08 Pasien Barbar Vs Asisten Dosen

721 39 0
                                    

⚠️ Warning ⚠️

Awas berhati-hati karena typo bertebaran dimana-mana, kata-kata kasar, vulgar atau apapun tetapi author berusaha menutupinya, kalo author lupa berarti khilaf 🤫🤭😚😘

Jangan lupakan di akhir cerita ada aja bikin gantung dan penasaran 🤭😌🤗


♡♡♡♡♡♡♡♡♡


Perusahaan Sanjaya Corp

Di ruangan Ceo, Kenan selaku Ceo Sanjaya Corp mengerjakan berkas yang menumpuk dengan wajah dingin dan datar.

Tok tok tok

Ceklik

Pintu ruangan ceo di buka oleh Fidel, asisten Kenan. Kenan menatap Fidel dengan pandangan seperti biasa.

"Pak, Saya mendapat kabar bahwa perusahaan Oliver Corp sudah mentandatangani berkas proposal kita." Sopan Fidel tegas.

"Adakan pertemuan dengan perusahaan Oliver Corp." Perintah Kenan datar sambil mengerjakan berkas yang berada di depannya.

Fidel mengangguk dan keluar dari ruangan Ceo. Kemudian dia menelpon asisten perusahaan Oliver Corp.

Jovan Pov On

Hai kenalin gue Jovan, keponakan tertua mamud Vivi. Biarpun usia gue 24an, gue tetap ngehormati Mamud Vivi sebagai pengganti orang tua gue.

Gue ini seorang direktur sekaligus dokter spesialis bedah dan psikologis di rumah sakit Oliver Corp. Gue punya asisten dokter sekaligus sahabat bernama Ruri Narendra .

Ruri Narendra, di sapa Rendra. Seorang pria tampan, usianya 23an dengan sikap troublemaker, petakilan, cerewet dan ramah pada sekitar. Pekerjaannya Asisten dokter sekaligus sahabat Jovan.

Di ruangan direktur saat ini gue lagi memeriksa data pasien tetapi diganggu oleh pria tampan petakilan yang seenak jidat mendobrak pintu ruangan dengan cara ekstrem.

Bbbrrraaakkkk

Rendra memasuki ruangan direktur tetapi jalannya agak sedikit terbuka sambil menuju kursi di depan meja gue.

"Lo kenapa Dra? Kenapa jalan lo gitu? Habis sunat ya lo?" Tanya dan tebak gue keheranan.

Tak

Rendra menjitak dahi gue agak keras tanpa tau apa salah gue ke dia.

"Aauu, asisten gak ada akhlak, Lo ngapain jitak gue begi." Kesal gue sambil mengelus dahi.

"Ini gara-gara lo menyuruh gue periksa pasien VVIP nomor 505." Decaknya sambil mengelus j****r dibalik celana kain.

"Hah?! Maksud lo nona Fiona?!" Gue kebingungan karena Rendra sambil mengelus j****r.

Fiona masuk rumah sakit karena mental dan fisiknya terganggu disebabkan korban kekerasan dan pelecehan sang ayah kandung. Bahkan ayah kandungnya mengambil harta berharga yang selama ini dijaga Fiona. Sehingga Fiona kecanduan s**.

"Hmm ... lo tau apa yang gue rasain saat ini perih dan sakit." Ucapnya ambigu.

"Maksud lo?! Sumpah gue gak ngerti sama ucapan lo yang ambigu?!" Heran gue dengan dahi mengernyit.

"Lo mau gue cerita gak?" Tanyanya seperti menawar.

Gue mengangguk mengiyakan dari pada gue penasaran kenapa si Rendra mengelus j****rnya.

Flashback sejam yang lalu

Arwan memasuki kamar VVIP nomor 505 dimana pasien bernama Fiona Zea. Rendra memasuki kamar tersebut bersama suster bernama Ayudia.

Young GrandmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang