15 Masih Flashback

403 19 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭😚😘

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


♡♡♡♡♡♡♡


Kenan Pov On (Flashback 5an yang lalu)

Aku yang mendengar teriakan dari bawah segera menoleh ke sebelah tubuh kananku seketika melotot kaget.

"Serius mangga itu yang diinginkan anda, nona besar Ayya." Teriakku dari atas pohon.

"Ya, cepat ambil kenan. Anak gue mau yang itu gak mau yang lain." Teriaknya dari bawah pohon.

"Ya allah, kenapa permintaan bumil ribet benar ya. Kalo aku salah langkah nyungsep ini ke bawah antata UGD atau ICU. Ya Allah tolong bantu hamba semoga gak nyungsep." Batinku meronta dan menangis.

Aku berusaha untuk mengambil mangga muda yang di tunjukkan nona besar Ayya. Sangat susah dan agak jauh karena dahannya beberapa meter dari tempat aku berpijak.

"Tuan Kenan pakailah benda ini." Teriak Penjaga kebun memberikan sebuah tongkat.

Aku menoleh kebawah dan berbinar karena penjaga kebun memberikan tongkat penyelamat. Kemudian aku mengambil tongkat penyelamat itu dan mengambil dahan yang berisi mangga muda pesanan nona besar. Hampir 30 menit, aku berhasil mengambil mangga muda itu.

"Kenan, mangga mudanya lempar aja nanti gue nyambut." Teriaknya kesenangan.

Aku pun melempar mangga muda itu. Nona besar Ayya menangkapnya. Saat ingin turun, aku kebingungan.

"Ini bagaimana turunnya ya allah?! Seumur-umur baru pertama kali gue naik pohon?! Itupun dari permintaan emak ngidam?!" Batinku agak gemetaran.

"Kenapa kenan?" Teriak Ayya dari bawah.

"Tolongin hiks... saya nona besar hiks ... Saya hiks ... tidak bisa hiks ... turun ke bawah hiks ..." teriakku menangis dari atas pohon.

"Bodo amat dah sama image yang sudah aku bangun, yang penting aku bisa turun ke bawah dengan selamat sentosa tanpa kekurangan apapun." Batinku meronta.

"Hah?! Lo serius Nan?! Waduh." Teriak nona besar Ayya dari bawah sambil menepuk dahinya.

"Nona besar Ayya hiks.... tolong hiks..." teriakku menangis dari atas pohon.

"Bentar nan, bentar. Pak, bantu kenan pak. Saya tidak bisa naik soalnya saya lagi hamil pak." Teriak Ayya kemudian meminta bantuan ke penjaga kebun.

"Baik nona besar Ayya." Angguk penjaga kebun.

Salah satu penjaga kebun yang di suruh nona besar Ayya menaiki tangga kemudian membantuku menuruni pohon mangga.

Setelah berada di bawah pohon mangga dengan tubuh lengkap tanpa kekurangan satupun, kedua kaki dan tubuhku lemes tak berdaya sehingga aku terduduk di rerumputan.

"Cup cup cup ... anak manis maafkan kakak ya cup cup cup ..." ucap Ayya berjongkok sambil mengelus pucuk kepalaku.

Aku masih sesegukan sambil menutup wajahku dengan kedua tangan bahkan nona besar Ayya menenangkanku seperti menenangkan anak kecil yang tidak di kasih mainan oleh ibunya.

Jangan di tanya dengan orang-orang di sekitar. Para penjaga kebun dan Hide terkikik saat nona besar Ayya dengan wajah tanpa dosa menenangkanku seperti anak kecil.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang