahami situasi ini langsung menahan tubuh Vivi dan salah satu tangan Vivi agar tidak melukai nona besar Ayya.

"LEPASKAN AKU BRENGSEK !!!! LEPASKAN AKU !!! BIARKAN AKU MEMBUNUH PEMERKOSA DAN FEDOFIL INI !!!!" amuk Vivi berontak dan tidak sadar.

"Vi, sadar Vi. Ini Kak Fay."

"Nona Vivi, saya mohon anda sadar."

Ucap Fay dan dokter Naomi berusaha menahan tubuh Vivi seperti orang kesurupan.

"Nona Ayya, pergi dari sini. Nona Vivi sudah kehilangan jati dirinya. Saya sudah menghubungi ketua Kenan dan tuan Leo. Sebentar lagi mereka akan datang."

"Ya. Terima kasih." Angguk nona besar Ayya berlalu.

Vivi yang masih dikuasai amarah dan dendam, tubuhnya berontak dan tenaganya bak hercules membuat tubuh dokter Naomi terlempar ke belakang sampai kepalanya terbentur sofa sehingga membuatnya pingsan. Tubuh Fay juga terdorong ke belakang bahkan kedua tangannya terkena pecahan kaca dari meja kecil yang hancur. Berbeda dengan Lusi yang di dorong dari depan membuatnya terdorong kebelakang sampai tubuh dan dahinya terbentur sudut meja sampai pingsan.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang