13 Markas Cabang Organisasi AZZA

506 28 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭😚😘

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


♡♡♡♡♡♡♡


Saat ini markas cabang organisasi AZZA di kota C gempar karena sang pemimpin king and Queen dunia hitam datang dalam waktu dekat bahkan turun tangan langsung.

Kenan dan Fidel yang baru saja datang ke markas organisasi AZZA langsung mendatangi Darius di ruang rapat.

"Darius."

Darius menoleh dengan wajah datar + flat ke arah Fidel dan Kenan. Fidel dan Kenan duduk di kursi yang sudah di sediakan.

"Kenapa nona besar dan tuan besar langsung turun tangan?! Apalagi membawa nona Miko dan tuan Agra?! Apa perburuan ini sangat serius?!" Tanya Fidel to the point.

Darius, robot manusia yang diciptakan Gava, Shafa dan Grace langsung saja menekan tombol layar besar memperlihatkan nama Barter dan Gama terpampang jelas.

"Barter, Gama?!" Beo Fidel. "Darius jelaskan apa maksudmu?!" Lanjutnya bertanya.

"Barter dan Gama yang membuat nona besar dan tuan besar turun tangan dalam menghadapi masalah ini itu kata Tuan Tom kepada saya. Bahkan nona besar pun menyetujui perburuan ini. Lagipula mereka sudah masuk ke daftar hitam pemerintahan." Jelas Darius datar.

Kenan menatap layar tersebut dengan seksama. Dia mendapatkan firasat tidak mengenakkan dalam perburuan ini. Fidel hanya mampu menghela napas dalam.

"Kapan nona besar akan sampai?" Tanya Kenan datar.

"Besok siang ketua ketiga Kenan karena besok pagi tuan besar dan nona besar baru saja berangkat." Jawab Darius datar.

"Sebaiknya kita lebih perketat penjagaan markas AZZA. Karena kedatangan nona besar, tuan besar, nona Miko dan tuan Agra." Titah Kenan datar + dingin bangkit dari kursi kebesarannya.

"Ketua ketiga Kenan, tunggu dulu. Saya mendapat pesan dari nona besar bahwa beliau akan menginap di kediaman anda." Datar Darius.

Kenan dan Fidel mengernyitkan dahi.

"Kenapa?" Datar Kenan.

"Entahlah, nona besar tidak bilang apapun kepada saya." Datar Darius.

Lalu dua orang pria berusia 22an dan 23an datang. Pria 23an dengan langkah gemulai sedangkan pria 22an dengan langkah tegap dan gagah.

"Apa aike terlambat cin?" Tanya pria 23an mendayu.

Kenan, Darius dan Fidel menoleh seketika melotot tak percaya.

"Bob !!! Arwan !!!" Seru Fidel tak percaya.

"Arwan tumben lo dateng dengan pria kemayu?" Tanya Fidel kaget.

Cetak

"Auu ... bob kenapa dahi gue di jitak?" Ringis Fidel kesal sambil mengelus dahinya.

"Jangan panggil eike, Bob. Panggil aike, Aily paham." Sewot Bob tak terima dan melotot.

Semuanya terkekeh saat Bobby dengan tenaga lakinya langsung menjitak dahi Fidel dimana tercetak warna biru di dahi Fidel kecuali Darius dan Kenan.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang