⚠️ Warning ⚠️
Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭🤗
Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗
🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬
Di ruang keluarga mansion Sanjaya, semua orang tersihir dan gemes bersamaan kecuali nona besar Ayya, tuan besar Leo, dan Athaya yang berada di ruangan kerja dimana kedatangan bocah tampan berusia 4an bersama dengan Kenan, tuan Lou, nona Grace, dan Nona Miko.Tuan Agra dan Irsyad ada tugas di markas organisasi AZZA untuk memantau perkembangan penyelidikan Barter dan Gama. Jovan pergi ke rumah sakit karena ada rapat penting, Kara dan Fidel pergi ke kantor karena ada urusan yang harus diselesaikan.
"Hai anak tampan kenalin nama tante, Fay. Ini suami tante namanya Liam, lalu disebelahnya Roberto, anak semata wayang tante. lalu disebelahnya Reiner, keponakan tante. Yang gadis duduk di sofa single namanya Sara, cucu tante." sapa Fay dengan senyum lembut.
Bocah tampan itu menatap satu persatu. Tubuhnya menghadap tuan Lou dengan bibir melengkung kebawah seperti mau menangis.
"daddy Lou, mamah tangtang mana huaaaaaaaaa tangtang pengen mamah huaaaaaaaa" tangis bocah tampan berusia 4 tahun itu membuat mereka gelabakan terutama tuan Lou dan nona Grace.
Tuan Lou mengangkat tubuh bocah tampan berusia 4 tahun itu dan mendudukkan di pangkuannya.
"tangtang mau mama daddy Lou huaaaaa mama huaaaaaaa." tuan muda kecil Bintang menangis histeris.
"iya iya baby boy ... bentar ya jangan nangis nanti mama akan datang ya ... cup cup cup ..." sahut Tuan Lou menepuk punggung tuan muda kecil Bintang sambil terdengar isakan saja.
Interaksi tuan Lou dan tuan muda kecil Bintang tidak luput dari perhatian Fay, Liam, Roberto, Reiner dan Sara.
"Tuan Lou, apa ini anak lo?" tanya Liam penasaran kepada tuan muda kecil Bintang.
"bukan bang Liam, ini anak bungsu dari Gava dan bang Leo." jawab tuan Lou menggelengkan kepalanya.
Sekilas info ya : Liam dan Fay mengenal Tuan Lou dan Nona Grace karena Fay termasuk orang organisasi Zero Zone. Makanya tidak ada rasa canggung maupun sungkan dengan nona besar Ayya, tuan Lou serta nona Grace.
"APA !!!!!" teriak Fay tak percaya. "anak bungsu dari nona Gava dan tuan Leo. Gue denger-denger anak nona Gava dan tuan Leo ada 6, bener?" lanjutnya kepo dan menebak.
"Kamu benar Kak Fay. Gava dan Kak Leo memiliki 6 orang anak, pertama si kembar cowok cewek anak dari bang Azka, kedua juga kembar cowok cewek, ketiga 1 cewek, keempat 1 cowok."
"Wow !!! tuan Leo benar-benar topcer. Suka banget memproduksi anak." takjub Liam sambil mengangkat jempolnya.
"Emang abang gak mau nambah lagi?" goda tuan Lou menaikturunkan Alis.
"satu aja tuan Lou, kalo nambah kayanya gak deh. Gue trauma waktu istri gue ngelahirin Roberto dulu." sendu Liam mengingat waktu Fay melahirkan Roberto yang hampir koma.
"sama gue juga waktu Grace ngelahirin dua jagoan gue." sahut Tuan Lou.
"Anak lo kembar tuan Lou?"
"iya, anak gue kembar. Keduanya jagoan. Lo kan tau sendiri keluarga Rajendra banyak yang keturunan kembar."
"iya juga ucapan lo. Tapi sayangnya lo, nona Gava dan tuan Azka terlahir tanpa kembaran." ledek Fay terkekeh.
"Ckckck ... kalo debat dengan bang Liam dan kak Fay nyerah gue." decak tuan Lou kesal.
Tuan muda kecil Bintang, kemana? sedang bermain dengan Sara dan Anita agak jauh sedikit dari orang dewasa. Reiner dan Roberto ikut juga dalam menjaga tuan muda kecil Bintang alias jatuh cinta sama si bocah tampan dan bertubuh subur ini.
Tetapi tuan muda kecil Bintang sama sekali tak merespon Reiner dan Roberto alias bodo amat sama acuh saja berbeda dengan Sara dan Anita akan merespon dengan nada ceria.
"Tuan muda kecil, anda sedang main apa?" rayu Reiner berusaha mengambil perhatian.
"Mainlah om, om gak liat tangtang lagi main. Katarak ya mata om." sinis dan pedas tuan muda kecil Bintang tanpa mengalihkan perhatiannya kepada permainan.
"Ya Allah nih bocah, mulutnya pedas dan nyolot lagi. Emak bapaknya ngajarin apa sih dapat anak model kaya gini, bikin gue buang di sungai amazone." batin Reiner dengan wajah masam dan kesal.
"Tuan muda kecil, Om reiner tau kalo tuan muda kecil Bintang sedang bermain. Tapi om Reiner cuman bertanya." sahut Roberto dengan perasaan dongkol.
"belisik om, jangan ganggu konsentlasi tangtang." cadel tuan muda kecil Bintang sewot.
"Hahahaha gue kok merasa kasihan ya sama om roberto dan om Reiner hahahaha Nih bocah tampan selain menggemaskan ternyata sinis, pedas dan nyolot juga hahahaha." batin Sara tertawa puas melihat penderitaan Roberto dan Reiner bergantian.
"Ya Allah, kuatkanlah hati hamba ya Allah dalam menghadapi si bocah nyolot bin sinis ini." batin Roberto frustasi.
"tuan muda kecil, anda jangan seperti itu kepada orang yang lebih tua. Anda harus sopan dan menghormati tuan Roberto dan tuan Reiner." tegur Anita tegas.
Wajah tuan muda kecil Bintang mendongakkan kepalanya kemudian mendengus dan bermain kembali dengan tabletnya.
"Maafkan atas sikap yang kurang sopan santun tuan muda kecil Bintang ya, tuan Roberto, tuan Reiner. Tuan muda kecil Bintang butuh waktu untuk menerima seseorang." Ucap Anita tak enak hati.
"Bibi Anita, lapel." Ucap tuan muda kecil Bintang dengan wajah puppy eyes.
"Tuan muda kecil Bintang mau apa?" tawar Sara Gemes.
"Es klim." ceria tuan muda kecil Bintang.
"Es krim?"
"tidak tuan muda kecil, jangan makan es krim. nanti ada sakit, anda tidak kasian sama Papa mama?" tolak Anita datar lalu memberikan pengertian.
"Yang lain ada gak Tante Sala?" cadel tuan muda kecil Bintang.
"Biskuit mau gak?" tawar Reiner lembut berusaha menarik perhatian.
"hem. tapi lasa apa?" cadel tuan muda kecil Bintang mengangguk lalu berbinar.
"Rasa Susu vanilla campuran coklat." Ucap Reiner tersenyum senang karena berhasil menarik perhatian tuan muda kecil Bintang.
"Mau, mau. Ayok om kita ambil." ceria tuan muda kecil Bintang berdiri sambil mengambil salah satu tangan Reiner.
Wajah Reiner kentara sekali bahagia dan tersenyum senang saat tuan muda kecil Bintang mengambil salah satu tangannya.
"baru kali ini gue ngelihat raut wajah bahagia reiner setelah kematian orang tuanya." sahut Roberto tersenyum tulus saat melihat pemandangan dimana Reiner menuntun tuan muda kecil Bintang ke ruangan dapur.
"Iya, om Berto. Gue baru pertama kali melihat Om Rei seperti ini." timpal Sara tersenyum manis.
Di ruang dapur, para maid tersenyum manis saat tuan muda kecil Bintang dan Reiner menuju lemari cemilan.
"Wah ... banyak juga cemilannya. Tangtang mau satu om, yang itu." ceria tuan muda kecil Bintang sambil menunjukkan cemilan.
Reiner mengambil cemilan yang di tunjuk tuan muda kecil Bintang. Setelah selesai, mereka berjalan kembali ke ruang keluarga.
"MAMA !!! PAPA !!!!" teriak tuan muda kecil Bintang ceria saat melihat sepasang pasutri.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Author baru aja selesai 😊
Kenapa telat? Author sibuk kerja di dunia nyata 😊Jangan lupa tekan Favorit dan Follow, terus tinggalkan jejak dengan tekan vote ❤❤❤, like 👍👍👍 dan komentar 💬💬💬 agar author semangat update 🥰🤗😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Grandmom
RomansaUpdate tergantung kesibukan author 🙂 Cerita Author yang lain Tolong hargai karya Author Jangan lupa yuk dukung dengan follow, like, vote dan koment agar author semangat 💪😊😘😍 Nenek ?? Grandmom ?? Oma ?? Pasti sering mendengar nama itu. Tapi b...